Chapter 34

2.2K 164 47
                                    

Selamat membaca

maaf typo

***

Youtong meminum pesanannya, ia sedang menunggu Yibo. Tidak lama Yibo datang dan segera menghampiri Youtong. "Maaf menunggu lama"

"Tidak apa-apa. Yibo ada hal yang serius yang ingin aku bicarakan!" Youtong menghela nafas "Yibo kamu tidak perlu bertanggung jawab karna anak ini bukan anakmu. Urusan anak ini lahir tanpa ayah atau tidak itu menjadi urusanku"

"Tong'er.."

"Izinkan aku berbicara hingga selesai. Yibo dulu kita pernah melakukan sebuah kesalahan tapi sekarang aku tidak mau  melakukan kesalahan. kamu mencintai Xiao Zhan dan aku mencintai Lingxiao. Aku bercerai dengan Lingxiao itu ku anggap kosuensi yang harus ku terima. Cukup hubunganku yang hancur kamu jangan. Tidak ada pasangan yang rela diduakan apapun alasannya"

Saat mendengar iti seketika Yibo ingat apa yang diucapkan Zhan kepadanya dan tanpa sadar ia berucap "Zhan" dengan nada pelan.

"Yibo kini kita harus menjalani hidup kita masing-masing, jangan buat kesalah kembali. Soal anak ini" Youtong mengelus perutnya "Ini adalah anakku, darah dagingku dan jadi ini adalah milikku. jadi kembalilah dan berhenti berpikir untuk bertanggung jawab!" ia menghela nafas sebelum mulai berkata

 "Aku berharap, semua ini menjadi pelajaran untuk kita berdua dan semoga setelah ini kita semua hidup baik-baik saja. Selamat tinggal!"

Youtong berdiri, namun sebelum ia pergi Yibo berkata "Tong'er aku meminta maaf dan terima kasih untuk banyak hal. Aku juga berharap kamu akan baik-baik saja. Jangan sungkan meminta bantuanku!" Yibo tersenyum dan Youtong membalas senyum tersebut. 

.....

Yibo pulang dengan perasaan bahagia, saat ia sampai dirumah ia melihat keluaganya sedang berkumpul. Hange yang melihat Yibo pulang langsung berdiri dan menyuruhnya untuk mengikutinya ke ruang kerja. Yib bingung dengan apa yang dilakukan ayahnya.

Yibo masuk ke ruang kerja ayahnya dan ia menerima amplop coklat. Ia sedikit bingung lalu bertanya "Yah, ini apa?"

"Buka, baca dan lihatlah pelan-pelan. Ayah akan keluar!" Hange menepuk pundak anaknya dan melangkah keluar. 

Yibo yang penasaran akhirnya membukanya. Saat ia membukanya tubuhnya gemetar dan ketakutan itu muncul. Ia melihat tulisan tangan yang sangat ia kenal.

Hai Yibo!

Saat kamu membaca surat ini tandanya aku sudah pergi. Sebelumnya aku ingin mengucapkan maaf denganmu, maaf karna keputusan ini yang harus aku pilih, Yibo seperti yang pernah aku katakan, jika aku bisa mentolerin kamu banyak hal tapi untuk hal yang ini aku tidak bisa Yibo. Aku memilih pergi demi kebaikan kita semua. Aku tidak rela dan sanggup melihat pria yang aku cintai bersanding dengan orang lain apapun alasannya. Jika kamu memang berniat bertanggung jawab dengan menikahkan Tong jie maka aku berdoa semoga kalian bahagia dan aku harap kamu mau menandatangani surat perceraian kita. Semoga kita akan bertemu dilain kesempatan. Aku akan selalu berdoa, semoga kamu selalu bahagia Yibo. Sayang..kami cuman ingin bilang kalau aku mencintaimu.

Xiao zhan

Dibalik surat tersebut ada surat cerai yang sudah ditanda tanganin oleh Xiao Zhan. Yibo tidak suka, ia berteriak "Ngak Xiao Zhan! Aku tidak akan pernah menceraikan kamu! Aargghhh.." 

Yibo marah dan emosi, ia merobek surat cerai tersebut menjadi berkeping-keping. Ia mengajak rambutnya, matanya merah seakan menahan kesedihan, amarah dan kebencian untuk dirinya sendiri.

"Xiao Zhan ngak mungkin pergi..ngak mungkin..dia pasti ada di kamar menunggu ku." Yibo keluar dan langsung menuju kamarnya. 

"Xiao Zhan..sayang kamu dimana? Sayang..?" Yibo panik lalu ia mengecek ke kamar mandi ternyata tidak ada, ia segera mengecek lemari mereka dan benar barang-barang, pakian milik Xiao Zhan tidak ada. 

Hallo Mr. Wang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang