Chapter 8, kiss

98 11 0
                                    

Setelah beberapa Minggu setelah keduanya bersama menghabiskan waktu dengan berolahraga bersama, Hoseok mulai merasakan ketertarikannya kepada Taehyung, dan begitu pun sebaliknya.

Keduanya mulai lebih sering menghabiskan waktu berdua, hoseok merasa lebih nyaman berbincang dengan Taehyung ketika pria kim itu datang kepada nya sebagai seorang teman dan bukan nya seorang atasan yang berkuasa di perusahaan, Malam itu hoseok yang sedang membaca novel dari handphone nya menerima pesanan singkat dari seseorang yang senyum nya terus-menerus terbayang di benak nya.

Pria Kim itu mengirimkannya pesan bahwa ia ingin mengajak hoseok untuk datang ke suatu tempat bersama nya di akhir pekan di bulan keempat di tahun 2024 ini dan hari itu hanya tinggal menghitung hari, dan hoseok menyetujui ajakan tersebut, di esok hari nya ketika hoseok sedang mengerjakan pekerjaan seperti biasa nya, ia bisa mendengar kegaduhan, dan ternyata ada sesosok wanita paru baya yang sedang memakai sahabat nya yang duduk tepat di sampingnya, hoseok jelas merasa bingung ia berusaha untuk menghentikan apa yang wanita itu lakukan kepada Kim Seok Jin.

"Tidak seok.. jangan menahan amarah seorang ibu, itu tidak baik"
Ujar tenang pemuda kim itu sembari tersenyum seperti biasa yang ia tunjukkan ketika sedang di landa masalah, hoseok yakin Seok Jin sedang dalam hubungan yang buruk dengan keluarga nya karena, Kedua orang tua nya akan segera bercerai,
Wanita itu akhirnya pergi bersama Seok jin dan keduanya tidak kembali untuk waktu yang lama.

Hoseok mulai berpikir, bukan kah memiliki keluarga yang lengkap itu sesuatu yang membahagiakan, tapi hoseok tidak pernah mengerti apa yang anak-anak lain rasakan ketika mereka harus menjadi saksi bagaimana keluarga mereka hancur perlahan-lahan tanpa pernah tau apa yang harus mereka lakukan, terkadang anak yang besar di keluarga yang seperti itu cenderung menyembunyikan semua masalah nya sendirian, hoseok belum terlalu mengenal Kim Seok Jin, tapi yang ia tau dari sahabat nya ini adalah satu, Ia tidak bahagia dengan keluarganya saat ini.

Apa gunanya harta yang berlimpah jika tidak ada Perasaan Cinta kasih dan saling pengertian di dalam suatu hubungan, semua itu tidak akan berarti apa-apa, harta bukan lah segala kunci dari kata bahagia,
Bahkan orang yang hidupnya sederhana di luar sana lebih bahagia dari pada mereka yang memiliki banyak uang dan kekuasaan.

Waktu makan siang bagi semua karyawan telah tiba, hoseok menerima pesan dari Seok Jin bahwa sahabat nya pulang lebih awal hari ini karena ada urusan lain, hoseok memaklumi bahwa Kim seok jin sedang dalam kondisi hati yang buruk dan ia tidak bisa kembali bekerja karena itu hanya akan membuat nya tidak fokus dan membuat masalah.

Dan di dalam perjalanan menuju ke kantin perusahaan, Hoseok berpas-pasan dengan Park jimin yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya, pria Park itu terlihat berantakan rambut nya acak-acakan, ia terlihat frustasi, 'duh kasian' di dalam hati hoseok saat ini, merasa di perhatikan park Jimin memasang wajah narsis nya.

"Ngapa Lo lihat-lihat? naksir Lo sama gw"

Di dalam hati hoseok sudah mengumpat setelah mendengar perkataan Jimin, bagaimana bisa ia begitu Percaya diri dengan penampilan nya yang berantakan seperti itu, ia terlihat seperti anak terlantar, "haha... Tidak dari pada naksir aku lebih merasa kasian sih.. karna kau terlihat seperti Gembel"

Melihat hoseok yang mulai berani melawan perkataan yang ia lontarkan kepada hoseok membuat dirinya merasa tertantang sekaligus kesal, "ho oo begitu humm.. setidaknya posisiku di perusahaan ini lebih baik dari pada posisi yang kau tempati saat ini" Jimin menyeringai setelah melihat hoseok yang tidak mampu menjawab ejekan nya kali ini.

'hahah kau tidak akan pernah menang melawan ku Hoseok jalang' pikir Jimin dengan ekspresi Banga di wajah nya ia melanjutkan langkah kakinya menuju ke arah kantin, waktu untuk makan siang telah terbuang begitu saja, hoseok merasa memang apa yang Jimin katakan benar, posisi dan kedudukan, semua nya telah menentukan kasta setiap orang di perusahaan, hoseok berada di posisi ketiga, sedangkan Jimin pria park berwajah Cantik dengan bentuk tubuh bagus itu berada di posisi kedua di perusahaan, hoseok merasa kesal setiap kali mengingat posisinya di perusahaan.

