2. Itachi (Naruto)

23 4 2
                                    

Di tengah-tengah misi, saat istirahat sejenak, Itachi sering kali teringat dengan adik kecilnya yang sekarang menginjak usia enam tahun. Namun, sayang saat Sasuke berulang tahun, ia malah tengah berada di luar desa seperti ini. Tersenyum kecil, Itachi hanya bisa memejamkan mata karena membayangkan bagaimana Sasuke yang merajuk saat mengetuk pintu kamarnya di pagi buta, malah tak menjumpai dirinya terbaring di atas ranjang.

Beberapa hari kemudian, misi yang ditugaskan kepada timnya pun selesai. Berjalan sedirian di malam hari, memasuki rumah dan menemui ibunya tengah menunggu sembari menjahit baju.

"Aku pulang," ujar Itachi, sambi tersenyum.

"Selamat datang, Itachi." Tak kalah lebar, ibunya tersenyum hingga mata menjadi menyipit.

"Sasuke sudah tidur, Bu?"

"Iya, ada di kamarnya. Dia merajuk karena kau tak kunjung pulang."

Meanggukkan kepala, Itachi melangkah dan membuka pintu kamar adiknya. Seperti yang dijelaskan sang ibu, si kecil tengah berlabuh ke alam mimpi.

Mengeluarkan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas bergambar dinosaurus hijau, Itachi meletakkanya di samping sang adik, kemudian ia keluar dan menuju kamarnya sendiri.

Saat pagi tiba, Sasuke berlarian dan membuka pintu kamar kakaknya sembari menenteng sebuah miniatur dinosaurus di tangan.

"Kakak! Terima kasih hadiahnya." Wajah Sasuke riang gembira, tetapi lantas berubah karena pria itu tak menghadiri ulang tahunnya. "Tapi kan Kakak tiba-tiba tak merayakan ulang tahunku, padalah aku paling nunggu bisa rayain bareng Kakak." Ia sedikit merengut.

Itachi tertawa kecil, kemudian mengetuk dahi adiknya itu.

"Bukannya sudah ada ayah dan ibu?"

"Tetap saja, kan!!!!"

Ia mengusap rambut Sasuke walau si kecil masih terus merengut.

"Baiklah, kau mau apa kalau begitu? Tapi jangan latihan soalnya aku baru kembali dari misi."

"Kakak ihhh! Kan padahal aku mau bilang latihan bersama."

Sekali lagi Itachi mengusap gemas rambut adiknya.

"Kalau begitu, ayo jalan-jalan? Kakak kan sedang libur??"

Padahal yang Sasuke mau hanya sekadar jalan-jalan, tetapi ia dan keluarganya malah liburan ke luar desa.

Sasuke sangat senang karena untuk pertama kali ia naik kereta.

Begitu sampai, Sasuke berlari masuk ke dalam sebuah penginapan dan terkesima karena luasnya arena penginapan itu.

Itachi hanya tersenyum memperhatikan adiknya yang terlihat bersemangat, menatap air mancur dan juga beberapa kolam ikan. Mereka masuk ke dalam koridor sembari bergandengan tangan, sesekali mengajak Itachi dan ibunya bercanda tawa.

Begitu sampai di kamar, Sasuke kembali berlari menuju jendela dan membukanya. Mereka yang ada di lantai dua, bisa melihat sekitar pekarangan yang indah.

"Ganti bajumu, Sasuke. Setelah itu ayo kita makan dulu." Ibunya berkata. Sasuke hanya menganggukkan kepala.

Itachi yang selesai terlebih dahulu berganti baju, lantas menunggu di luar kamar.

Mereka lantas turun bersama, Sasuke kembali menggandeng tangan Itachi dan sesekali mengayun-ayunkan tangan.

Makan malam mewah disajikan, mereka tertawa saat melihat Sasuke yang paling lahap menyantap hidangan. Ayahnya yang cenderung kaku, terkadang tersenyum kecil, kemudian ditutupi dengan dehaman dan cepat-cepat menyesap teh hijau.

Setalah makan malam, mereka berendam di kolam air panas. Itachi mengembuskan napas sembari bersandar, sementara Sasuke sedang menyikat punggung ayahnya. Mendongakkan kepala bersandar di batu, Itachi menatap bulan purnama yang indah. Berkata di dalam batin, bahwa hari ini sangat sempurna.

Lamunannya terpecahkan, saat Sasuke memercikkan air ke wajah Itachi. Tersenyum kecil, Itachi pun membalasnya sehingga Sasuke kesusahan menghadang gelombang air yang mengenai wajah Sasuke.

Tertawa, mereka terus saling menyiram hingga Sasuke terbatuk dan mengakui kalah.

.

.

.

TAMAT

Hari kedua DWC dari NPC, sepenggal kisah tentang Uchiha Itachi.
Semoga suka


I'll Never Forget You (Pria-pria yang telah mati)Where stories live. Discover now