Bandung dan Madinah

60 28 15
                                    

Jika kota Bandung memiliki sebutan Bandung lautan api dengan berjuta sejarah istimewa di dalamnya, maka Madinah memiliki Dar Al-Madinah Museum. Tempat yang menyimpan banyak sekali peninggalan jejak peradaban Islam dari masa ke masa.

Museum Dar Al-Madinah didirikan oleh sejarawan Madinah bernama Dr. Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Kha'khi. Museum ini berjarak 10 kilometer dari Masjid Nabawi.

Pagi itu Baraa beserta Hilal, menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Museum Dar Al-Madinah, tempat yang menjadi wish list untuk ia datangi sebelum balik ke Indonesia. Baraa dan Hilal memiliki hobi yang sama yaitu mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mau itu dalam negara ataupun luar negara. Pernah satu waktu saat kuliah sedang libur dua se-kawan itu mendatangi tempat bersejarah dalam 2 pekan berturut-turut.

Kali ini ia dan kawannya Hilal, akan mengunjungi Museum Dar Al-Madinah yang belum pernah dikunjungi. 20 menit waktu yang ia tempuh untuk bisa sampai ke Museum itu. Sebetulnya mereka sudah siap dari jam 6:30 pagi, tapi karena Museum itu bukanya jam 9:00, Baraa dan Hilal memutuskan untuk menetap dahulu di Masjid Abu Bakar. Salah satu tempat yang menjadi favoritnya, sebab Masjid Abu Bakar As-Shidiq ini menjadi masjid tua bersejarah di barat daya (sebelah timur selatan) Masjid Nabawi. Masjid Abu Bakar ini berjejer pula dengan Masjid Ghamamah dan Masjid Ali bin Abi Thalib.

Kamera Canon berwarna hitam milik Baraa tampak mengarah kepada Masjid yang bernuansa dominan coklat pucat. Di hiasi dengan burung merpati yang berterbangan mengitari area tersebut. Selain penyuka sejarah Baraa pun memiliki hobi memotret pemandangan ataupun ikonik yang menarik.

"Bro fotoin ane dong! Mau kasih kabar nih ke my moms." Hilal dengan spontan menepuk pundak kawanya.

Baraa yang tengah asik memotret pun menoleh ke arah Hilal.

"Ya udah ayo! Buruan gaya yang bener" celetuk Baraa, sambil mengarahkan pose untuk Hilal.

Saat tengah asik berfoto tiba-tiba saja dari arah belakang Baraa ada yang menabraknya secara tidak sengaja. Langkah wanita berbalut hijab hitam itu tampak tergesa-gesa, bahkan tak sempat untuk mengucapkan permohonan maaf apapun. Tak terlihat jelas rupa wajah dari wanita itu, hanya saja Baraa melihatnya mengenakan hijab berwarna hitam panjang dan baju abaya elegan yang berpadu dengan sedikit warna gold di bagian bawahnya.

Ternyata, tanpa disadari Al-qur'an milik wanita tadi jatuh tepat di hadapan Baraa, dengan cepat ia mengambil Al-Qur'an itu dan berlari mengejar pemiliknya.

Belum sempat Baraa selesai memanggilnya, wanita itu sudah lari menjauh dari pandangannya, dan teriakan Baraa tak dihiraukan olehnya, dia sama sekali tak menoleh kearahnya.

Al-Qur'an Madinah berukuran 8,5×11 cm itu masih terpegang di tangannya, ia merasa ragu untuk membuka Al-Qur'an tersebut, sebab takut jika ada privasi yang tersimpan. Lagipula itu barang bukan miliknya, jadi bagaimana bsia Baraa berani membukanya tanpa izin.

"Lal, menurut ente ni Al-Qur'an gimana? mending di bawa atau tinggalin aja di sini?" tanya Baraa dengan raut wajah bingung.

"Bawa dulu aja gak sih, soalnya kalo di sini nanti ilang. Udah ayo ah katanya mau ke Museum Dar Al-Madinah!"

"Tapi ini___"

"Udah gak usah dipikirin itu mah ayo buruan bro! Takut nanti kita ketinggalan bus"

Mengikuti saran yang diberikan sahabatnya, Baraa membawa Al-Qur'an milik sang wanita tersebut. Ia berharap diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dan memberikan Qur'an miliknya.

