v

53 9 20
                                    


Disclaimer: Tsukipro the Animation © Tsukino Talent Production

Summary: [Shu x Eichi] Quell ff. Nyari jodoh memang tidak cukup hanya doa, perlu usaha. Dan pedekate tanpa modal tidaklah cukup. | Orang yang dia sukai ternyata telah memiliki orang lain di sisinya.

XoXo-XoXo-XoXo

Blessing in Disguise © Kiriya Arecia

XoXo-XoXo-XoXo

"Cincin yang simple tapi menunjukkan ketulusan." Wajah Shu terlihat serius, terlalu banyak pilihan. "Mana yang menurutmu lebih bagus?" Ia menoleh pada sosok di sampingnya, meyakini kalau dia dapat menentukan yang lebih baik.

"Hm ..." orang di sebelahnya turut memasang wajah serius, karena yang namanya milih cincin untuk lamaran perlu pertimbangan—karat, keindahan termasuk harganya.

"Jangan bilang terserah." Shu mewanti-wanti.

Rikka sweatdrop. "Yang mau lamaran siapa, yang repot kok aku. Ajak orangnya langsung gitu."

"Rikka, sense-mu tentang fashion dan mode level atas. Jadi aku memerlukanmu memilih cincin yang bagus buat Eichi. Pengen bikin surprise."

Siapa tahu Eichi khilaf langsung nge-iyain.

"Ya, kalau kamu udah bilang begitu sih," Rikka kan jadi lemah hati. Smooth banget memuji orang pake aura ganteng, memang rada beda dengan Shiki yang kalem ternyata aslinya somplak. Kalau dibandingkan lagi, semakin beda dengan Dai yang kalem tapi gap moe-nya bikin pengen meluk. Rikka kadang kepikiran, gimana bisa ketiga lelaki itu ketemu lalu jadi teman. Yang satu doyan ngopi, satunya demen nge-teh, satunya suka air.

Tempatnya orang minum bareng—bar? Warteg?

XoXo-XoXo-XoXo

Gini rasanya keliling toko perhiasan selama dua jam lebih. Capek disertai dahaga, masbro. Dari yang emas sampai intan permata semuanya terlewati. Nyari yang pas buat gebetan memang susah. Shu belum nemu yang sreg di hati. Ini juga stamina Rikka patut dipertanyakan, kayaknya masih sanggup tiga kali keliling area toko. Padahal dia pakai penyamaran diri dari kacamata hitam hingga mantel bulu bersyal yang tebal sebagai kamuflase.

"Shu, lihat ke toko ini deh, kayaknya bagus." Rikka melambaikan tangannya cepat.

Sedikit menarik napas, Shu menyeret kaki yang mulai pegal. Shopaholic tidak bisa diremehkan, insting menjelajah mereka terlalu luar biasa. Dari mana sumber tenaga itu?!

Rikka menunjuk sebuah toko yang terlihat minimalis.

Seleas Jewelry Collection.

"Sepertinya mereka memiliki koleksi perhiasan yang unik-unik!" Rikka berseru. Shu segera mengiyakan dalam hati, tempatnya dari luar kelihatan minimalis, begitu masuk—rasanya seperti nyasar ke dunia lain. Toko itu di dominasi warna putih terang dengan tema klasik, lampu hias kristal di langit-langit menjadi fokus ketika melangkahkan kaki ke dalam. Rasanya seperti terdampar ke sebuah istana abad pertengahan.

"Selamat datang." Seorang gadis cantik kalem bersurai putih menyapa. "Kalau ingin mencari cincin pernikahan yang simple namun elegan, silakan ikuti saya."

Shu tercengang. Membatin dalam hati. Lah—kok tahu mbak?!

Iyalah. Lo ke toko perhiasan ngapain, niat jual emas kiloan?

Name tag gadis cantik itu bertuliskan Tendouin Tsubaki. Ia tersenyum melihat wajah kaget Shu. "Saya sudah terbiasa menebak-nebak ekspresi pelanggan yang datang ke toko ini."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Blessing In DisguiseWhere stories live. Discover now