"Tuan Jung Ikuti saya"
Entah sejak kapan Taehyung berada di belakang nya, pria Kim itu menepuk pundak hoseok dan memberikan nya perintah agar hoseok mengikuti dirinya, hoseok merasa tidak leluasa ketika Taehyung menjadi atasannya di perusahaan, setibanya hoseok di ruangan pribadi Pria Kim itu, ia kembali di suguhkan dengan satu meja penuh dengan makanan

"Ta da.. Bagaimana Apa kau menyukainya? Ehh Hoseok"

Taehyung menatap ekspresi wajah hoseok yang terlihat tidak senang seperti biasannya, hoseok seseorang yang mencintai makanan enak, hanya itu yang selalu berhasil membuat pria Jung itu tersenyum, tapi entah kenapa wajahnya terlihat murung saat ini, "apa anak itu menganggu mu? Apa kau ingin aku menendang nya keluar dari perusahaan"

Hoseok yang mendengarkan perkataan taehyung tadi terkejut, ia dengan cepat melarang Taehyung untuk melakukan apa yang baru saja ia katakan, "tidak perlu, aku juga tidak perduli dengan apa yang ia katakan, kau tidak bisa membuang orang berbakat hanya karena aku seorang yang pemalas ini, Auhhh.. Auh kau apa yang kau lakukan lepaskan wajah ku"

Kim taehyung tertawa kecil, Dengan kedua tangannya yang berada di pipi kanan kiri hoseok Denganmencubit nya, "hee apa-apa an cara bicara mu itu, kau tidak pernah menggunakan bahasa formal seperti tadi jika bersama ku, kau tau... Itu membuat kau terlihat lucu Hobie"

"Sudah cukup? sekarang Lepaskan aku.. ahh apa aku boleh makan sekarang?"

Kim taehyung terkekeh geli melihat ekspresi wajah hoseok yang dengan mudah nya berubah dengan cepat, ia hanya mampu menganggukkan kepalanya sembari mengambil tempat untuk nya duduk, dan setelah itu keduanya menikmati makan siang bersama sembari melihat pemandangan seluruh kota yang bisa dilihat dengan jelas dari dinding kaca di ruangan itu.

Dan beberapa hari telah berlalu, dan di sinilah hoseok berada sekarang, ia berada di suatu tempat yang terlihat sangat indah, Sinar matahari di pagi hari bersinar terang di langit biru, angin berhembus kencang di tempat ini, dan ketika hoseok sedang menikmati pemandangan indah di hadapannya, pemuda Kim itu tiba-tiba saja menyentuh telapak telinga nya dan tersenyum kepada hoseok, "telinga mu memerah seok kenapa kau tidak menggunakan penutup telinga hangat"
Pria Kim itu menggunakan saput Tantan nya untuk menghangatkan telinga hoseok, dan ketika Pandanga keduanya bertemu, hoseok tanpa sadar mencium Taehyung lebih dulu, Taehyung tentu saja terkejut karena hoseok berinisiatif lebih mencium nya

Tapi Tae tidak marah karena itu, ia lantas menyentuh wajah hoseok, dan membalas ciuman itu, setelah beberapa saat berciuman, dan ketika keduanya sedikit menjauh, keduanya secara serentak mengatakan kata yang sama, "Aku Mencintaimu"
Taehyung terkejut dan hoseok terlihat malu setelah mengatakan apa yang hatinya rasakan.

"Hah apa? Bisa ulangi sepertinya aku mendengar kau mengatakan sesuatu"
Bohong jika Taehyung tidak mendengar nya, ia hanya ingin mendengar ungkapan cinta itu keluar dari bibir pria yang ia cintai untuk kedua kalinya, hoseok dengan lantang mengatakan apa yang telah menganggu pikirannya selama berminggu-minggu ini.

"KIM TAEHYUNG AKU JUNG HOSEOK MENCINTA MU!"

Kim Taehyung benar-benar bahagia, ia mendekat dan mengangkat hoseok tinggi dan membawa nya berputar-putar, "aku Juga sangat mencintaimu Hoseok, mari pacaran" hoseok mengangguk dengan wajah nya yang terlihat malu-malu, Taehyung tidak percaya, ini kah indahnya Cinta yang orang-orang katakan, perasaan Bahagia hingga membuat nya seperti orang yang kehilangan akal sehat, dan lagi Ia tidak tau bagaimana dan kapan ia Jatuh Cinta kepada Hoseok.

Benar apa yang orang-orang katakan, jangan terlalu membenci seseorang Kalak perasaan benci itu akan berubah menjadi perasaan Cinta.























BERSAMBUNG

KABUR DARI PUTRA MAHKOTA  ( END )Where stories live. Discover now