BAB V

6.8K 322 26
                                    

Setelah selesai membeli kucir rambut dan kutek, Salma Nabila akhirnya sampai didepan rumah Nabila. Mereka memilih menggunakan mobil grab karena keadaan diluar sedikit gerimis, jadi lebih praktis dan nyaman.

Ternyata mereka sampai didepan rumah bersamaan dengan Rony dan Nia. Nia sering sekali mengantar jemput Rony dengan mobilnya, entah itu kekampus ataupun acara lain. Setiap kali Rony akan menjemputnya Nia tidak pernah mau, bahkan hingga saat ini Rony belum pernah bermain kerumah Nia.

"Heh ngapain lo dirumah pacar gue? Mau godain dia lo lonte? Jangan macem-macem ya sama senior." ucap Nia dengan keangkuhannya.

"Bukannya lo yang lonte? Selalu godain abang gue, tapi abang gue ga tertarik sama badan lo!" justru Nabila yang membalas celotehan Nia.

"Kurang ajar lo bocah!" tangan Nia tertarik keatas untuk menampar Nabila, tapi lebih dulu Salma berpindah kedepan tubuh Nabila.

Plakk

Tamparan itu mengenai pipi Salma.

"Awsshh" erang Salma.

"Salma!" teriak Nabila.

"Nia lo apa-apaan sih? Pulang lo sekarang!" bentak Rony. Tanpa kata-kata dengan emosi yang masih memuncak Nia langsung berlalu naik ke mobilnya dan pergi dari sana.

"Sal maafin Nia ya, sekarang kita masuk kedalem dulu." Pinta Rony

Mereka sampai didepan tv dengan Nabila Salma yang sudah duduk disofa, sedangkan Rony berdiri.

"Pacar lo tu orang gila bang, bisa-bisanya dia mau nampar gue!" ucap Nabila dengan emosi yang masih mendidih.

"Lagian lo juga sih dek, pake ngatain dia segala, wajar aja dia marah." balas Rony.

"Wajarlah gue marah, sahabat gue orang baik-baik enak aja dikatain lonte. Dia cewe yang selalu menjaga kehormatannya, eh akhirnya direnggut gitu aja sama setan cuma gara-gara pacarnya yang kaya iblis itu." ucap Nabila. Salma hanya diam saja karena cukup sakit hati dengan perkataan Nia yang sama sekali tidak benar.

Sedangkan Rony menunduk malu gara-gara perkataan Nabila. Perkataan Nabila itu semua sangat menohok tepat mengenai hatinya. Setelah beberapa saat mereka semua terdiam, Nabila mulai angkat bicara.

"Gini deh ya bang, buat nebus kesalahan nenek sihir tadi ke Salma. Lo harus nurutin mau dia." ucap Nabila.

"I-iya gue mau, gue bakal turutin permintaan Salma. Apapun itu, lo mau apa Sal? Mau gue beliin apa? Atau mau gue lakuin sesuatu?" ucap Rony cepat.

"Kak Rony serius?" ucap Salma. Matanya berbinar mendengar tawaran Rony. Rony mengangguk yakin dengan senyuman tipis sebagai jawaban.

"G-gue mau main salon-salonan sama lo kak." Ucap Salma sambil memejamkan mata menunggu jawaban Rony. Rony langsung melongo mendengar permintaan Salma.

"Ga salah lo Sal? Ga gamau gue, lo minta yang lain. Mau jalan-jalan ke mall? Atau shopping? Atau mau gue beliin apa kek yang penting jangan itu." jawab Rony.

"Yaudah gausah kak." Salma menunduk mendengar jawaban Rony, dia sangat sedih karena dia sangat-sangat ingin bermain salon-salonan dengan Rony.

"Lah gimana sih bang, lo udah sanggup loh mau nerima semua permintaan Salma, lagian lo cuma suruh duduk diang ga ngapa-ngapain." sahut Nabila.

Rony tidak mendengarkan perkataan Nabila, ia melangkahkan kakinya naik keatas tangga menuju kamarnya.

"Bang! Pengecut lo bang! Cowo paling pengecut!" teriak Nabila.

Salma mulai menangis karena keinginannya tidak terpenuhi. Padahal dia sudah berharap Rony akan mau menerima permintaannya. Salma pikir Rony hanya tinggal duduk saja, tidak perlu melakukan apa-apa. Memang salah berharap sama manusia.

SERALIANWhere stories live. Discover now