09. Ibu Marah?

66 8 2
                                    

Haii semua... Ada yang kangen aku ngga?
Mungkin ngobrolnya nanti aja ya...



Sekarang....








Happy Reading dulu aja....

Danu berjalan melalui pintu belakang rumah Anita dengan sangat hati hati. Danu melakukan itu karena ia tidak ingin menimbulkan suara yang menganggu penghuni rumah ini.

Hari ini, Danu pulang dengan sangat malam karena terlalu lama bermain di rumah Yuda. Untung saja pintu belakang rumah ini belum dikunci.

Tadi, Danu sudah panik sendiri karena gerbang rumah sudah dikunci. Dan keberuntungan mungkin sedang memihak Danu, jadi Pak Komar datang untuk membukakan gerbang.

"Ibu marah ngga ya aku pulang jam segini?"

Danu berjalan dengan takut takut. Hampir seluruh lampu di rumah ini sudah dimatikan. Danu memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan sangat pelan.

"YA AMPPUUUN!!!"

Saat berbalik badan setelah menutup pintu kamar, Danu dikejutkan oleh seorang wanita yang sudah berdiri di hadapannya. Tentu saja itu adalah ibunya.

"Dari mana aja kamu?" Wajah Santi terlihat sangat marah saat mengetahui Danu baru pulang. Santi sama sekali tidak pernah mengajarkan Danu untuk pulang larut malam.

"Hehee..." Danu hanya bisa menyengir dan menatap takut ibunya.

"Dari mana kamu?" Merasa tidak mendapat jawaban dari Danu, Santi kembali mengulangi pertanyaannya.

"Danu dari rumah Kak Yuda, Bu. Iya dari rumah Kak Yuda kok. Danu ngga bohong."

Santi mendekatkan wajahnya dan tatapan menyelidiki dengan wajah Danu. "Kamu ngga bohong?"

"Serius."

Santi menjauhkan wajahnya dan menghela napas panjang sebelum ia.....

"Aaaa..... sakit Bu..... Danu janji ngga akan pulang malem lagi." Danu meringis kesakitan saat telinganya dijewer oleh Santi.

"Ibu bilang jangan pulang malem! Mau kamu ke rumah Yuda atau ke rumah Heru, tetep ngga boleh pulang semalem ini!!" Santi berbicara dengan sangat kesal sambil terus menjewer Danu.

"Iya, Bu. Maafin Danu. Danu janji ngga akan pulang malem lagi.

"Hhh...." Santi menghela napas gusar lalu melepaskan tangannya dari telinga Danu.

"Udah, sekarang kamu bersih bersih, makan, terus tidur."

"Ibu ngga marah kan?" Danu malah bertanya dengan wajah gemasnya yang malah membuat Santi ingin menjewer anaknya lagi.

Danu yang menyadari wajah ibunya memerah langsung menurut. "I-iya, Bu. Danu mandi terus makan ya?"

•••

Tidak terasa hari ini sudah hari minggu. Hari di mana Anita dan Sonny akan pergi ke luar kota untuk menyaksikan pertandingan basket Jefri.

"Kamu bener, Jer, ngga mau ikut?" tanya Sonny yang masih tidak tega meninggalkan anaknya di rumah tanpa orang tua. Sekarang Sonny dan Anita sudah berada di depan mobil karena sebentar lagi mereka berangkat.

Di mana Jefri? Jefri sudah lebih dulu berangkat dengan teman satu timnya dan pelatihnya tadi malam.

"Bener, Pah. Ngga apa apa kok. Lagian Jer juga mau main ke rumah Haikal," jawab Jeri dengan senyum bahagianya.

Anita yang gemas melihat tingkah anaknya, mengacak rambut Jeri yang membuatnya kesal.

"Iihhh, Mamah.... rambut Adek jadi berantakan. Kan jadi ngga ganteng." Jeri malah merengek seperti anak kecil.

[√] KenyataanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora