Episode 15

6.1K 488 25
                                    

Jam istirahat sudah berbunyi, guru pun akhirnya mengakhiri pembelajarannya hari ini. Btw pantas saja zidan tidak melihat kedua temannya itu. Katanya sih mereka berdua sakit.

Zidan yang mendengarnya lantas menghela nafas, pasti bukan sakit biasa. Batin zidan

Setelah guru keluar dari kelas murid murid langsung keluar dari kelas dengan tidak santai. Seperti orang kerasukan saja batin zidan melihat teman teman sekelas nya yang rusuh ketika bel Istirahat berbunyi.

"Kantin hm? " Ucap gara sembari menatap netra jernih milik zidan kekasih kecilnya.

"Hu'um. Aku lapar. " Ucap zidan

Lalu keduanya akhirnya pergi ke kantin. Saat di perjalan ke kantin gara terus saja menggenggam tangan zidan membuat mereka berdua jadi pusat perhatian.

Zidan hanya bisa pasrah jika ada yang membicarakan nya ini dan itu. Saat keduanya sampai di kantin terlihat lah kantin yang sangat ramai dan di penuhi oleh siswa siswi yang lapar.

Zidan menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan apa ada bangku yang masih kosong. Namun nihil. Bangku bangku di sini sudah di isi penuh.

Saat matanya fokus memperhatikan  bangku mana yang masih kosong netra zidan tidak sengaja bertubrukan dengan netra hitam legam milik chris.

Zidan akhirnya memutuskan untuk menghampiri chris yang sudah standby di meja yang kosong, sepertinya ia sengaja untuk zidan dan kedua harem lainnya duduk.

Saat sudah sampai di dekat chris zidan memutuskan untuk duduk di depan chris saja namun tidak jadi karena tangan kekar milik chris tiba tiba saja meraih pinggangnya sehingga posisi zidan terduduk di paha chris.

Bruk!

"Aduh, chris ngapain sih. Lepasin gak! Malu tau di liatin. " Ucap zidan kala chris masih anteng memeluk pinggangnya.

"Biarkan saja. " Ucap chris sembari menduselkan wajahnya kepada punggung zidan.

"Apa apaan!. Lepaskan zizi! " Ucap gara geram. Sembari menarik tangan zidan.

"Jangan ikut campur. Lepaskan tangan busuk mu dari milikku! . " Ucap chris yang tidak mau kalah.

Mereka berdua akhirnya saling menarik zidan, gara yang menarik tangan zidan, dan chris yang semakin mengeratkan pelukannya di pinggang ramping milik zidan.

"Aduh! Aaa!! Sakitt... Lepasin! Kenapa tarik tarik aku sihh.. Aw! "

"Kalian berdua lepaskan! Kalian menyakiti nya! " Ucap nathan yang baru tiba. Lalu tanpa aba aba nathan menggendong zidan ala pengantin dan membawanya pergi ke luar dari kantin.

"Sialan!! Mau kau bawa kemana kekasihku!! " Teriak gara dengan suara nya yang menggelegar.

Chris yang mengetahui zidan nya di ambil oleh temannya lantas pergi dari kantin dengan sedikit berlari meninggalkan gara yang bermuka masam.

"Sialan! Awas saja kalian berdua!." Ucap gara sembari menggepal kan kedua tangannya.

Di sisi zidan kini ia sudah berada di rooftop sekolah. Dirinya sempat merajuk kepada nathan karena menggendong nya seperti pengantin baru. Ia kan jadi malu.

Mana di setiap perjalanan menuju rooftop sekolah banyak banget siswa siswi yang lihat. Aduhh zidan pengen hilang aja rasanya dari bumi.

" Maafkan aku. Jika aku tidak membawa mu ke sini mereka berdua pasti tidak akan melepaskan mu. " Ucap nathan sembari mengelus kepala zidan.

"Hmm.. Ya aku maafkan, tapi! Lain kali jika ingin membawaku seperti itu kasih aba aba dulu. Aku kaget. " Ucap zidan dengan wajah bersemu .

Nathan yang melihat itu lantas terkekeh pelan kekasih nya ini sangat menggemaskan.

Transmigrasi // Harem Where stories live. Discover now