Memikirkan

139 11 0
                                    

Jangan lupa sebelum membaca untuk

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jangan lupa sebelum membaca untuk

Vote
Komen
Dan ikuti agar tidak ketinggalan cerita nya ya!!

" Iya umi ada apa ?" Tanya Azzam yang menghampiri umi Rahma .

" Kamu itu kemana aja sih ? " Tanya umi Rahma kepada Azzam

" E e az Azzam ta tadi " ucap Azzam dengan terbata bata karena ia tidak harus berbicara apa kepada umi Rahma

" Udah udah kamu gitu , sekarang waktunya kamu ngajar di kelas santri putra " ucap dengan menepuk punggung belakang nya Azzam

" Astaghfirullah Azzam lupa kalok Azzam harus ngajar " ucap Azzam dengan memegang kepalanya

" Tuh kan , udah langsung masuk terus ngajar aja " ucap umi rahma sambil menggelengkan kepalanya karena tingkah anaknya

" Na'am umi , kalau begitu Azzam pergi dulu . Assalamualaikum" pamit Azzam kepada umi rahma

" Waalaikumsalam" ucap umi Rahma yang menjawab salam dari anaknya.

Azzam segera pergi untuk mengajar kelas santri putra.

Sesampainya di kelas santri putra
" Afwan semuanya tadi saya lupa kalau saya punya jam ngajar disini " ucap Azzam dengan tersenyum.

Salah satu santri putra berbicara " tidak apa apa Gus Azzam sering sering kayak gini aja " ucap salah satu santri putra itu .

" Sekali lagi saya Afwan , kalau begitu sekarang kita langsung buka saja buku nya untuk di  bahas " ucap Azzam yang masih merasa bersalah.

" Na'am Gus Azzam " ucap semua santri putra.

Setelah membahas materi buku tersebut...

" Kalian lanjut mengerjakan soal yang sudah saya tuliskan di papan tulis ini ya " ucap Azzam yang memberi tahu hal ini kepada santri putra nya.

" Na'am Gus Azzam " ucap semua santri putra.

Selama mengajar perasaan Azzam tidak karuan , karena ia sedang memikirkan perempuan itu .

" Kasihan sekali perempuan tadi , dia mendorong motornya yang berat itu sendirian.. dan entah sampai mana ia mendorong nya " ucap Azzam di dalam hati kecilnya dengan perasaan khawatir.

" Tapi tadi kenapa jantung saya berdetak dengan sangat kencang saat saya menatap nya ?" Tanya Azzam di dalam hati pada dirinya sendiri.

" Astaghfirullah kenapa saya memikirkan perempuan itu " ucap Azzam yang langsung menggelengkan kepalanya.

" Ini termasuk zina Azzam , Sadar... sadar.. sadar" ucap Azzam di dalam hati dengan berusaha menyadarkan dirinya sendiri.

Melihat tingkah laku Gus Azzam yang sedikit aneh , salah satu santri pun bertanya kepada Gus Azzam.

Cinta Gus Azzam Hanya Milik DijahDonde viven las historias. Descúbrelo ahora