                         .....

"Kata Mama, besok kak Byan mau pulang ya? Pengen liat deh," lirih Alleya, sambil menatap pesan dari mama melalui layar ponsel miliknya.

Entahlah sejak Alleya menerima pesan tersebut, benak pikirannya secara tiba-tiba berubah memikirkan Baraa, padahal sebelumnya Alleya tengah sibuk merevisi ceritanya dan membuat video atau poster promosi.

Sesekali ia membuka akun instagramnya dan membaca semua jawaban qna yang ia buat semalam di instastorynya. Banyak sekali dari para pembacanya yang mengisi qna dengan segala hal random. Memang ini juga ulah Alleya yang membuat qna dengan pertanyaan random saja.

"Kak Alle punya crush gak kak? spill dong crushnya"

"Kak Alle ada gaksih orang yang kak Alle kagumi?"

"Thor woii bukunya kapan terbit? nunggu banget nihh pengen peluk Abyan!"

"Abyan ada gak sih kak di dunia nyata?"

Kurang lebih seperti itu lah isi qna dari instastory Alleya.

" Orang yang aku kagumi sih jelas ada, mungkin yang ini lebih dari kata kagum...." ucap Alleya setelah membaca isi qna itu.

"Tokoh Abyan bukan hanya di dunia fiksi, tapi ada di dunia nyata, hanya saja ia jauh."

Hampir setengah harian itu Alleya menghabiskan waktu dengan merebahkan tubuhnya di kasur king size empuk miliknya. Tak lupa di temani dengan matcha hangat dan mie goreng pedas yang tengah ia nikmati. Sungguh sebuah kenikmatan yang hakiki jika bisa menikmati mie dengan minuman matcha hangat ditemani pula dengan rintik hujan tanpa adanya petir.

Alleya lagi- lagi disibukan dengan ponselnya. Kali ini ia tengah asik scroll aplikasi X miliknya, sesekali mengunjungi second akunya @coretanAlle. Akun itu privat tanpa adanya pengikut ataupun mengikuti, memang sengaja sebab isi postingan itu hanyalah sebuah curhatan tentangnya. Berbeda dengan akun @authorAlle_____ yang digunakan untuk memposting karya AU ataupun postingan lainnya.

Tiba-tiba kepikiran seseorang, kan gajelas yaa....

Tulisnya singkat di second akun miliknya.

Alleya kembali ke first akunnya dan mencari kabar yang menarik di aplikasi X, faktanya aplikasi tersebut menjadi favoritnya saat ia dilanda rasa bosan. Matanya selalu dibuat fokus pada postingan yang menurutnya menarik. Hingga secara tiba-tiba postingan akun bernama @Ardenart berhasil membuatnya penasaran. Postingan itu berisikan sebuah foto hasil lukisan cantik, dengan caption "For A."

"For A?" gumam Alleya. Ia berpikir keras tentang caption yang ditulis oleh Arden. Dirinya merasa sangat penasaran siapa itu "A"

Alleya kembali lagi melihat postingan itu, tak lupa melihat tanggapan netizen tentang postingan itu. Banyak sekali respon positif dari para penggemarnya, tak lupa banyak juga dari mereka yang bertanya-tanya siapa itu "A".

" For A? siapa yaa kira-kira? Beruntung banget sumpah. Mauuu juga dehhh...."

"First love gaksih!?"

Jujur saja ia selalu dibuat kagum oleh lukisan Arden, terkadang ia juga tak menyangka sosok petakilan seperti Arden ini mampu membuat banyak orang terkagum-kagum oleh karyanya. Alleya yakin lukisan Arden ini pasti memiliki makna.

"First love? Siapa ya?" gumam Alleya penasaran.

Wadidawww dahlah segini dulu yawww!!!!

Lanjuttt gasss lahh!!!!

Vote and komen ya gesss!!!
klo nggak!? RUGII DONGG

UP TIAP HARI YAA!!!!

OH YA JANGAN LUPA PERBANYAK BACA AL-QUR'AN DI BULAN PENUH BERKAH INI!!!!!

Maaf klo ada kesalahan.... Yang mau koreksi atau kirim saran boleh banget yaa😌

LOVE YOU❤️

Alleya dan Dunia Novelnya (TERBIT)Where stories live. Discover now