"Fei? Kamu udah siap kan? Inget ya jangan sampai gugup." Jeftin berujar dengan tenang sembari memperhatikan Frey yang tengah di makeup.
Hari ini, gadis itu akan tampil dalam salah satu Kompetisi Bernyanyi se-Indonesia yang ada di Kota Jakarta.
Frey datang sebagai peserta? Oh, tentu tidak. Dia datang sebagai tamu undangan, penampilan dia juga sebagai pembukaaan.
Mungkin banyak orang bertanya, kenapa Wanda tidak ikut tampil?
Entahlah. Tapi setahu Frey, Wanda tidak pernah tampil di acara manapun. Baik itu di acara perusahaan, acara formal, maupun acara seperti sekarang ini.
Kadang Frey juga bingung. Padahal kan sekali manggung upahnya lumayan... bisa buat beli skincare.
Menanggapi ujaran Jeftin tadi, Frey terkekeh.
"Mana ada aku gugup. Aku selalu tampil dengan enjoy, Jef."
Jeftin mengembangkan senyumnya, "Bagus deh."
"Kamu nanti jangan lupa duduk paling depan!" Suruh Frey dengan tatapan penuh ancaman.
"Woo ya pasti dongg!! Selain duduk paling depan, aku juga bakal bawa banner yang kemarin aku tunjukin ke kamu itu loh."
"Banner yang isi bacaan 'Semangat Sayangku!' Itu?" Tebak Frey.
Jeftin mengangguk dengan semangat, membuat Frey tergelak.
"Kamu ada ada aja, Jef."
"Nanti ajak temen temenku juga ya duduk di depan." Pinta Frey.
"Siapa aja yang dateng?" Tanya Jeftin.
"Itu si Geng CEBU semuanya dateng."
Jeftin menghela nafasnya pelan, "Itu tanpa aku ajak pun pasti bakal duduk paling depan. Taulah seberapa bar-barnya Sophia, Selina, Zoey apalagi."
Frey yang sedang berusaha memakai bulu mata palsu kembali tergelak. Jeftin memang selalu bisa membuat suasana hatinya membaik, dan mampu membuat ia menghilangkan sedikit rasa tegangnya.
"Fei. Jum'at sama Sabtu ini kamu sibuk nggak?"
Frey terlihat terdiam sejenak, kemudian menyahut,
"Kalo pagi sampe sore nggak sih. Emang kenapa?"
"Temenin aku yuk!"
"Kemana?"
"Nyari something buat calon pacar aku."
Reflek, Frey menghentikan gerakan tangannya.
"Maksudnya?" Frey bertanya sembari menoleh heran ke arah Jeftin.
"Aku kepikiran buat nyatain perasaan ke cewek yang udah dari lama aku suka. Makanya, temenin aku buat beli semua persiapannya ya!"
Frey masih menatap heran, "Sejak kapan kamu suka sama orang? Kenap--
Belum sempat Frey menyelesaikan kata-katanya, Frey langsung sadar. Tidak, ia tidak boleh kelihatan bahwa saat ini ia tengah dilanda rasa cemburu dan rasa penasaran yang tinggi.
Namun, perasaan apa ini? Frey malah berharap cewek yang dimaksud Jeftin adalah dirinya. Pantaskah ia berpikir demikian?
"Sejak---lama deh pokoknya."
Memaksakan senyum, Frey berujar dengan semangat, "Okay and then tell me, who is that lucky gurl?"
"Wait, aku tunjukin fotonya."
Frey merasakan degub jantungnya berpacu sangat cepat saat Jeftin mengotak atik sesuatu di handphone nya.
"Ini dia!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Untuk kaum pelajar yang bersekolah di SMA/SMK dan sejenisnya pasti sudah tidak asing dengan 'pembagian circle' pada tiap daerah sekolah mereka. Umumnya, circle-circle paling mendominasi dan cenderung ada di tiap sekola...