36. spin bottle

319 54 1
                                    

"Gimana cara mainnya?"

Seringai Jake melebar, ekspresi jahatnya berhadapan dengan wajah polos Heeseung. "Oh, gampang kok. Kita cuma harus muter botolnya, terus kita bakalan liat ke arah siapa mulut botol berhenti. Siapapun yang ditunjuk harus minum segelas bir, permainan bakalan terus berlangsung kayak gitu sampe kita nemuin satu pemenang yang gak nyerah"

Sunghoon meneguk ludah. Ia bukan orang yang kuat minum terlalu banyak, dan ia juga bukan orang yang biasanya beruntung apabila terlibat dalam permainan sejenis ini.

"Here we go!"

Dengan itu Jake mulai memutar botol kosong di atas meja. Kelima pasang mata menatap putaran itu hingga melambat, lalu berhenti dengan mulut botol mengarah tepat pada Jay.

Sunghoon tersenyum simpul, Jake menyodorkan segelas bir pada Jay dengan cengiran lebar. "Habisin" Jay memandang gelas itu dengan bimbang, lalu beralih pada Jake. "Apa gue bisa nuker sama hal lain? Toleransi gue sama alkohol jelek, dan gue harus nyetir pulang nanti"

Jake menurunkan kembali gelasnya lalu mengamat-amati Jay seraya mengelus dagu. "Kalau gitu, lepasin semua pakaian lo dan nari di atas meja."

Eijoo melongo, Jay mencoba sebaik mungkin untuk tidak panik, Heeseung menganga seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Sunghoon menutup mulutnya, menunduk dan mencoba untuk tidak terpingkal. Jake menyeringai jahat, dan baru kali ini Sunghoon merasa bangga memiliki sahabat sepertinya.

"Jake, itu agak-"

"Ayolah, Jay. Gue lagi ulang tahun. Lagian kita semua cowok, dan gue janji gak bakal ada yang berani ngerekam lo waktu nari"

Ayo kita liat, Sunghoon berkata dalam hati selagi matanya melirik pada Jay yang berusaha terlihat tetap tenang, apa lo bisa tetep tampil keren di mata Heeseung abis mempersembahkan tarian telanjang? Sunghoon menolak menjadi jahat, tapi hal ini terlalu menarik untuk dilewatkan. Ia terlalu penasaran akan bagaimana ekspresi Heeseung nantinya, bagaimana ia akan memandang Jay, dan bagaimana seseorang seperti Jay mendapatkan pengalaman memalukan di depan orang yang diincarnnya.

"Jay, waktu terus berjalan. Tick-tock, tick-tock."

Jay menghela napas, berdeham dengan keki lalu menatap lurus-lurus ke mata Jake. "Gue-"

"Gue bakalan gantiin Jay!"

Semua perhatian kini tertuju pada Heeseung. Pemuda itu telah berdiri dengan tatapan mata sekeras besi menghadap Jake, kedua tangan mengepal di sisi tubuhnya, dan ekspresi kesungguhan mutlak. "Biar gue yang minum gantiin Jay, apa boleh begitu?"

Sunghoon tersenyum kecut. Manis sekali, Heeseung. Lo sama Jay bener-bener saling melindungi, huh?

Jake tampak berpikir. "Mm, boleh aja. Tapi lo harus minum dua kali lipat, yang artinya lo harus minum dua gelas"

"Hee," Jay memanggil lembut, tangannya meraih pergelangan tangan Heeseung dalam sentuhan menenangkan. Seketika Sunghoon merasa suhu ruangan naik dua puluh derajat. "Lo gak perlu lakuin itu buat gue" Heeseung menggeleng. "Gakpapa, kalau cuma bir gue cukup kuat kok. Lo tenang aja, serahin semuanya pada Lee Heeseung!"

Sunghoon merasakan gejolak tak menyenangkan di lambungnya. Bibirnya telah berubah menjadi garis kaku ketika melihat Heeseung tersenyum begitu lebar nan menyilaukan pada Jay. Sunghoon bahkan tidak sadar ketika Jake mencondongkan tubuh ke arahya dan berbisik pelan. "Cute, aren't they?"

Sunghoon menggigit pipi bagian dalamnya, mencoba tersenyum. Lalu bergerak menuangkan segelas bir lainnya dan menyodorkannya pada Heeseung, berpura-pura tertarik pada permainan. "Kalau gitu silakan diminum, Lee Heeseung"

SOULMATE - HOONSEUNGWhere stories live. Discover now