1st Project

7.3K 113 4
                                    

...

Surat apa ini.. Gumamku sambil memegang selembar kertas yang aku pungut dari bawah pintu depan rumah, kertas buram dilipat tiga bagian dan di staples. Oh surat edaran dari pak RT.. setelah aku buka.

Edaran pemberitahuan tentang pembongkaran renovasi jembatan Khrung Thon. Seminggu lagi dimulai dibongkar, wah jadi muter agak jauh dong ya kalo mau kerja, tapi gak papa lah.

Jembatan yang juga bernama sama dengan desaku Khrung Thon memang udah sangat tua, beberapa kali jebol karena banjir dan hanya diperbaki secara swadaya oleh masyarakat desa menggunakan material seadanya sehigga kadang kurang begitu aman apabila kendaraan dengan muatan yang agak berat harus lewat.

Senang juga akhirnya pihak desa benar-benar merealisasikan perbaikan jembatan ini biar mobilisasi penduduk juga bisa lancar, hmm.. apa ini trick agar pak Kades bisa dipilih lagi, kan udah mau abis masa jabatan dia, hehe.. suudjon aja ah..

Rumah sederhana bercat krem yang aku tempati ini adalah rumah yang aku tempati sejak aku masih kecil peninggalan orang tuaku.

Eits.. NO NO NO!
Aku gak yatim piatu ya, masih ada orang tuaku masih lengkap weee..

Jadi mereka membeli rumah lagi di Kabupaten sebelah yang lebih nyaman untuk mereka tempati, dan karena satu dua hal yang lain maka mereka memutuskan untuk pindah, ya intinya memudahkan aktifitas pekerjaan mereka lah.

Rencana awal sih mereka akan menjual rumah ini, tapi aku tolak lah karena tempat kerjaku didekat sini dan aku gak mau sewa rumah atau kost, mending disini aja kan, makanya aku tempati sendiri.

Jarak rumahku gak terlalu jauh dari sungai yang memisahkan desaku dengan desa sebelah, kurang lebih hanya 100meter saja, disitulah membentang jembatan Khrung Thon.

Cuma yang bikin PR adalah kalau malam hari jalur alternatif itu pasti sepi karena jarang banget ada orang yang akan lewat situ, bukannya aku penakut aku cuma takut ada begal.

Iya begal.. Yang akan memperkosaku secara bergiliran.. Eh..Hahaha..

Yups bodoh emang ya jadi kaum marjinal di desa gini, yang cuma bisa melihat pria-pria desa sumringah manis ketika berangkat ke ladang atau kebun setiap pagi.

Beberapa kali aku melihat mereka bercengkrama dengan sesama petani di pematang sawah, bercucuran keringat yang dengan lahapnya menyantap bekal sederhana masakan istrinya.

What a beautful simple life..

Aku kurang begitu suka bersosialisasi sih, tapi bukan yang ansos banget ya, aku aktif apabila ada kegiatan-kegiatan rutin atau ada tahlilan, tetapi aku lebih suka untuk dirumah berselancar dengan laptopku atau hanya sekedar Netflix-an seharian ketika libur, atau karaoken di ruangan yang sudah aku sulap seperti studio mini dengan peredam suara, me time.

Jadi ya aku lebih betah mengeram diri di kamar nyamanku dari pada harus ngopi di warung Hajah Abdun kesukaan orang-orang sini

...

PROJECT 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang