Part 1. Hira vs boti

50 6 4
                                    

Lapang sekolah selalu dibuat ramai ketika memasuki Jam istirahat, bukan hal lain bagi mereka semua menyaksikan Juan dan kawan kawan bermain basket. Ketampanan mereka membuat Siswi disana berteriak tidak jelas, terutama ketika Juan berhasil memasukkan bola ke dalam Ring.

Hira berlari dengan menarik Naya, dia menerobos kerumunan itu hingga berada diposisi paling depan, Naya tersenyum ketika melihat Agam melambaikan tangan ke arahnya dengan di iringi senyuman manis. Hal itu membuat Hira merasa iri dia menatap Juan yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya.

Agam menghampiri kekasihnya, "Mau ke kantin bareng?" Tanya Agam, Naya hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Hira menghampiri Juan yang terduduk di samping lapang.

"DOR!!" Pekik Hira, Juan sama sekali tidak menghiraukan itu. Hira menyodorkan satu botol minum yang langsung diterima oleh Juan dan meneguknya sampai tandas, tentu hal itu membuat Hira tersenyum senang.

"Kak air-nya udah gua pelet hehe," Ucapnya dengan terkekeh kecil, Juan menghela nafas lalu dia memukul botol kosong itu mengenai kening Hira.

Dugh

Hira mengusap keningnya, " Denger baik - baik, Gua Gay! Mau lu pelet atau apa pun itu, Gua gak akan pernah suka sama cewe gila modelan kaya lu! Lu bagi gua cewe murah yang selalu ngejar perhatian gua!" Cecar Juan penuh penekanan. Dia berharap gadis di depannya ini akan membenci dirinya, Namun dia salah Hira justru tersenyum lebar seolah tidak mendengar apa pun itu.

"Gua tau kalau gua murah, Tapi gua turun-in harga diri gua Cuma buat lu Ka, sama cowok lain gua jual malah kak, serius!" balasnya dengan mengangkat kedua jari itu berbentuk V.

"Lakukan apa yang lu suka, terserah! Tapi gua gak akan pernah tertarik sama cewek!" Tandas Juan, Selepas itu dia melenggang pergi menuju kantin, Hira terus menguntit Juan bahkan dia terduduk satu meja dengan Juan juga Botinya yang sudah menunggu kedatangan Juan.

"Babe, kenapa dia duduk sama kita? Aku enggak suka lihat wanita ganjen ini." Ucap boti tersebut.

"Anggap saja setan." Balas Juan, boti tersebut merengek manja kepada Juan, sebisa mungkin Hira menahan rasa mualnya melihat itu semua.

"babe,suapin Aaaaaa." Serunya manja, dia membuka mulutnya dengan segera Juan menyuapi kekasihnya.

Naya yang melihat itu semua terkekeh pelan membuat Agam mengikuti arah pandang Naya, Terlihat di sana Juan dan Kevin saling bersuapan di hadapan Hira. Agam mengetahui hubungan sahabatnya itu, dia tidak habis pikir.

"Oh ya sayang, Ka Juan itu beneran Gay?" tanya Naya hati hati, karna dia tau Agam sahabat dekat Juan.

"Seperti yang kamu lihat." Jawab Agam seadanya, terdengar helaan nafas dari kekasihnya, membuat Agam menatap sang kekasih penuh tanya.

"Padahal Ka Juan ganteng, kok bisa bisanya jadi gay? Kasian sahabat aku yang gila itu." Ungkap Naya membuat Agam mengerutkan kedua alisnya.

"Apa? Ganteng hm? Kamu puji cowok lain sayang?" Tanya Agam beruntun, membuat Naya menoleh ke arah Agam, terlihat sekali bahwa Agam sedang cemburu.

"Kalian cowok sama sama ganteng," jelas Naya, tidak lama perhatian seluruh kantin tertuju ke arah Hira yang tiba tiba menjambak rambut Kevin.

"Lo Bisa gak sih jadi cowok jangan kegatalan! Lu punya tangan ya! Ngapain lu suruh Kak Juan Suap-in lu." Geram Hira, Kevin merasa rambutnya akan terlepas dari kepala, Dia melotot dan membalas jambakan Hira, Juan hanya terdiam menatap keributan itu Naya dan Agam segera melerai mereka.

"Dasar cewe bar bar!!" Cetus Kevin, membuat Hira tidak terima, dia akan kembali menyerang Kevin namun ditahan oleh Naya.

"Cukup Hir, malu," Bisik Naya. Mereka saling menatap tajam satu sama lain.

Sial Dia GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang