kedelapan

94 7 2
                                    

H-3 sebelum ujian kelulusan akademi.

Siang hari yang cerah di desa konohagakure seorang calon shinobi berambut pirang dengan pakaian khas serba orange dengan kombinasi garis-garis biru dan tidak lupa dengan kacamata renang yang tidak ketinggalan selalu menempel di dahi nya sedang berjalan dan bersantai di desa yang dia cintai ini (mungkin untuk sekarang).

"Huftt sangat membosankan, aku sudah belajar teori dan untuk yang lainnya itu bukanlah hal yang sulit! Mengapa dewa selalu menurunkan rasa bosan kepada manusia dattebayo!"

Dia menggerutu karena satu kata 'bosan' namun dalam kekesalan nya dia tiba-tiba teringat akan ucapan nya 5 tahun lalu saat dia berumur 8 tahun. Dia sudah berjanji kepada hinata untuk memberitahukan sesuatu kepadanya. Namun dalam kejolak batin nya dia seperti ragu apakah sudah saatnya dia memberitahukan hal ini kepada orang lain.

'mungkin tidak ada salahnya aku mempercayai dia'

Lalu naruto berlari menuju tempat latihan Hinata. Setelah beberapa saat dia sudah sampai di tempat yang biasa Hinata untuk berlatih, tempatnya tidak terlalu luas karena dikelilingi pohon namun sinar matahari masih bisa menerangi pandangan dan terdapat patung² kayu yang biasa digunakan petarung taijutsu untuk berlatih.

"Oiii Hinata!!!"

"Ehh Naruto Kun?"

Hinata langsung bersembunyi dibalik kayu karena malu ternyata ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya latihan dan ditambah orang yang dia temui adalah orang yang dikaguminya.

"Sedang berlatih ya Hinata?"

"Aa-ah ha-ai naruto kun, k-karena tiga hari lagi kita akan ujian kelulusan maka dari itu a-aaku mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin "

'kurasa masalah kepercayaan dirinya masih menjadi masalah ya?'

"Ahh ya kamu benar juga hinata, maaf aku mengagetkan mu ya"

"Tidak-tidak kok naruto kun, omong-omong kamu sedang apa disini?"

Tiba-tiba wajah naruto berubah 180° menjadi sangat serius tanpa ada senyuman sama sekali yang membuat hinata kaget sekaligus bingung apakah dia sudah menanyakan pertanyaan yang salah kepada naruto.

"Anoo gomen naruto kun apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?"

"Tidak kok aku hanya merasa bahwa sudah saatnya kamu tahu tentang kebenaran ku yang pernah aku katakan kepadamu waktu itu"

'jadi naruto kun ingin mengatakan nya sekarang?'

"Jadi Hinata, kumohon jangan pernah membocorkan rahasia ini kepada siapapun apalagi jika orang yang tau adalah musuh konoha, itu akan sangat berbahaya!"

"Baik naruto kun aku bersumpah tidak akan membocorkan rahasia ini kepada siapapun"

"Jadi seperti yang kamu tahu dalam pelajaran akademi kita diberitahu bahwa saat ini kita memiliki 4 hokage kan?"

"Iyaa benar naruto kun tapi apa hubungannya dengan itu?"

"Kenapa kamu tidak coba untuk memikirkan mengapa aku dan yondaime memiliki ciri fisik yang sama saat iruka sensei memperlihatkan foto-foto dari para hokage kita?"

Pada saat itulah Hinata tersadar bahwa petunjuk yang diberikan naruto adalah bahwa yondaime adalah ayah dari naruto uzumaki.

Dia kaget luar biasa karena seorang anak dari hokage yang dihormati di desa malah diperlakukan seperti sampah yang tidak berguna, mendapatkan diskriminasi dari warga desa dan yang lebih parah sampai kepada tingkat menganiaya secara mental dan fisik kepada naruto, bagaimana seandainya kedua orangtuanya tahu perilaku warga desa yang telah mereka korbankan dengan nyawa dan mempertaruhkan kebahagiaan anaknya sementara anaknya diperlukan seburuk ini?

Inilah jalan ninja ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang