SPT 26

41 12 0
                                    

"Izy" Teriak Qilla masuk ke dalam kelas dan menghampiri Izuy yang tengah sibuk membaca buku.

"Apaan sih, brisik lo"

"Lo tau nggak gue tuh__"

"Gue nggak tau dan nggak mau tau" Jawab Izy dengan cepat memotong ucapan Qilla yang belum terselesaikan.

"Ihh lo mah gitu, gue tuh mau cerita sama lo" Ujarnya dengan raut wajah yang kesal.

Izy yang sedari tadi fokkus dengan bukunya kini menatap Qilla yang ada disampingnya "Qilla sahabat gue yang paling cantik, gue lagi nggak mau dengerin cerita lo jadi mending lo cerita aja sama Aksa kayaknya dia lagi nganggur tuh" Ucap Qilla menunjuk Aksa yang berada di belakangnya.

Aksa yang mendengar namanya di sebut oleh Izy mendongakkan kepalanya "Apaan nih kok bawa bawa nama gue?" Tanya Aksa.

Izy menoleh menatap Aksa yang ada dibelakangnya "Ini Qilla mau curhat sama lo" Jawab Izy.

"Sini sini. Gue dengerin semua curhatan lo" Ucap Aksa menepuk kursi yang ada disampingnya.

Qilla menghampiri Aksa dan duduk disamping Aksa "Emang lo teman gue yang paling baik"

"Mau curhat apa lo" Tanya Aksa.

"Sa gue udah nggak mau lagi ngejar ngejar Fahri" Ucap Qilla.

"Kenapa?" Tanya Aksa.

"Gue kan waktu itu pernah janji sama diri sendiri kalau gue tahu siapa cewek yang udah ngisi hati Fahri gue bakal menauh dari Fahri dan saat ini gue udah tau siapa cewek itu" Jawab Qilla.

"Siapa ceweknya" Tanya Amsa dwngan rasa penasarannya.

"Izy. Cewek yang ada dihati Fahri itu Izy" Jawab Qilla dengan raut wajahnya yang sedih.

Izy yang sedari tadi diam diam mendengarkan percakapan Qilla dan Aksa pun terkejut, ternyata Fahri selama ini memiliki rasa yang lebih dari sekedar teman satu organisasi.

"Fahri suka gue? Tapi kenapa dia suka sama gue? Sedangkan gue sama Fahri aja nggak terlalu akrab" Batin Izy, ia bingung kenapa Fahri bisa menyukainya.

Disaat Izy yang tengah merasa bingung, namun berbeda dengan Aksa yang gelisah karena ucapan Qilla. Aksa takut jika nanti Fahri bisa mendapatkan hati Izy, Aksa tak akan membiarkan Fahri mendapatkan hati Izy karena Izy hanya miliknya.

Qilla yang melihat Aksa hanya diam saja pun memukul lengan Aksa seraya berucap "Aksa!! Kok lo diem aja sih"

Aksa mengusap lengannya yang dipukul oleh Qilla "Gue bingung mau jawab apa" Aksa menggaruk kepalanya bingung.

"Kok bingung sih!! Tau ah kesel gue sama lo" Qilla kembali duduk ditempat duduknya.

Aksa menatap Qilla bingung, kenapa Qilla menjadi kesal dengannya? Apa salah dirinya sehingga Qilla menjadi kesal dengan dirinya? Ternyata cowok memang selalu salah dimata cewek.

°0°

"Pulang bareng gue yok"

"Izy nggak bisa pulang bareng sama lo" Bukan Izy yang menjawab melainkan Aksa.

"Gue nanyak sama Izy kenapa lo yang jawab" Ucap Qilla menatap Aksa yang lebih tinggi darinya.

"Gue sama Izy mau belajar bareng lagi kalau lo nggak percaya tanya aja sama Izy"

Qilla menatap Izy yang berada disampingnya, Izy yang seakan mengerti dengan tatapan Qilla pun menjawab "Iya Qil gue mau belajar lagi jadi untuk hari ini gue nggak bisa pulang sama lo, lain kali ya"

CINTA SEBATAS PATOK TENDA {TERBIT}Where stories live. Discover now