SPT 27

36 12 0
                                    

Setelah menjenguk dari Rumah Sakit Jiwa Aksa mengajak Izy pergi ke taman yang tak jauh dari Rumah Sakit. Awalnya Izy tidak mau namun karena Aksa yang terus memaksanya akhirnya Izy pun menerima ajakan Aksa.

"Lo tunggu sini dulu." Ucap Aksa dan berjalan pergi.

Izy menuruti apa kata Aksa selagi menunggu Aksa Izy berjalan menuju tempat yang ditumbuhi banyak bunga.

"Bunganya cantik." Izy memetik bunga tersebut.

"Gue cariin dari tadi ternyata lo lagi disini." Ucap Aksa yang saat ini sudah berdiri di belakang Izy.

Izy membalikkan badannya "lo dari mana sih, lama banget."

"Gue abis beli ice cream buat lo, terus lo sendiri ngapain disini" Tanya Aksa.

"Oh. Ini gue lagi liat bunga, bunganya cantik ya." Ucap Izy menunjukkan setangkai bunga yang ia petik pada Aksa.

Aksa menatap bunga itu "Bunganya emang cantik tapi, lebih cantik yang lagi megang bunganya." Ucap Aksa menatap Izy dengan senyumannya yang manis.

Blush! Izy menahan dirinya agar tidak salting dengan ucapan Aksa, sebisa mungkin Izy menutupi pipinya yang mungkin saat ini sudah seperti kepiting rebus namun nihil karena Aksa masih bisa melihat pipinya yang memerah.

"Merah amat tuh pipi, lo pakai make up?" Tanya Aksa meledek Izy, padahal Aksa sudah tau bahwa Izy sedang salting karena ucapannya namun Aksa ingin meledek Izy.

Izy memegang kedua pipinya "Enggak. gue nggak pakai make up" Jawab Izy.

"Terus itu pipi lo kenapa merah" Aksa menunjuk pipi Izy yang memerah.

Izy mengedikkan bahunya "Mana gue tau"

Aksa memicingkan matanya "Lo sating ya? Salting karena ucapan gue hmm"

"Enggak" Ucap Izy mengelak.

"Udah lah jujur aja kalau lo lagi salting"

"Iya gue salting karena ucapan lo, lo kenapa sih sekarang suka banget bikin gue salting. Capek tau salting terus" Jawab Izy.

"Karena gue suka liat pipi lo yang memerah karena salting, muka lo tuh jadi lucu kalau lagi salting" Ucap Aksa, mencubit pipi Izy yang masih memerah.

Izy menghempaskan tangan Aksa "Ihh jangan dicubit pipi gue, sakit tau" Ucap Izy, memanyunkan bibirnya.

"Bibirnya nggak usah manyun manyun kayak gitu. Mau gue cium tuh bibir" Ujar Aksa seraya tersenyum mesum.

Dengan wajah kesalnya Izy memukul lengan Aksa "Apaan sih lo mesum banget jadi orang"

Aksa yang melihat wajah kesal Izy seketika tertawa "Gimana? mau di cium nggak" Tanya Aksa dengan memainkan alisnya.

Izy memukul bibir Aksa "Sekali lagi lo ngomong kaya gitu gue iket mulut lo pakai karet gelang" Ancam Izy.

Aksa memegang bibirnya yang terasa panas akibat pukulan yang Izy berikan "Anjir lah, bibir gue sakit nih"

"Makanya kalau punya mulut tuh dijaga" Ucap Izy menekan kata terakhirnya.

"Iya iya."

Aksa menyodorkan ice cream yang tadi ia beli "Nih ice cream buat lo, udah nggak usah marah lagi"

Izy menerima Ice cream pemberian Aksa "Oke makasih"

"Duduk situ yuk" Aksa membawa Izy untuk duduk di kursi taman.

"Lo ngapain ngajak gue kesini" Tanya Izy sambil menikmati ice cream yang dibelikan oleh Aksa.

"Gue cuman pengin aja jalan berdua sama lo, siapa tau kan nanti gue nggak bisa jalan berdua sama lo" Jawab Aksa.

CINTA SEBATAS PATOK TENDA {TERBIT}Where stories live. Discover now