02

118 7 2
                                    

Happy reading..

Elvandra terbangun dari pingsanya dan yup dia masih di ruang rawat rumah sakit.

Sendiri dan tidak ada bi arum sungguh elvandra sangat haus karena ia terbangun di tengah,sungguh terlalu~.

Shhh

Elvandra memegang kepalanya yang masih sakit akibat dia mendapatkan memori tentang tubuhnya saat pingsan tadi.

"shhh keluarga bangsat,masa mereka lebih memilih orang asing di bandingkan anak kandungnya sendiri! "

"ini juga si elvaro gak ngelawan mana lemah banget nih tubuh, nyesel gua di tubuh ini"

"kasihan banget nih anak udah di siksa sama bapaknya sendiri, mana abangnya ikutan nyiksa juga, mana juga nih anak dibully "

Elvandra bergumam karena nasib tubuh yang dia tepati.

"kalau gw ada di dunia ini tubuh gw gimana ya, apa bener gw udah mokad" elvandra larut dalam pikirannya tentang tubuhnya yang asli.

"akhh daripada gw mikirin itu mending lanjut turu aja,besok di lanjutin mikir buat bisa bikin keluarga bangsat itu menyesal sama ngebongkar kelakuan busuk orang asing itu"

final elvandra dan dia pun menutup matanya dan menyelam ke alam mimpinya.

Pagi hari....
(kita panggil elvandra jadi elvaro)

elvaro pun bangun dan ternyata bi arum sudah kembali ke ruang rawat padahal malam tadi tak ada di ruangan.

Elvaro pun memakan sarapan yang telah di sediakan oleh rumah sakit, walau rasanya sangaaaaat hambar tapi di harus memakanya agar bisa pergi dari tempat ini.

Dokter dan suster datang untuk memeriksa keadaan elvaro,bi arum pun membersihkan piring kotor bekas elvaro makan tadi.

"keadaan tuan elvaro sudah mulai membaik mungkin sore ini sudah boleh pulang dan untuk amnesia tidak perlu khawatir karena itu akan sembuh seiring ingatan tuan muda kembali" ucap dokter kepada bi arum

"ah baiklah kalau begitu, terima kasih dokter" ucap bi arum berterima kasih.

"tidak masalah bu sudah menjadi kewajiban untuk mengobati pasien saya"ucap dokter sambil tersenyum dan meninggalkan ruang rawat elvaro.

Elvaro pun hanya bisa tiduran di atas brangkar karena dia harus menghemat tenaga agar bisa menghajar keluarga bangsat itu.

'hehehe tunggulah keluarga bangsat dan juga dirimu anak babi kini bukan elvaro si lemah tapi elvamdra jagoannya SMA BANGSA'

Sore hari..

Kini elvaro diperbolehkan pulang karena kondisi sudah mulai stabil dan bi arum sudah mengemasi pakaian elvaro.

Diluar rumah sakit mobil taksi sudah menunggu karena bi arum sempat memesan taksi mereka pun naik dan pergi menuju rumah elvaro.

Sesampainya di depan gerbang rumah ralat mansion megah berlantai tiga milik keluarga kelandra elvaro tak berhenti terkagum-kagum dengan kemegahan mansion itu.

Bi arum sedari tadi menahan untuk tak mengunyel pipi bakpao milik tuan muda elvaro yang sudah mangap-mangap karena kagum dengan rumah besar yang penuh kenangan buruk bagi tuan mudanya ini.

Saat didepan pintu mansion terparkir beberapa motor sport,elvaro berpikir ini mungkin milik abangnya dia pun masuk tanpa mengucapkan salam.

Terdengar suara tawa seorang gadis dan beberapa laki-laki sedang bersenda gurau,elvaro pun terdiam karena melihat pemandangan yang menurutnya menjijikan itu.

Bi arum menyusul dan melihat elvaro dan bi arum melihat ke arah mana elvaro liat dan ya dia melihat
abang-abangya dan teman-temanya bersenda gurau dengan seorang gadis.

Bi arum merasa iba dia berpikir tuan mudanya sedih karena kebersamaan abang-abangnya dengan orang asing namun lain hal yang dipikirkan oleh elvaro.

Elvaro pun langsung masuk setelah bertanya dimana letak kamarnya pada bi arum dan langsung berjalan ke tangga tanpa melihat orang-orang yang sedang tertawa di atas penderitaannya.

"kak elvaro sudah pulang?,kak elvaro kok gak ucap salam sih saat masuk tadi " yap suara (babi) gadis itu mampu membuat seluruh atensi mengarah ke elvaro yang baru saja menaiki beberapa anak tangga.

Elvaro tidak menjawab dan hanya menatap datar dan berlalu pergi.

'sialan kenapa dia tidak mengamuk sih' batin gadis itu karena kesal di acuhkan.

namun belum sampai mencapai lantai dua ada yang memanggil dirinya.

"elvaro apakah kau Baik-baik saja bagaimana keadaanmu apa kepalamu masih sakit? "tanya orang itu beruntun.

Elvaro mengingat-ingat siapa dia dan ternyata itu teman abangnya yang baik kepadanya yang bernama
ALAN ERKARA BAYUMA.

Elvaro tersenyum dan menjawab pertanyaan alan.

"gw gak kenapa-napa kok hanya capek doang dari rumah sakit kesini dan terima kasih bang alan udah nanyain gw"lalu elvaro pergi menuju kamarnya.

Alan tersenyum karena elvaro menjawab pertanyaannya dan juga  dia senang karena di panggil "bang" (abang)  oleh elvaro.

Elvaro pun sampai di depan pintu kamarnya dia pun membuka lalu masuk dan tak lupa mengunci pintu kamarnya.

Ya kamar kecil yang hanya muat satu kasur kecil, meja belajar dan lemari kecil, sungguh kamarnya lebih kecil dari pada kamar para pelayan di mansion ini.

Elvaro merebahkan tubuhnya yang lelah di kasur lalu ia pun memejamkan matanya meyelam ke alam mimpi.

'mimpi yang indah untuk diriku sendiri'

TBC.

Maaf ya lama update nih cerita dan makasih ya masih baca cerita dev
😊😊💗💖

Jangan lupa vote dan komen ya kalo ada typo..

I'M NOT ELVARO [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now