16. Xiao Xingchen (Melindungi)

3 0 0
                                    

Gadis kecil itu berlari, dia memiliki tubuh yang mungil dan cukup lincah. Namun, ketakutan membuatnya hilang arah. Bagaimana tidak, saat pulang ke desa tiba-tiba saja energi gelap menyelimuti tempat ini, merasuki segerombolan anjing penjaga kebun dan merubanya menjadi sesuatu yang buas dan haus darah.

Malam hampir datang, ia yang asik bermain di pasar sampai lupa pulang.

Berteriak ketika cakaran nyaris mengenai tubuhnya, beruntung pohon bertahan lebat melindungi A-qing.

Napas terengah-engah, energinya nyaris habis karena kelelahan, takut dan keringat yang terus mengalir di tubuh. Tidak ada seorang pun di jalanan yang ia lewati saat berlari. Orang-orang mungkin telah lari saat merasakan energi mengerikan ini.

Cakaran kembali menyerang A-qing, ia terjatuh saat kuku menancap betis. Berteriak histeris. Tangisan tak terbendung lagi. Namun, saat ia menutup mata, sebilah pedang menancap di hewan buas itu.

Ia tahu pedang itu, nama yang dia teriaki saat terus berlari dan hampir putus asa.

"Daozhang! Xiao Xingchen Daozhang!"

Hewan buas itu lantas membeku dengan tanda embun es di dada yang tertusuk pedang.

"Apa kau terluka? Aku mencium bau darah."

Pria itu buta, tetapi kemampuanya luar biasa sebagai seorang petarung yang telah berkultuvasi.

Air mata A-qing mengalir semakin deras, ia yang baru berusia 13 tahun merasa berkah luar biasa karena dalam pelindungan sang Daozhang.

"Kau benar-benar terluka, jangan banyak bergerak. Itu adalah racun."

Dia mengolesi luka dengan bubuk ramuan dan memberikan pil kepada A-qing dan lantas menggendongnya.

"Daozhang, terima kasih."

Xiao Xingchen tersenyum lembut dan menganggukkan kepala.

.
.
.

Tamat

I'll Never Forget You (Pria-pria yang telah mati)Where stories live. Discover now