prolog

21 1 0
                                    

Ian terbangun dari tidurnya merasakan seluruh tubuhnya lemas setelah melakukan malam yang panjang bersama kekasihnya Jeanne. Ian tersenyum sambil mengelus rambut jeanne yang masih terlelap disampingnya.

"Beristirahat lah untuk sekarang sayang..." Ian lalu mengecup lembut kening Jeanne dan beranjak dari tempat tidur.














Tak lama Jeanne terbangun merasakan sakit disekujur tubuhnya, Jeanne beranjak dan memandangi tubuhnya di pantulan cermin.
Jeanne mengelus tubuhnya, melihat banyak luka dan kemerahan.

"Sudah bangun sayang?" Jeanne terkejut dan gemetar ketakutan mendengar suara berat dari arah pintu.

"I-ian..."

Ian tersenyum jahat perlahan mendekati Jeanne dan menarik rambutnya kuat-kuat. Jeanne sontak berteriak memberontak agar terlepas dari cengkraman Ian.

"Lepas Ian! Lepas!" Jeanne meronta namun Ian mengeratkan cengkraman pada rambut Jeannne.

"Kamu harus memasak, kamu lupa tugas pagimu hm?" Ian berbicara dengan nada lembut berbeda dengan apa yang dia lakukan pada Jeanne, Ian menikmati ekspresi sedih dan ketakutan Jeanne, membuatnya kembali bernafsu dan ingin menikmati tubuh Jeanne sekali lagi.
Ian membanting tubuh Jeanne ke lantai, meninggalkan Jeanne yang menangis dengan senyum jahat.

"Aku menegaskan padamu, aku lah yang berkuasa disini dan kamu bukan apa-apa." Ian yang menikmati siksaannya pada Jeanne pun tersenyum puas.

Jeanne bangkit lalu memegangi rambutnya, tak lama wajahnya memerah padam.

"Ahh... Inilah cinta..." Jeanne terangsang dengan segala siksaan yang Ian berikan. Dia memang terlihat lemah, namun dibalik semua itu dia menyimpan obsesi besarnya dan merencanakan sesuatu yang lebih jahat daripada yang Ian lakukan sekarang padanya.


















Pendek banget dulu aja hehe
Komen? : lanjut
Ga ada komen? : stop
😏

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

M Y D E A RWhere stories live. Discover now