Chap 2 ~ Numpang Sarapan

509 72 92
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Hoaaaahhemm...!!" Zayyan menggeliat sambil menguap.

"Udah pagi rupanya!" Zayyan mengucek matanya sebentar, lalu sambil menguap lagi dirinya pun bangkit dari tempat tidurnya.

Sebelum pergi ke kamar mandi, ia melipat selimut dan merapikan tempat tidurnya terlebih dulu. Setelah itu ia pun mandi.

Setelah selesai mandi, ia pergi ke dapur untuk membuat sarapan sederhana.

Ia membuat telur mata sapi, roti panggang dengan selai roti, dan secangkir teh hangat tanpa gula.

Saat tengah menikmati sarapannya, tiba-tiba bel pintu apartemennya berbunyi.

"Siapa sih pagi-pagi sudah bertamu? Perasaan aku belum punya teman deh di kota ini, aku kan masih baru di sini."

Dengan malas, Zayyan pun melangkah menuju pintu. Tanpa melihat layar monitor, ia langsung membuka pintunya.

Saat pintu dibuka, terpampanglah wajah datar dari tetangga sebelahnya itu.

"Leo?? Mau apa pagi-pagi ke sini?"

"Punya garam?" Tanya Leo tanpa basa-basi.

"Punya," jawab Zayyan sembari mengangguk.

"Punya lada?"

"Punya."

"Punya saos tomat?"

"Punya."

"Punya telur?"

"Punya."

"Bagus!" Ucap Leo.

"Terus? Kenapa memangnya kalau aku punya semua itu?" Tanya Zayyan bingung.

"Aku mau sarapan, tapi stok telur di kulkas habis," terang Leo.

"Terus??"

"Aku pinjam garam, lada, dan telur boleh?"

"Hah??"

"Boleh nggak??" Tanya Leo dengan nada memaksa.

"I-Iya, boleh. Se-Sebentar, aku ambilkan!" Zayyan pun buru-buru masuk ke dalam, meninggalkan Leo di muka pintu.

Setelah selesai mengambil garam, lada, dan telur, Zayyan hendak kembali ke pintu, namun alangkah kagetnya ia saat melihat Leo ternyata kini telah duduk di meja makannya, dan dengan tanpa rasa bersalah menyantap telur mata sapi miliknya.

"Yak! Sejak kapan kau disitu??!" Pekik Zayyan terkejut.

"Sejak kau masuk ke dalam," jawab Leo tenang.

"I-Ini garam, lada, dan telurnya nih!"

"Nggak usah. Nggak jadi pinjam, ini udah ada telur matangnya."

"Aigoo! Tapi itu kan punyaku!" Protes Zayyan, tapi sayangnya telat karena telur mata sapinya kini telah habis dilahap oleh Leo.

"Hmm...masakanmu lumayan juga!" Dengan santainya Leo menilai masakan Zayyan.

"Oke, makasih sarapannya, aku pergi!" Ucap Leo. Namun sebelum pergi, ia pun sempat-sempatnya menyeruput teh hangat milik Zayyan.

Lantas Leo pun melenggang pergi dengan watadosnya dari dalam ruangan apartemen Zayyan, meninggalkan Zayyan yang melongo dibuatnya.

"Hahh?? Ada ya orang kayak gitu??Aishhh! Tetangga sialan!" Geram Zayyan setelah Leo pergi.

Zayyan memeriksa tehnya yang kini isinya hanya tinggal sepertiga dari cangkirnya.

Tetangga Dingin (LeZay)Where stories live. Discover now