CHAPTER 61 : KEPUTUSAN HUKUMAN

5.1K 726 107
                                    

- P E E R L E S SV I L L A I N -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- P E E R L E S S
V I L L A I N -

;

Helaan napas kembali keluar dari belahan bibir Jeno, terhitung sudah hampir sepuluh kali pemuda itu menghela napas sejak ia duduk di dalam ruang kerja, wajah tampak tak bersemangat dengan pikiran dan tubuh tak sejalan, lembaran dokumen yang menumpuk tak berkurang sedikitpun.

Lagi, helaan napas panjang itu terdengar membuat Hyunjin yang berada satu ruangan dengan Jeno mulai muak. "Hei! Sebenarnya apa yang terjadi, huh? Kau terus menghela napas sejak tadi dan tak mengerjakan sesuatu dengan benar!" Protes Hyunjin yang gagal fokus menyelesaikan pekerjaan karena sang tuan yang entah kenapa menjadi begitu aneh sejak kembali dari kediaman Marquess Baekhyun tiga hari yang lalu.

Pada akhirnya Jeno menyerah untuk mengerjakan dokumen yang ada di atas meja, pemuda itu sandarkan tubuh pada punggung kursi seraya kepala mendongak menatap langit-langit ruangannya.

"Kupikir, aku telah melakukan kesalahan." ucap Jeno terdengar ambigu bagi Hyunjin yang tidak tahu inti dari pernyataan yang baru saja keluar dari mulut Jeno.

"Apa maksudmu? Tolong jangan membuat orang lain bingung dengan sepenggal cerita yang tidak jelas begitu!"

Jeno tegakkan tubuh lantas sorot mata menatap lurus pada Hyunjin yang duduk di meja sisi kanan ruangan ini. "Kemarin saat aku pergi berkunjung ke kediaman Marquess Baekhyun, aku mengajak Renjun untuk melihat pembangunan infrastruktur baru di sekitar ibu kota.. Lalu, tanpa pikir panjang, aku melamarnya di sana."

Hyunjin manggut-manggut, "Ah, jadi kau melamarnya-TUNGGU! APAAA??" Seketika ekspresi wajah Hyunjin berubah kaget dengan pengakuan sang tuan yang benar-benar diluar prediksi.

Jeno berdecak. Tidakkah ekspresi Hyunjin terlalu berlebihan? Memang apa yang mengagetkan dari ucapan Jeno yang melamar seseorang yang ia cintai? Bukankah itu hal yang memang seharusnya Jeno lakukan.

"Ya, aku melamarnya.. Tapi, ia tidak langsung menjawab dan meminta waktu untuk berpikir."

Terus terang, Hyunjin benar-benar tidak menyangka bahwa Jeno akan langsung melamar Renjun bahkan sebelum ia benar-benar mengamankan posisinya sebagai putra mahkota, walaupun tidak dipungkiri bahwa ia adalah satu-satunya ahli waris di garis suksesi pertama yang sudah bisa dipastikan menjadi pewaris takhta.

Namun, Hyunjin pikir tindakan Jeno terlalu buru-buru, hingga wajar saja Renjun tak langsung menjawabnya. Orang mana yang tidak akan terkejut bila tiba-tiba mendapatkan lamaran dadakan bahkan di tempat seperti itu? Pangeran Jeno benar-benar payah bila berurusan dengan hal-hal semacam itu.

"Lalu, apa yang membuat anda berpikir bahwa anda melakukan kesalahan?" tanya Hyunjin kembali pada topik awal mereka.

"Kau tahu, seharusnya aku mempersiapkannya dengan baik."

Peerless Villain ✔Where stories live. Discover now