TERIMAKASIH PENGHIANAT

195 2 0
                                    

"Good night honey," sapa seseorang dari seberang telepon.

"Night too," balas Fey kegirangan.

"How are you girl?"

"I'm fine mom. And you?"

"Fine."

"Udah ah mom. Pake bahasa indonesia lagi ah! Mentang-mentang lagi di Inggris, jadi so inggrisan huh," gerutu Fey.

"Ya ya sayang."

"Eh mom. Ngapain di Inggris?"

"Biasa honey, ngindow botol plastik bekas," jawabnya penuh canda.

"Hah?"

"Ya enggak lah hehe."

"Ih mom serius napa sih." Fey mulai kesal.

"Haha gini-gini sayang. Mama disini lagi rawat Justin Bieber, kan pas pulang dari Indo justin kecapean dan kena demam. Gitu toh mbak," jelas mama semakin ngelantur.

"Justin Bieber? Siapa itu mom?"

"Kamu gak tahu say? Emang tv di rumah di kemanakan? Kok gak tahu JB. Haduh!! Justin itu anaknya Mang Tole."

"Bukannya anak Bi Njum ya mom." Fey pun mulai ikut ngelantur.

"Ya deh terserah kamu aja. Eh say udah dulu ya. Bonusnya udah habis. Lagian mama mau bikinin bubur dulu buat JB."

Tuuut tuuut

'Sebenernya momi gue jadi TKI atau pembantu sih di Inggris? Ah bodo amet.'

***

Bruk! "Maafkan Rakka, Ma. Rakka gak sengaja." Kali ini Rakka benar-benar bersalah karena tak sengaja memecahkan guci kesayangan mama tirinya.

"Gak sengaja kamu bilang? Malam ini kamu tidur di luar!"

"Mama kasihan kak Rakka, Ma. Besok kan sekolah. Kalo sakit gimana?" Deva berusaha membela.

"Oh, ya sudah. Kamu juga tidur di luar!! Temani kakak kamu!"

"Sudah Dev, gak usah di lawan lagi," bisik Rakka.

Rakka dan Deva didorong keluar secara paksa. Mereka harus tidur diluar karena kesalahan Rakka. Sedangkan udara malam ini terasa begitu dingin. Yang tersedia di teras hanya satu kursi yang memanjang dan lantai berkeramik merah yang kotor berselimut debu.

"Dev, kamu tidur di kursi aja ya!" Suruh Rakka.

"Terus kakak?"

"Di lantai aja. Gak apa-apa kok." Rakka tersenyum, berusaha menampilkan keadaan sebaik mungkin.

"Kak." Deva menatap mata Rakka yang kini tengah mengambil poisis untuk tidur di lantai.

"Gak usah natap gitu ah! Ayo tidur. Besok sekolah."

Deva berpura-pura memejamkan matanya yang tidak ngantuk untuk mengelabui Rakka. Sebaliknya dengan Rakka, melakukan hal yang sama. Rakka mendengar sang adik yang menggigil kedinginan. Rakka segera melepas kaosnya untuk diselimutkan pada tubuh mungil Deva. Kemudian Rakka tertidur kembali di kramik dingin yang kotor.

***

Kuruyuk . Suara ayam tetangga telah membangunkannya. Namun ia tak memperdulikan, ia kembali tidur dengan menutup mukanya oleh bantal.

"Bangun woy!!" Kiki memukul pantat Abi menggunakn handuknya.

Abi membuka matanya dalam keadaan setengah sadar. "Ah lu. Masih ngantuk gue."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YUJINWhere stories live. Discover now