8

1.2K 207 23
                                    




Jaehyun benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi di antara Renjun dan kedua orang tuanya hingga membuat pemuda mungil itu menjauh selama ini. Ia tak bermaksud ingin tahu, tak juga bermaksud ikut campur urusan keluarga orang lain, namun melihat Renjun yang begitu sedih kala tak sengaja bertemu dengan ibunya membuatnya merasa iba.

Keduanya urung pergi liburan setelah mengantar sayur ke kota karena Jaehyun gagal membujuk Renjun untuk tetap pergi agar si anak bebek itu tak terus bersedih. Suasana hati Renjun kembali tak berada dalam kondisi baik hingga akhirnya mereka memutuskan untuk kembali pulang ke desa.

Jaehyun juga tak mau mengambil resiko menjadi tempat sasaran suasana hati Renjun yang buruk kala ia tetap memaksa untuk pergi.

"Jangan ngelamun"

Jaehyun duduk di sebelah Renjun yang tengah melamun di bangku panjang yang berada di bawah pohon mangga depan rumah pemuda mungil itu. Maniknya menatap Renjun yang menoleh karena kedatangannya.

Sudah dua hari sejak kembalinya mereka dari kota namun Jaehyun terus menjumpai Renjun yang kembali melamun di depan rumah seorang diri saat ia melintas di depan rumahnya.

"Ngapain?" tanya Renjun.

"Mau main aja" timpal Jaehyun.

"Gue lagi ga mood"

Yang lebih tua beberapa tahun tersenyum dan mengusak gemas pucuk kepala Renjun yang kembali melamun di sampingnya. Ia tahu Renjun tengah banyak pikiran dan niatnya datang untuk menghibur si anak bebek agar tak terus berlarut dalam kesedihan yang dirasakannya seorang diri.

"Kamu ada pisau ga?" tanya Jaehyun yang mengundang perhatian Renjun.

"Buat apa?"

"Itu ada mangga yang matang, mau aku ambil" tunjuk Jaehyun pada buah mangga yang bergelantungan di atas mereka.

Jaehyun turut bangkit dari duduknya dan menaiki bangku saat Renjun beranjak masuk ke dalam rumah. Ia meraih beberapa buah mangga yang akan ia nikmati bersama dengan Renjun dan memetiknya.

"Nih"

"Terima kasih" ucap Jaehyun menerima sebuah pisau dari Renjun.

Sedang si anak bebek mengambil salah satu buah mangga yang telah dipetik oleh Jaehyun dan diciumnya. Ia tak tahu bagaimana cara mengetahui buahnya telah matang atau tidak, namun jika dilihat dari warna kulitnya yang berwarna hijau tidak berbeda dengan buah mangga yang selalu ia jumpai di supermarket, bedanya kini mangga yang dipetik Jaehyun tak mengeluarkan aroma.

"Ini beda jenisnya?" tanyanya penasaran.

"Apanya?"

"Mangganya. Beda, ini kecil tapi yang selalu dibeli Bibi gue besar"

Jaehyun mengangguk. "Mangga emang ada banyak jenisnya"

Renjun duduk manis dan memperhatikan Jaehyun yang tengah sibuk mengupas kulit mangga. Ia menadahkan piring yang dibawanya sekalian untuk pria itu meletakkan potongan mangga.

"Enak?" tanya Renjun penasaran.

"Enak, coba" tawar Jaehyun kembali menikmati sepotong mangga ke dalam mulutnya sendiri.

Renjun mengambil sepotong mangga tersebut dan langsung mengunyah seluruhnya tanpa merasakan terlebih dulu bagaimana rasa dari si buah.

"Wlek! Asem banget!"

Jaehyun yang sengaja memasang wajah datar tanpa ekspresi tertawa terbahak kala Renjun turut menikmati buah mangga yang memang belum sepenuhnya matang. Ia sengaja tak memberitahu rasa dari mangga tersebut agar Renjun turut mencoba tanpa paksaan.

ANAK KOTA | JAERENWhere stories live. Discover now