Chap 8 ~ Masih Cemburu

391 61 100
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*
Cameo : Masih Sing ❤️
*
*
*

Setelah selesai makan, mereka bertiga pun pergi meninggalkan restoran all you can eat tersebut, dan kembali ke halte bus.

"Sing, malam ini kau menginap di apartemenku ya?!" Ucap Zayyan.

"Ng...apa tidak masalah aku tidur di apartemenmu?" Tanya Sing.

"TENTU SAJA MASALAH!" Tiba-tiba Leo langsung nyeletuk, menimpali pertanyaan Sing barusan tanpa diminta.

"Masalah kepalamu!" Zayyan menoyor kepala Leo. "Sok tahu kamu!! Yang ditanya itu aku, bukan kamu! Main jawab aja! Dasar sontoloyo!" Zayyan mulai mengomeli Leo lagi.

"Ya, kan aku dengar, makanya aku bantuin jawab!" Timpal Leo sebal.

"Nggak perlu dibantuin jawab, aku bisa jawab sendiri!" Balas Zayyan.

"Ya udah sih, nggak usah ngegas!" Balas Leo.

Sedangkan Sing melongo tak habis pikir melihat pertengkaran kedua pemuda di hadapannya yang seakan tiada akhir.

"Sing, nggak masalah kok. Kamu bisa tidur di apartemenku malam ini. Mau ya?" Bujuk Zayyan dengan tangannya yang mengalung manja di lengan Sing.

"Ish, genit banget!" Batin Leo sebal melihat kelakuan Zayyan.

"Ng...oke," jawab Sing akhirnya.

Zayyan pun tersenyum senang. Sementara Leo merengut kesal.

"Ruangan kamar di unit Zayyan kan cuma ada satu, sama seperti di unitku. Kalau begitu, mereka bakalan satu kamar dan satu tempat tidur dong nanti? Ah, gawat! Ini tidak bisa dibiarkan!" Batin Leo cemas.

Tak lama kemudian, sebuah bus pun berhenti, dan mereka bertiga pun segera naik ke dalam bus tersebut.

***

Mereka bertiga kini telah tiba di gedung apartemen tempat tinggal Zayyan dan Leo.

Leo masih terlihat merengut, karena saat di dalam bus tadi, Zayyan lebih memilih duduk berdua dengan Sing, ketimbang dengan dirinya. Dan di sepanjang perjalanan pun Zayyan terus mengoceh, bercerita banyak hal kepada Sing dengan begitu antusiasnya. Dan jelas saja hal itu membuat Leo yang menyaksikan keakraban mereka pun jadi bertambah sebal.

Saat Zayyan membuka pintu unit apartemennya dan mempersilahkan Sing untuk masuk, tiba-tiba tanpa permisi, Leo pun ikut nyelonong masuk ke dalam.

"Yak! Siapa suruh kau boleh masuk, hah? Unit apartemenmu kan di sebelah, bukan di sini?!" Protes Zayyan.

Namun Leo dengan watadosnya malah duduk santai sambil selonjoran kaki di sofa milik Zayyan.

"Ahh...lelahnya, aku mau istirahat sebentar!" Ucap Leo, sambil meregangkan kedua tangannya ke atas.

"Kalau kau mau istirahat, istirahat saja di unitmu sendiri sana! Jangan di sini!" Omel Zayyan lagi.

"Nggak mau! Aku maunya di sini!" Jawab Leo tenang.

Sing pun heran dibuatnya, kemudian ia memilih duduk di kursi meja makan.

"Sing, maaf ya. Tetanggaku ini emang rada aneh kelakuannya," Zayyan menjelaskan, karena merasa tak enak hati pada Sing.

"Nggak apa-apa kok, santai aja!" Jawab Sing. Meski Sing heran melihat tingkah Leo, namun Sing menyadari jika sepertinya saat ini Leo benar-benar sedang cemburu.

"Heh! Pulang sana ke unitmu!" Usir Zayyan, sambil menepuk lengan Leo.

Namun Leo tak bergeming, dirinya tak perduli. Seperti biasanya, ia tak mau menuruti perintah Zayyan.

Tetangga Dingin (LeZay)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora