🍒 Everything Is Gonna Be Okay 🍒

113 10 0
                                    

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ace memandangi Isuka yang datang menjenguknya.

Sejak adanya permasalahan waktu itu, dia memilih untuk mengurung dirinya di sebuah tempat khusus, seakan-akan dia sedang menghukum dirinya sendiri.

Isuka hendak memeluknya, namun Ace menolak.

"Kau masih marah padaku?" wajah Isuka mendadak murung.

Ace duduk di bangku di dekatnya. Isuka duduk di sebelahnya.

"Seharusnya kau tidak dekat-dekat denganku lagi," Ace mengalihkan pandangannya dari wanita itu.

Isuka menolehkan wajahnya lagi agar menatapnya. "Ada apa, Fire Fist? Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau menghukum dirimu sendiri?"

Ace menunduk, merasa tidak berguna saat ini. Lagi-lagi dia meninggalkan Isuka dan juga anak-anaknya. "Isu, apa kau masih membutuhkanku?"

Mata Isuka tampak berkaca-kaca. "Apa maksudmu? Dibandingkan dengan apapun, aku membutuhkanmu. Kau lebih penting dibandingkan apapun yang kumiliki saat ini. Aku sudah mencintaimu sejak kita masih anak-anak. Dengan begitu, kau tidak perlu berpikir dua kali untuk percaya padaku. Aku juga tidak ingin menyembunyikan apapun darimu."

Ace memandanginya dengan perasaan bersalah. "Aku membunuhnya. Demi kembali padamu, aku membiarkan Deuce mengorbankan dirinya sendiri," air matanya meleleh saat mengatakan itu. "Dan..."

Dada Ace tiba-tiba terasa tercekik. "...dia menitip salam untukmu. Dia sebenarnya mencintaimu, Isu!" lanjut Ace gemetar. "Aku takut kau akan membenciku. Karena sebelumnya kau pernah mengatakan kalau kau juga berharap dia kembali bersamaku. Aku merasa tidak memiliki wajah lagi untuk bertemu denganmu. Itu sebabnya aku menghukum diriku sendiri."

Isuka mengangguk-angguk. Dirinya mengerti seberapa berat beban yang harus ditanggungnya sekarang.

"Maaf karena aku sudah berbicara seperti itu sebelumnya," Isuka segera memeluknya. "Seperti apapun dirimu, aku tetap mencintaimu! Dan terima kasih sudah jujur."

Ace mengeratkan pelukannya. Rasanya, dia tidak bisa terus-menerus menghindar, walau dirinya merasa dunia mereka selalu menolak kehadirannya.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Tetaplah hidup sebagaimana kau yang biasanya, Fire Fist!"

Keduanya terdiam cukup lama, menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang membelai lembut tubuh mereka.

"Nee, Isu! Apa aku bisa kembali lagi seperti dulu?"

"Kau pasti bisa. Walaupun kau tidak bisa, aku sudah bahagia selama aku masih bisa melihatmu."

Ace tersenyum. "Aku mencintaimu!"

🔥👒🍊🐦

"Mereka tidak ada bedanya sama sekali. Luffy juga melakukan hal yang sama. Membunuh orang lain demi seorang wanita," Nami tidak habis pikir dengan itu semua.

Ace, You're My Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang