[hokumio] dan akhirnya,

45 4 33
                                    

[dan akhirnya,]

matsumura hokuto x imada mio

college senior life

**

a little guide for the characters

a little guide for the characters

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Hari itu cuaca kelewat cerah, sampai-sampai tak ada awan di langit. Kanopi jalan setapak menuju kampus hari itu rusak akibat hujan besar semalam, dan cahaya matahari berlomba-lomba merangsek masuk di antara celah-celahnya.

Hokuto hanya bisa mengeluh sembari menyusuri jalan tersebut. Keringatnya kalau ditampung mungkin sudah seember. Di sampingnya, ada adik tingkatnya yang selalu nginthil, Shintaro namanya. Kalau keringat mereka diadu, tentunya Shintaro akan menang—kondisinya sekarang betul-betul seperti habis lari maraton, padahal pakai kemeja.

Sebentar lagi libur semester, tetapi mereka berdua masih rajin-rajin ke kampus untuk mengurus project dengan salah satu dosen: sebuah podcast tentang relevansi media dan ekonomi (dua hal yang kebetulan ditekuni oleh Hokuto dan Shintaro bersama satu berandal dari jurusan sebelah, Juri).

Sesampainya di pelataran kampus, seharusnya mereka berdua sudah mengatur ekspektasinya lebih baik jika perkara janjian dengan Juri—anak itu tidak terkenal sebagai orang yang tepat waktu. Sudah berperang dengan jalan di bawah cuaca panas, sekarang mereka masih harus menunggu bocah itu.

Sembari ngedumel, Hokuto melepas kemejanya dan membiarkan tubuhnya hanya terbalut kaus putih tipis yang basah lengket ke tubuh. Shintaro melakukan hal yang sama—dan mungkin kalau tidak direm oleh Hokuto, dia sudah telanjang dada. Di kampus.

"Apa kita ngadem ke ruang podcast duluan, ya?" celetuk Shintaro.

"Ngaco. Yang bawa surat izinnya Pak Kimura, kita nggak bisa nyelonong sembarangan," tegur Hokuto. "Si Juri mana, sih? Misscall coba."

"HP-nya mati," Shintaro menunjukkan layar ponselnya yang menunjukkan panggilan ke ponsel Juri tidak tersambung. "Kata gue kalo udah jam 10 dia nggak nongol kita tinggal-"

"Halo, sorry, aku Mio dari Perfilman. Ini bener Kak Hokuto dan Shintaro, ya?"

Shintaro yang barusan fokus nyerocos buru-buru menyenggol pinggang Hokuto yang sudah mengernyitkan dahinya, heran. Di depan mereka sekarang ada seorang gadis, perawakannya kecil, tetapi jelas dari dandanannya kalau dia bukan bagian dari fakultas mereka. Meski asing, Hokuto harus mengakui kalau mata kelereng gadis itu sangat lucu berpadu dengan wajah mungilnya.

"Iya, bener. Kenapa nyari kita, ya?"

"Aku diminta sama Kak Juri buat ikut recording podcast hari ini, kebetulan dari Pak Kimura tertarik buat ngerambah ke YouTube buat topik yang ini," Mio tersenyum tipis—kelihatan takut. "Kak Juri nggak bilang apa-apa, ya?"

your skin, the layers of homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang