Annyeonghaseo yeoleobuuunnn❤
Apa kabarnya kalian guys? Moga sehat ya👌🏻
Ingatkan gue untuk selalu ngasih yang terbaik buat kalian😚 karena kalian istimewa 👉🏻👈🏻
Oiya jangan lupa juga buat vote dan komen cerita gue biar nggak sepi huhu
Typo tandai aja yaaaa😴
Oke langsung aja👇🏻
¶¶ 3• PERTEMUAN TIDAK SENGAJA ¶¶
🍂
🍂
🍂
Selamat membaca❤
Pagi ini dengan bujukan Hana, akhirnya Nata mau di antarkan oleh Pak Supri. Meskipun ada sedikit drama karena Nata yang tiba-tiba ingin di antarkan kakaknya. Sedangkan putra sulung keluarga Addison itu sekarang ada di Amerika Serikat, tengah menempuh pendidikan.
"Non! Non Nata!"
Nata yang sedang melamun mengerjap. "Iya Pak, kenapa?"
"Non Nata baik-baik saja?" Tanyanya.
Nata mengangguk. "Cuma kepala Nata sedikit pusing, Pak."
"Mau ke Rumah Sakit, Non?" Pak Supri menawarkan dengan raut wajah khawatir.
"Gak usah, Pak. Nata cuma kurang tidur aja." Elak Nata. Pak Supri mengangguk saja.
Mendengar kata Rumah Sakit, Nata teringat percakapannya dengan Dokter Riana. Dokter wanita yang Nata temui kemarin.
•] Flashback On
"Saya tau, semua ini pasti sangat berat untuk kamu disaat kamu masih bersekolah. Tapi, satu hal yang perlu kamu ingat. Dia tidak bersalah, dia hadir karena sebuah kesalahan. Tapi, jangan jadikan kesalahan ini sebagai alasan kamu tidak mau menerimanya." Ujar Dokter Riana, Dokter spesialis kandungan dan anak.
"Di luaran sana masih banyak yang menginginkan seorang anak. Melakukan segala cara agar bisa hamil, termasuk bayi tabung yang biayanya lumayan besar. Jadi, tolong jaga dengan baik ya? Kamu bisa datang kesini kapan saja jika terjadi sesuatu pada kehamilan kamu." Lanjutnya menatap Nata lembut.
Nata menunduk, gadis itu mengusap perutnya yang masih rata. Sekarang, di dalam perutnya terdapat satu nyawa yang sedang tumbuh. Nata tersenyum, meskipun dia datang karena kecelakaan yang tak terduga, Nata akan tetap menerimanya. Sekalipun nanti lelaki itu, ah maksud Nata Papa dari calon anaknya ini tidak menerima keberadaan malaikat kecil ini, Nata tidak peduli. Nata akan mengurus malaikat kecil ini sendirian. Nata mampu.
Tunggu... Itu artinya Nata sudah menerima keberadaan calon bayinya? Ya.
Nata memilih menerima semua yang sudah terjadi pada hidupnya dengan ikhlas, termasuk calon bayinya. Dan ya, Nata juga sedang mengumpulkan keberanian untuk menjelaskan semua ini pada keluarganya juga dua temannya.
"Terimakasih, Dokter Riana." Kata Nata lalu tersenyum.
Dokter Riana mengangguk lalu memberikan kantong plastik berisi obat-obatan untuk Nata. Tidak lupa, wanita itu juga menjelaskan aturan meminum obat yang benar pada Nata.
"Kamu bisa kembali kesini setelah obatnya habis."
Nata mengangguk mengerti. "Oh iya Dok, apakah ngidam wajar untuk ibu hamil?" Tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)
Teen FictionIvander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, karena menurutnya mengeluarkan banyak kata itu membuang waktu, memiliki bola mata berwarna hitam lega...