•Alpha Paws 4•

1K 250 11
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

Sudah 2 Minggu ini kucing ganteng miliknya menghilang. Hari-hari Chika juga disibukkan dengan pekerjaannya. Sepulang bekerja, pasti ia sempatkan untuk mencari Bara. Selama ini Chika juga memilih untuk mengambil jam lembur, ia terlalu malas jika pulang cepat karena di Apartemennya tidak ada apa-apa. Memang sebelumnya Chika terbiasa sendiri di Apartemen. Namun kedatangan kucingnya itu perlahan membuat dirinya tidak tahan dengan suasana sunyi di Apartemennya.

Terkadang jika kucingnya berubah menjadi manusia, Chika akan mengajaknya bermain game atau bercerita, bahkan mereka juga pernah membersihkan Apartemen bersama-sama. Jika Bara kembali menjadi seekor kucing, Chika akan curhat karena setiap ia curhat, ia tidak mau ada yang menjawabnya. Cukup dengarkan saja dan mata binar kucingnya itu akan terfokus padanya.

"Gimana kucing kamu udah ketemu?" Tanya Daniel

Chika menggelengkan kepalanya, "Belum, aku udah coba cari ke daerah sebelah juga gak ada hasil," jawab Chika

"Sama sih, kucing aku juga belum ketemu. Udah dua Minggu."

Daniel dan Chika saat ini berada di sebuah Cafe. Mereka memutuskan untuk bertemu dan membahas perihal kehilangan kucingnya itu. Mungkin di mata pelanggan lain, mereka seperti sepasang kekasih yang sudah lost feeling, terlihat dari wajah sedih mereka. Nyatanya mereka sama-sama sedang menggalaukan kucingnya masing-masing.

"Kamu gak coba ikhlasin aja? Adopsi baru gitu?" Tanya Daniel

Entah kenapa ucapan yang Daniel lontarkan membuat hatinya tak terima, "Aku sayang sama si ganteng, gak mau kucing lain."

"Santai, maaf kalo ucapanku menyinggung kamu," ucap Daniel

"Aku pun sama kaya kamu, aku gak mau cari kucing lain," lanjut Daniel

Chika segera menghabiskan cappuccino yang ia pesan. Setelah itu beranjak dari duduknya.

"Aku duluan ya, mau lanjut nyari."

"Oke, hati-hati."

"Makasih atas traktirannya, semoga kamu bisa ketemu sama kucingmu," ucap Chika

Daniel hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia memperhatikan Chika yang mulai keluar dan berjalan ke mobilnya. Lalu Daniel mengalihkan pandangannya ke cangkir kopi miliknya.

"Kamu kemana sayang, aku kangen kamu Indah..."

Chika mengendarai mobilnya dengan pelan karena matanya juga sibuk memperhatikan sekitar. Ia masih berharap bisa menemukan kucingnya. Jalanan yang semula ramai, kini mulai sepi. Mobil Chika mulai memasuki jalanan yang sepi.

Tiba-tiba mesin mobilnya tersendat-sendat lalu beberapa saat kemudian mobilnya mati. Chika berusaha menghidupkan kembali mobilnya, namun mobilnya tidak kunjung menyala. Ia memukul setir mobilnya dan tertunduk pasrah.

"Pake mogok segala lagi! Mana jalannya sepi gak ada orang lewat," ucap Chika

Chika mendongak dan melihat asap keluar dari mesin mobilnya. Dengan cepat ia keluar mobil dan membuka kap depannya. Asap yang mengepul membuatnya batuk-batuk. Chika berdecak kesal karena mobilnya tiba-tiba mogok. Ia merogoh kantongnya dan segera menelpon tukang bengkel langganannya.

P R A G M A • {Chikara Series}Where stories live. Discover now