¶¶ 42• GALANG'S MOTHER'S BIRTHDAY ¶¶

11.2K 476 47
                                    

Annyeonghaseo yorobuuunnnn🥳🥳

Assalamu'alaikum, sampurasun barudak😘

How are you, apa kabar nya?🥴

Jam berapa kalian baca part ini?
Kasih tau gue gimana perasaan kalian pas gue update?

Sorry ya, gue gak bisa update cepat-cepat ya, soalnya otak gue ngebul banget🤯 gak bisa mikir🥲

Slow aja okay, yang penting gue ada update🤩

Sekali lagi gue mau ngucapin makasih buat kalian yang udah dukung cerita gue, kasih saran dan masukan, ngingetin kesalahan gue🥺😊

Pokoknya makasiiiii, makasiiii bangeeettt💜💜💜

Gue gak mau bacot banyak-banyak, capek😭

So, thankyou for your attention😍

Tinggalin jejak kalian🥰🖤

Sarangheo❤
















































































¶¶ 42• GALANG'S MOTHER'S BIRTHDAY ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤

Sore ini, teman-teman Ivan juga Nata berbondong-bondong memasuki Mansion Alaska. Setelah pulang sekolah, bagaikan anak itik yang kehilangan induk nya, mereka secara sukarela berkunjung ke rumah Ivan. Bukan tanpa alasan, mereka sudah sangat merindukan Nata. Dan ingin menyaksikan secara langsung bagaimana penolakan yang dilakukan Nata terhadap suaminya.

Jahat? Tentu. Karena itu sangat menyenangkan.

Bahkan mereka tidak datang dengan tangan kosong. Masing-masing dari mereka membawa setidaknya satu jenis makanan dan minuman. Kecuali Arkan dan Radhika, dua manusia kulkas itu hanya membawa badan. Namun jangan salah, dana yang teman-teman gila nya gunakan itu adalah sumbangan dari mereka.

"Assalamu'alaikum, Tante/Mami cantik."

"Sore, Tante/Mami cantik."

Tiara yang baru saja keluar dari dapur terkejut melihat begitu banyaknya manusia di rumahnya. Sedikit kemudian wanita itu tersenyum lalu menyahut, "wa'alaikumsalam, sore."

"Tante apa kabar?" Tanya Liana.

"Panggil Mami aja yah, biar samaan kayak teman-temannya Ivan."

"Oke, Mami."

"Alhamdulillah, Mami baik. Kalian semua gimana kabarnya? Kenapa baru kesini lagi? Rumah sepi semenjak Ivan nikah dan kalian jarang main kesini." Wanita itu menatap jajaran kaum adam di depannya satu persatu.

"Kami baik, Mi."

"Kita sibuk Mi, jadinya jarang main deh."

IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang