I. kebiasaan

158 18 6
                                    

POV:(name)/Arela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV:(name)/Arela


Hai, selamat pagi, siang, sore, malam, subuh. Ya pokoknya terserah lah.

Oke, emm... Bagaimana ya?, aku kurang pandai dalam merangkai kata untuk perkenalan..., baiklah karena aku tidak pandai basa-basi mari langsung ku perkenalkan diri saja.
    
Namaku (name) Arela De Vermilion.  Anak sulung dari Raja ke- III. Malik De Vermilion dan Ratu Nafa Sahira De Vermilion.
    
Aku harus mendeskripsikan diri kah? Duh, aku kurang pandai dalam hal ini bagaimana jika kita tanya saja pada seluruh orang yang ada diistana?

     Oke- daftar nama orang pertama yang ada dalam list ku ialah—
     —bapak Malik
     —mamak Nafa
     —adek Iko
     —dll

"hmm... Bapak lah yang pertama... Tapi aku tidak mau!, jadi mari tanya ke adik Iko saja!"

Aku pun segera berlari menuju tempat dimana Adik satu -satuku berada,

Saat aku sedang berlari dengan tiba-tiba didepan muncul mamak—maksudku ibunda yang baru keluar dari ruangan bapa-ayahanda.

"Duh, (Name) sayang kenapa berlari? Hmm..?,"tanyanya lembut sambil berdiri didepan pintu ruangan ayahanda, aura berwibawa dan tegas membuatku sedikit tercengang.

Aku menggaruk pipiku yang sama sekali tak gatal, aura berwibawa dan tegas ini sedikit membuatku canggung, walaupun begitu ibunda ini orangnya adem dan kalem, serta penyayang, tentu saja.

"eh? Ibun? Aku... aku ingin bertemu liko...,"ucapku sambil celingak-celiguk, seperti maling yang beberapa bulan lalu ditangkap ayahanda dan pengawal setianya, Rafel Kenshira Alvarhea.

Namanya sedikit asing?iya, dia bilang padaku kalau ia adalah orang pindahan yang pindah beberapa tahun lalu. Baik lanjut ke topik utama,

"ah, baiklah kalau begitu,"ucapnya, senyuman diwajahnya masih belum menghilang,

"bunda, pegi kekamar dulu.. ,"ucapnya,

Beberapa detik kemudian wanita itu berjalan menuju arah lain, aku mendesah pelan, sialan aku benar benar terlihat seperti maling yang kepergok tadi,

entah bagaimana tiba tiba aku merasa pegal dan melorotkan tubuhku di marmer khas istana vermilion itu.

Duk!

Sialan, punggungku menabrak tembok istana yang keras.

"duh... "gumamku sambil memegangi pinggangku yang terbentur cukup keras ditembok.

"Akak? "suara lain datang dari arah belakang punggungku, sura ini....

"Adek? "aku menoleh ke belakang dan mendapati anak kecil berumur 7 tahun yang berdiri dihadapanku.

Pangeran Aliko Rae Dengan Vermilion, atau mungkin yang biasa kalian kenal dengan sebutan Liko, Tapi aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan adek Iko atau Rae. Tidak papa, toh, dia tetap orang yang sama.

Ia berjongkok dilantai dan menatapku, memiringkan kepalanya dan membuat ekspresi bingung.

"akak sedang apa disini?,"tannyanya sambil berkedip lucu.

"..."

"...."

Sepertinya aku— (name) mulai lupa tujuan awalku apa.

Dari arah samping tubuhku, pintu ruangan ayahanda terbuka.

Dibalik pintu ada ayahanda yang baru akan keluar dari ruangan, semalaman ia terus saja mendekam disana, berkencan dengan kertas-kertas pekerjaannya .

(POV;sudut pandang orang ke tiga)

"Arel.....dan... Rae?.. Kenapa kalian duduk disitu?,"tanyanya dengan suara berat khas bangun tidur,

"apakah kursi diistana kurang?, atau kalian sudah bosan dengan kursinya? Ayah akan belikan yang baru nanti, Ah tidak sekarang saja!, apa kalian tahu dimana Rafel? Ayah akan menyuruh dia untuk membelikan kursi yang baru! "dia segera melangkahkan kaki menuju tempat Rafel berada.

Tapi masalahnya langkah kakinya sangat pelan, Malik beberapa kali terhuyung kekanan dan kekiri. Cara gampangnya mungkin berjalan sempoyongan. Hingga selimut yang berada pada bahunya terlepas.

Ke-dua anak kecil itu terdiam, tercengang dengan apa yang mereka berdua lihat.

"Iko, kau yakin itu ayahanda?,"tanya (name) kepada adiknya, Liko menggeleng pelan dan berkata,

"tidak, apa mungkin ayahanda sedang kerasukan sesuatu? "

Mereka berdua pun saling pandang, kemudian Liko bertanya lagi,

"perlu kita beritahukan ke ibunda atau tabib kerajaan, soal ini?"

  —☆ Still ₊˚ . ✧ ‧͙ Vermilion fam


Note — 01 ;

Hai, hai, hai, sebenernya ada lanjutannya, tapi untuk saat ini itu saja, karna aku mlz, aku memasukan AU ku, jadi tidak seluruhnnya alur aseli(VF), buat nambah kesan beda aja, berlaku juga untuk nama nama mereka. Ini oneshoot btw jadi kek acak gitu misal chap berikutnya momen malik jadi donat—, terus tiba tiba di chap berikutnya jika malik tidak hidup jangan kaget ya kawan.

Ya satu lagi sih, sebenarnya aku mau nulis si nem dicerita ini tu Arela, cuma entah kenapa tetiba berubah pikiran.
Cuma kalian kalau lebih suka pakek nama Arela boleh aja si, si nem kalian baca Arela sj.

Tambahan, mungkin sifat nem dibeberapa chapter ke dpn aku ku buat sedikit tempramental seperti bapak Malik tercintah.

Oke mungkin segitu sj.

Tertanda.
★彡🐈‍⬛ ─ exxrii.⁺

[🍂]-.🗝. Still , Vermilion Fam X Readers . Viva fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang