01. Awal

0 0 0
                                    


"Ternyata pangeran itu beneran nyata! Lyla udah liat tadi sebelum kesini!"





BRAK!!

"ADUH!" Teriak seorang gadis dari ujung koridor, ia berdiri dari posisi duduknya lalu membersihkan bagian belakang rok yang agak kotor.

"Kalo jalan lihat-lihat dongg! Liat nih rok Lyla jadi kotor! Kasihan tau mesin cuci Mama Lyla capek-capek muter, malah kamu kotorin!" Sedangkan lawan bicaranya hanya diam, enggan membalas gerutu-an gadis cantik dengan nametag bertuliskan nama lengkapnya, 'Lyla Ayyara Callista Devantara' atau lebih sering di panggil 'Lyla'.

"Ihh, denger Lyla ngomong gak sih?! Kamu budek ya? Atau sariawan?" Lyla mendongakkan kepalanya saat tak mendengar respon dari lawan bicara.

"YA AMPUN! Pangeran darimana ini..." Lyla menatap laki-laki itu dengan mata berbinar.

Lyla tak berkedip saat melihat sosok laki-laki di hadapannya, astaga apa ini mimpi? Bagaimana bisa ada laki-laki setampan ini di Dunia?

Cowok di hadapan Lyla merasa jengah mendapat tatapan seperti itu akhirnya pergi melewati gadis itu tanpa permisi.

"Huwa Mamaaa, Lyla ketemu pangeran!"

~~~

"Lyla mana si anjir, ini kaga nongol-nongol tu bocah. Masa tu bocah diculik? Lagian siapa juga yang mau culik dia? Sekalipun ada juga penculiknya yang rugi, dia makannya banyak!" Ujar Nazila, salah satu sahabat Lyla sejak SMP.

"Gak mungkin kalau hilang, soalnya kan ada papan arahan! Dan kalau di culik pun aku rasa gak mungkin juga sih, omongan kamu bener soalnya hehe." Ucap Bella dengan kekehan di akhir kalimat, Jennifer yang mendengar hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Ya...iya juga ada arahan, tapi kalo Lyla mendadak ga bisa bacanya gimana?" Ucap Jennifer yang mulai ngawur.

"Tapi gue ngeri Lyla kesasar njir! MOS udah mau mulai nih, Bel! Clara sama Lyora juga belom sampe, kemana juga tuh bocah berdua?" Tanya Nazila, Bella hanya bisa menggigiti kukunya dan terus menatap koridor yang menghubungkan dengan lapangan utama.

"Lyla gak nyasar kok! Nih buktinya ada disini," Tiba-tiba saja Lyla datang dan langsung duduk di antara Bella dan Nazila.

"Duh anak tuyul kalo duduk enak banget! Sebelah sono kan bisa, ngapa kudu nyempil sih? Dikira badan lo kecil banget apa?!" Gerutu Nazila yang terpaksa bergeser tempat untuk Lyla.

"Ih, Nanaz ngatain Mama Lyla tuyul, yaaaa? Nanti Lyla bilangin Mama, sukurin! Terus kamu nanti gak dibikinin kue lagi sama Mama Lyla!" Ejek Lyla dengan wajah yang super duper menyebalkan, Nazila hanya memutar bola matanya malas lalu membuang muka ke arah lain, kesabarannya sedang di uji oleh manusia bernama Lyla. Ingin sekali ia melempar Lyla ke Palung Mariana saat itu juga.

"Lyla habis darimana? Kok lama? Kamu kemana dulu tadi?" Tanya Bella yang agak sabar dengan sifat Lyla.

"Itu Bel, tadi Lyla nabrak pangeran! Tau gak sih, dia itu ganteng banget loh Bella! Beuhh bang Virgo aja kalah! Serius, Lylaa gak bohong!" Bella terkekeh saat mendengar cerita dari Lyla, pangeran katanya.

"PUNTEN AKANG TETEH!!" Bella, Jennifer, Lyla dan Nazila langsung membalikan badan 180° untuk melihat pemilik suara cempreng tersebut.

"Sumpah Clara, kamu berisik banget, kalo kakak Osisnya denger kita bisa di hukum! Lagian lelet amat kalian berdua, makan bubur aja hampir satu jam!" Gerutu Bella, tak habis pikir dengan kedua temannya yang sangat lamban padahal hanya makan bubur.

"Halah Belot gak pernah ngaca! Lo juga berisik, malah lebih berisik dari gue." Bella membulatkan matanya saat namanya di plesetkan menjadi Bellot, apa-apaan?!

"Heh Clara, nama aku itu Bella! Queen Arabella! Enak aja kamu ganti jadi Bellot! Bikin nasi tumpeng dulu, cepet!" Suruh Bella sambil menatap Clara dengan sinis sedangkan yang ditatap hanya santai lalu duduk di samping Jennifer.

"Nama gue juga bukan Carrot! Tapi, Clara Alexandria!! Inget dan catet di buku lo kalo perlu! Awas aja ya lo kalo sampe manggil gue Carrot lagi, gue gantung mampus!" Clara membuka resleting tasnya lalu mengambil kipas elektronik bergambar kucing.

"Lyla harus catat juga, Clar?" Tanya Lyla dengan nada polos serta watadosnya.

"Lyla gak usah, Carrot aja!" Lyla mengangguk mengiyakan lalu kembali memainkan ujung rambutnya yang agak bergelombang.

"Aduh kurang ajar ini, Carrot! Gue ditinggal di parkiran sendiri sedangkan lo malah kipasan sambil duduk leha-leha disini? Sadar diri ya tai, udah gue tumpangin gak tau diri lo!! Mana itu bubur gue yang bayar lagi, kan konyol." Sarkas Lyora lalu duduk di samping Bella.

"Yaelah Lyo, lebay banget sih lo, timbang nyetir doang aja protes! Lagian buburnya juga kaga mahal-mahal amat, pelit banget sih sama gue!" Lyora yang mendengar jawaban dari Clara langsung naik pitam.

"HEH KEMBARAN POPO, LO TUH YA!!! ARGHH! KAGA NGERTI LAGI GUE SAMA JALAN PIKIRAN LO!!!!" Lyla hanya diam memperhatikan Clara dan Lyora yang sedang beradu mulut, yaa gini kalo kucing ama anjing ketemu.

"Itu yang di belakang bisa diam tidak?" Sontak Clara dan Lyora langsung bungkam.


Mari kita perkenalan dulu

Yang pertama, Lyla Ayyara Calista Devantara. Memiliki sifat seperti anak kecil, paling pendek dibanding kelima temannya, memiliki iris mata berwarna coklat, hidung yang mungil dan pipi yang chubby, bibir kecil berwarna pink dan rambut yang sedikit bergelombang. Ia menyukai makanan ataupun minuman yang rasanya manis, karna katanya "Kata Bunda kalau Lyla mengkonsumsi yang manis-manis, nanti Lyla juga bakal ikutan manis."

Yang kedua, Nazila Nazila Queenbya Sanjaya. Cerewet, tidak bisa diam layaknya cacing kepanasan, menurut Nazila "Shopping adalah sebagian dari hidup." Memiliki iris mata berwarna hitam, hidung yang mancung serta pipi tirus ini selalu membuat keempat temannya geleng-geleng kepala akan tingkahnya.

Yang ketiga, Queen Arabella. Ia lemah lembut, pendiam, akan tetapi jika kata-kata kasar dari bibir manis gadis ini orang lain akan merasa tertohok, karna menurut Bella "Apa kalo kita nyebut kata kasar, bakal dapet uang? kecuali, orang itu minta di toyor." Selalu menjadi penengah di perdebatan Clara dan Lyora, selalu menjadi tempat cerita untuk Lyla.

Yang keempat, Clara Alexandria. Selalu ribut dengan Lyora, dimana ada makanan disitu ada Clara, paling gak bisa lihat barang lucu "Ini lucu, sayang banget kalo ga gua milikin."

Yang kelima, Lyora Ivander. Partner ribut Clara, memiliki omongan yang pedas, tidak mudah memiliki teman, paling mageran diantara kelima temannya, Peringkat 1 soal ghibah. "Selagi ada bahan ghibah, gaskan aja lah bro."

--Sekian, terimakasih--


"Noh mampus kan di tegur Ketos, malu-maluin lo pada ah!" Lyora memutar bola matanya malas lalu menatap ke arah depan, ini masih Pagi tapi tenaganya sudah terkuras lumayan banyak.

"Nazila kira-kira siapa ya nama pangeran yang Lyla tabrak di koridor tadi? Lyla lupa kenalan nih,"Tanya Lyla sambil menatap Nazila dengan serius.

"Mana ada pangeran disini Lyla! Lo kebanyakan baca dongeng sih! Makanya di kurangin baca-baca begituan,kan jadi halu begini!Mending gibah dijamin bermanfaat,"Hasut Clara.

"Apaan heh manfaatnya?" Tanya Bella sambil melirik Clara dengan penasaran.

"Bisa mengetahui informasi tentang orang lain! Dan biar gak kudet juga kaya lo!" Jawab Clara.

"Tapi bener loh Clara, tadi Lyla nabrak pangeran ganteng di koridor!" Clara hanya memutar bola matanya malas, debat dengan Lyla tak akan ada habisnya, maka dari itu ia mengalah.

"Nanti kita cari tau ya, Ly!" Lyla mengangguk setuju, lalu tersenyum senang.



Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengungkapan Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang