36

40.4K 1.8K 31
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya.

Yok 200 vote hehe.

Happy reading.

"ini apa?" Tanya Via saat Juan menyerahkan sebuah tote bag kepadanya.

"Buka aja," dengan segera Via melihat isi tote bag tersebut.

"Wah ini cantik banget pak bos," Via kagum melihat dress yang di beri Juan. Kemudian keningnya berkerut, dalam rangka apa Juan memberinya hadiah?

"Pak bos kok tumben kasih aku hadiah?" Tanyanya.

"Gue kasih dress bukan tanpa alasan, karena lo sekretaris gue maka lo harus nemenin gue pergi pesta nanti malam," jelas Juan.

Via yang mendengar itu melebarkan matanya kaget,

"Pesta?"

"Iya, pesta pernikahan Rey dengan Bella Atrina," Jawab Juan. "Maka dari itu, lo harus dandan dengan cantik biar gak malu-maluin gue nantinya," lanjut Juan. Via mengangguk dengan semangat, tapi dirinya tidak terlalu bisa make up. Tenang, nanti ia bisa memanggil Rianti ke sini.

"Azka mana?" Tanya Juan karena tidak melihat keberadaan keponakannya itu.

"Di kamar aku, lagi nonton cocomelon," jawab Via, kemudian kakinya melangkah ke arah kamar tamu dan terlihat lah Azka yang tidur menelungkup menonton cocomelon.

"Azka, udah dulu ya nontonnya nanti mata Azka sakit liatin layar hp terus," Via berbicara dengan lembut, agar Azka mau berhenti nonton untuk hari ini.

"Tundu dulu Ti Pia," jawab Azka tanpa melihat ke arah sang lawan bicara. Jujur, dari tadi Via sudah membujuk anak itu agar udahan menonton cocomelon nya, karena udah hampir 1 jam Azka menatap layar handphone.

"Terserah Azka aja," Kemudian Via keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu untuk menelpon sahabatnya.

"Boy, Ti Pia nya ngambek tuh," Juan mendekati Azka saat Via keluar. Azka yang mendengar itu menegakkan kepalanya.

"Ti Pia ana om?" Tanya Azka karena tidak melihat keberadaan Via.

"Udah pergi, Ti Pia marah karena Azka gak mau dengerin dia," jawab Juan tersenyum jahil. Mata Azka mulai berkaca-kaca.

"HUAAAA TI PIA ANA, TI PIAAAAAA!!" Azka menangis histeris sehabis mendengar perkataan Juan.

"Iya Ri, nanti bantuin gue make up ya," pinta Via kepada Rianti di sebrang sana. Via mendengar tangisan Azka dengan segera ia memutuskan panggilan.

"Ri, udah dulu ya, Azka nangis nih" kemudian panggilan terputus. Via berjalan dengan cepat menuju kamar, walaupun agak kesulitan karena kakinya masih cenat-cenut. Setelah ia periksa tadi, ternyata kakinya mengeluarkan darah sedikit karena menginjak mainan Azka semalam.

"Loh kenapa nangis?" Tanya Via, lalu segera menggendong anak tampan ini saat Azka mengulurkan tangannya minta di gendong.

"Ti Pia anan inggal in ata," Jawab Azka ceguk-cegukan.

"Ti Pia gak akan pernah ninggalin Azka sayang," kemudian Via mencium dan memeluk sayang anak itu, mana mungkin ia tega meninggalkan anak ini, tanpa sadar air mata Via juga ikut keluar, tapi dengan segera ia menghapusnya.

"Makanya dengerin kalau Ti Pia ngomong," nasehat Juan kepada Azka. Anak itu mengangguk, ia akan patuh kalau tidak mau di tinggalkan Via.

"Udah hampir jam 5, kita mandi dulu yuk," ajak Via.

Memang, selama Via tinggal di apartemen Azka juga tinggal bersama mereka, Via dan Azka selalu mandi bareng. Via merasa sudah punya keluarga, memiliki bos yang seperti suaminya, dan ada Azka yang sebagai anak mereka. Via terkekeh dengan pemikirannya.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Место, где живут истории. Откройте их для себя