( 27 ) Maaf Dan Menyesal

57 16 7
                                    

Apa kata maaf itu berguna? Jika dia meninta maaf namun sudah terlambat. Lalu apa itu penyesalan? Penyesalan adalah akhir, akhir dari sebuah cerita yang terbuat.

***

27. Maaf Dan Menyesal

Angkasa menghisap batang rokoknya di rooftop sekolah. Persetan dengan penyakit yang di deritanya. Ia melihat ke bawah, menampilkan anak-anak yang sedang mengantri untuk mencoblos calon ketua OSIS yang baru. Hari ini, Alesha tidak terlihat. Mungkin saja dia sedang berada di rumah untuk menyelesaikan beberapa masalah.

Angkasa menghembuskan nafas perlahan. Tiba akhirnya, dimana dia akan kehilangan Alesha. Dimana dirinya akan meninggalkan Bundanya, dimana dia akan meninggalkan dunia.

Semalaman, lelaki itu tidak tidur. Memikirkan bagaimana caranya dia berbicara kepada bundanya yang masih sibuk dengan pekerjaan kantor. Kata dokter, transfusi darah saat ini sudah tidak berfungsi dengan baik lagi. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya hanyalah transplantasi sum-sum tulang belakang.

Lelaki itu membuang batang rokoknya. Sialan, badannya benar-benar sangat lemas. Sebenarnya dia tidak perlu berangkat hari ini, dia benar-benar harus istirahat. Lelaki itu duduk, menyandarkan punggungnya di dinding. Perkataan dokter beberapa tahun lalu terngiang di kepalanya.

"Angkasa, setelah saya cek di laboratorium. Anda menderita penyakit yang sama dengan ayah Anda, leukimia."

Saat itu pula, Angkasa menggelengkan kepalanya tidak percaya. Apa itu penyakit keturunan?

Angkasa memejamkan matanya. Tetesan air mata keluar dari matanya.

"Leukimia stadium 3."

Leukimia. Selama ini Angkasa menahan rasa sakit itu semua. Hanya Tuhan, dokter Angkasa dan Galen yang mengetahui dia berjuang melawan penyakitnya. Padahal beberapa minggu lalu, dia sudah kemoterapi tetapi sama sekali tidak ada hasil.

Leukimia adalah jenis penyakit yang terjadi ketika ada kelainan yang mengakibatkan sum-sum tulang belakang memproduksi sel darah putih yang belum matang dalam jumlah besar.

Pada kanker darah ini, sumsum tulang menghasilkan banyak sel darah putih yang tidak normal. Sel-sel ini memadati sumsum tulang dan masuk ke aliran darah. Tidak seperti sel darah putih yang sehat, mereka tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi.

Angkasa memejamkan matanya. Terlihat hidung lelaki itu mengeluarkan darah. Dia menyeka darahnya. Sesaat kemudian, tubuh Angkasa melemas pandangannya sangat buram. Lelaki itu mati-matian menahan dirinya agat tidak pingsan, tetapi sangat berat.

***

"Dokter! Kenapa dokter nggak bilang sama saya kalo anak saya punya penyakit yang sama seperti ayahnya."  Anjani menahan isakan tangisnya, air matanya tidak bisa dia tahan lagi. Ia menumpahkan semua air matanya di sana. Matanya melihat Angkasa yang masih terbaring lemas di brankar rumah sakit. "Dokter udah lama kenal sama saya. Dokter juga yang naganin ayahnya Angkasa, kenapa dokter nggak bilang sama saya, dok?"

Ayahnya Angkasa memang menderita leukimia. Saat itu dia sedang berada di perjalanan untuk menuju rumah sakit, karena hari itu adalah hari dimana dia melakukan transplantasi sum-sum tulang belakang, yang berati dirinya akan sembuh dari penyakit yang menghantuinya. Tetapi takdir berkata lain, di dalam perjalanan menuju rumah sakit rem di mobilnya blong yang mengakibatkan kecelakaan dan merenggut nyawanya.

"Ibu Anjani, saya benar-benar minta maaf. Itu keinginan Angkasa sendiri untuk tidak memberitahu siapapun." Dokter berkali-kali meminta maaf kepada Anjani yang menangis bercucuran air mata melihat anaknya yang sangat tidak berdaya itu.

QUEEN'S LIFE [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon