Keputusan

24 3 0
                                    

Setiap orang pasti mempunyai keputusan masing-masing.

Tapi kalau soal cinta antara kita harus berjuang atau mengikhlaskan apa yg harus kita ambil keputusan?

Cinta itu rumit, seperti rumus mtkᐠ( ᐛ )ᐟ

Kalau kita gak berjuang, kita gak akan dapat hasil jawabannya. Dan cinta kalau gak di perjuangkan kita gak akan dapat seseorang yg kita cintai itu.

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________

Di ruang makan terlihat seorang gadis tengah memakan makan malam nya dengan lesu.

Sifatnya yg berbeda dari biasanya membuat sang ibu khawatir. Karena biasanya putrinya ini akan terus menceritakan kejadian yg terjadi di sekolah nya dengan penuh kecerian, bahkan sambil makan pun ia sanggup berbicara.

Dan karena sifatnya yg berubah seperti itu membuat sang ibu membuka suara di antara keheningan yg tercipta di meja makan tersebut.

"Fannie kamu kenapa?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.

Taufan hanya melirik ibunya tersebut & menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sang ibu, seolah ia berkata kalau ia baik-baik saja.

Tapi, melihat tanggapan putrinya seperti itu malah semakin membuatnya khawatir.

"Kamu ada masalah di sekolah? Cerita sama ibu" ucapnya penuh & penuh kekhawatiran pada putri satu-satunya ini.

Taufan tersenyum pada ibunya, atau bisa di baca senyum terpaksa.

Taufan: Fannie gak kenapa-napa ibu, cuma bosan aja (ucapnya sambil cengengesan)

Mendengar ucapan putrinya tersebut, apakah ia percaya?

Oh tentu saja dia....





Percaya.

"Ibu kirain kamu ada masalah di sekolah. Ternyata bosan toh" ucap nya sambil menuangkan air ke dalam gelas putrinya.

Taufan yg mendengarnya hanya cengengesan.

"Ya sudah habisin makanan nya" lanjut ibunya lagi sebelum akhirnya ia melanjutkan makan malam nya yg tertunda karena sifat aneh putrinya.

Taufan hanya diam & memakan kembali makan malam nya.
*
*
*
*
*
Taufan menghela nafas saat sudah sampai di dalam kamarnya.

Dengan cepat ia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang setelah menutup pintu kamarnya.

Taufan: apa gw terima aja ya tawaran Oni tadi?

Setelah beberapa menit ia terdiam, akhirnya ia buka suara & bertanya pada dirinya sendiri.

Tapi setelah ia bertanya pada dirinya sendiri, dengan gusar ia merubah posisi telentang nya menjadi tengkurap di atas ranjang.

Taufan: tapi gw gak kuat kalau sama orang introvert. Gw maunya Gempa! Tapi kenapa Gempa pilih Yaya? Apa gw terlalu bodoh buat dia? Gw tau, gw gak pintar kek Yaya. Tapi kan... gw bisa berubah buat dia. Bahkan gw udah berhenti buat ulah di sekolah cuma buat biar dia suka sama gw. Iya bener berhasil dia suka gw. Tapi sebagai teman gak lebih! Aagrrr!! (Teriaknya tertahan oleh bantal di akhir kalimat setelah mengeluarkan apa yg menjadi beban hatinya)

Taufan mengangkat kepalanya & membuka laci meja di sebelah ranjangnya, kemudian kembali berbaring telentang sambil menatap foto yg berada di tangannya.

Dalam foto tersebut berisi gambar dirinya & Gempa yg berada di sekolah SMA Tarno tempat dimana Blaze mengikuti lomba sparing sepak bola.

Author: nama SMA nya author ngarang ya, jangan di anggap serius😅

Taufan: lo! Ihhh... kenapa sih gw harus suka sama lo!? Dan kenapa lo sifatnya baik banget? Gw tuh baperan sama sifat manis lo Gem. Lo dulu deket sama gw, eh pas gw jatuh cinta sama lo, lo malah milih Yaya. Lo kalau mau mainin perasaan gw jangan perlahan-lahan gini. Langsung hantam aja biar gw gak terlalu lama ngerasain sakit & ngeharepin lo (ucap Taufan pada foto Gempa yg ia pegang)

Taufan lantas menghempaskan foto tersebut ke sisi tubuhnya & menghela nafas.

Taufan: gw harus gimana? Gw pengen punya pacar. Tapi kalau cowok yg Oni bilang itu introvert. Aa... Gw gak sanggup sama orang pendiam kek batu es! Tapi kalau gw masih ngeharepin Gempa percuma juga. Orang Gempa milih Yaya... (Gerutu Taufan lagi sembari mengacak rambutnya dengan frustasi)

1 menit...

5 menit...

7 menit...

10 menit...

Taufan menghela nafasnya & segera bangun dari acara rebahan nya untuk duduk di atas ranjang.

Taufan: oke, gw bakalan coba terima tawaran Oni. Gw bakalan coba move on dari Gempa. Tapi kalau teman satu sekolah, kakak dari sahabat gw. Emang gw bisa move on? (Ucapnya lesu di akhir kalimat)

Taufan kembali menghela nafas lelah kemudian beranjak menuju meja belajarnya & duduk disana sembari membuka buku bernuasa biru malam & mengambil pulpen.

Taufan: oke, gw bakalan coba terima tawaran Oni. Siapa tau karna dia, gw bisa cepat move on dari Gempa

Taufan tersenyum mendengar ucapannya sendiri & mulai menuliskan bait demi bait hingga menjadi kalimat di atas sebuah kertas pada buku bernuasa biru itu.

Ia sudah mengambil keputusan malam ini. Dan semoga saja keputusan nya malam ini berpengaruh baik buat dirinya kedepannya nanti.

Ia akan mencoba melupakan Gempa dengan cara mendekati si cowok introvert tersebut.

Dan semoga saja berhasil.

"Gw harap dengan begini gw bisa cepat melupakannya" batin Taufan sembari tersenyum memandang bintang-bintang malam yg bertaburan di langit.







______________________________________

Hallo guysss!!

Kira-kira Taufan bisa gak yah move on dari Gempa( ͡°з ͡°)

Apa yg akan terjadi selanjutnya dengan Taufan?

Mau tau?

Tunggu di chapter berikutnya✧(。•̀ᴗ-)✧
Dan juga terima kasih buat yg sudah membaca cerita author, semoga suka.
Dan ingat!

Jangan lupa vote, komen yg positif & share ya teman-teman.

Author pamit dulu, dahhヾ(^-^)ノ





Tanggal 05, Desember 2023

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬Onde histórias criam vida. Descubra agora