Amnesia (TaeJin) 2

478 34 7
                                    

Sesampainya di depan rumah sakit, Seokjin segera turun dan mencari bantuan pada suster yang kebetulan berada tak jauh di depannya.

"Suster! Tolong dia sus.. Tolong secepatnya" Seokjin dengan segera menarik lengan suster itu untuk memberitahu Keadaan taehyung.

"Iya tuan, tuan tenang ya? Akan kami atasi segera"
Suster itu meminta tolong pada satpam untuk membawa taehyung ke ruang rawat

Seokjin menatap taehyung yang dibawa masuk menggunakan ranjang rumah sakit.

Ia duduk termenung di ruang tunggu depan ruang rawat taehyung, merasa menyesal karenanya taehyung jadi terbaring lemas di dalam.

Beberapa menit berlalu.

Plakkk

Sebuah Tamparan keras tiba tiba jimin layangkan pada Wajah Seokjin.
Dengan mata yang berkaca kaca serta nafas yang tak beraturan jimin menatap Seokjin penuh amarah.

"Sudah ku bilang jangan paksa taehyung untuk mengingatnya!!!"

"J-jimin.." Lirih Seokjin tak percaya saat jimin menampar nya begitu keras.

"Tak puas kah kau menyakitinya hah?!!!"

"Jimin.. Maafkan aku.. Tapi taehyung--"

Plakk

Lagi, tamparan keras itu mengarah pada Seokjin yang masih terpaku.

"Jangan salahkan taehyung!! Sudah jelas kau yang memaksanya untuk mengingatnya sampai seperti ini!!"
Seokjin terisak, ia tak membuat pembelaan diri. Karena menurutnya pun ini memang salahnya.

Ceklek..

Di tengah perdebatan itu, dokter yang tadinya merawat taehyung keluar mengalihkan atensi keduanya.

"Dokter bagaimana keadaan kekasihku?"
Tanya jimin, sedangkan Seokjin masih terisak dan hanya bisa merenung.

"Dia baik baik saja"
Jawab dokter itu menatap jimin.

"Boleh aku menemuinya?"

"Ya" Jawab dokter itu mengangguk pelan, sebenarnya taehyung tak mengalami hal yang serius. Itu hanyalah efek karena taehyung memaksakan diri untuk mengingat sesuatu.

Seokjin terdiam, ia tak berniat masuk, mendengar taehyung baik baik sajapun itu lebih dari cukup.
Benar kata jimin, ia sudah terlalu banyak menyakiti taehyung.

Tetapi.. Jauh di lubuk hatinya, Seokjin sangat ingin menemui taehyung dan memeluknya.
Ia tersenyum tipis mencuri pandang pada taehyung yang sedang mengobrol dengan jimin.

Jujur saja Seokjin tak suka itu, ah.. Ia hanya ingin taehyung hanya miliknya seorang.
Namun rasanya.. Sangat tidak mungkin, Seokjin pun memutuskan untuk pergi dari ruang itu.

Sedangkan..
Di dalam ruangan.

"Taehyung?" Panggil jimin pelan, membuyarkan lamunan taehyung.

"Jimin? Dimana Seokjin?"
Tanya taehyung saat jimin hanya datang seorang diri, padahal ia ingat sekali. Seokjin lah yang bersamanya saat di mobil sebelum ia jatuh pingsan.

"S-seokjin? Kau sudah ingat?"
Jimin menatap taehyung ragu, ia.. Masih belum rela untuk melepaskan taehyung.

"Ya, aku sudah mengingat semuanya"

"D-dia.. Dia pergi taehyung"
Sebenarnya jimin tidak mau memberitahunya tapi taehyung terus menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Pergi kemana? Tolong tahan dia jim!" Tatapan taehyung berubah menjadi khawatir, ia takut. Ia takut Seokjin memilih kembali pergi.

TaeJinKook worldDonde viven las historias. Descúbrelo ahora