| 4 | Duri Kecil

346 47 0
                                    

Sakura akhir-akhir ini sering menghubungi ibunya atau tidak ibu mertuanya, untuk menanyakan resep masakan dan makanan kesukaan Naruto.

Entah mengapa, setelah pertemuan dengan Ino dan Hinata beberapa hari lalu berhasil membuat Sakura sadar jika selama ini dirinya kurang memperhatikan suaminya.

Sakura sudah bertekad untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya. Tidak, selama ini mereka baik-baik saja, namun hanya terasa hambar, dan Sakura akan berusaha memberikan hal baru yang pastinya akan membuat Naruto tidak menyangka.

Kini, Sakura dengan senyuman cerahnya mulai menata sebuah bento, rencananya Sakura akan membawakan bento tersebut ke kantor Naruto, dan ini untuk pertama kalinya Sakura berinteraksi dengan wilayah yang menjadi penghasil cuan untuk memenuhi kehidupan mereka.

Dan, Sakura juga berusaha untuk tampil lebih rapih kali ini, setidaknya perempuan itu tidak akan mempermalukan keluarga Uzumaki atas status menantunya.

Kaki jenjang Sakura mulai memasuki kantor besar milik cabang Uzumaki Group, beberapa karyawan menyapa Sakura yang mana memang mereka semua telah mengetahui identitasnya karena pernikahan dirinya dan Naruto satu tahun lalu digelar sangat meriah dan tentunya dihadiri oleh seluruh karyawan.

Hingga saat Sakura mulai keluar dari lift, perempuan itu langsung dihadang oleh dua laki-laki yang Sakura tahu lebih muda darinya, dan mereka adalah Konohanaru dan Udon, asisten Naruto.

"Sakura-sama, selamat datang. Mengapa tidak mengabari kami jika akan kemari?" Konohanaru tampak pucat pasi, belum lagi Sakura beberapa kali melihat peluh menetes di pelipisnya.

Sakura mengernyit bingung. "Memangnya kenapa? Aku ingin membuat kejutan untuk Naruto," ucap Sakura, kedua tangannya menggenggam tali Tote bag yang berisikan bento untuk suaminya.

Konohamaru langsung menyenggol lengan Udon, meminta bantuan untuk ikut bicara.

Udon yang mengerti pun terlihat gelagapan. "Um... Sakura-sama, anda tahu jadwal Naruto-sama itu sangat padat, jadi anda harus mengabari lebih dulu,"

"Hm? Tapi ini kan sudah masuk jam istirahat?"

"Uh!? Y - ya, tapi tetap saja..."

Sakura semakin curiga dengan gelagat mereka, perempuan itu akhirnya berjalan melewati keduanya yang mana langkah Sakura langsung terhenti karena Konohamaru dan Udon menghadang langkahnya lagi.

"Kalian ini kenapa?"

Kedua remaja tersebut tampak semakin pucat, sampai akhirnya pintu di dekat mereka terbuka dan menampilkan Naruto bersama seorang gadis berambut pirang panjang dengan tangannya yang bergelayut di lengan Naruto.

Sakura terpaku dengan jantung yang seolah sempat terhenti dan tersadar ketika bento di tangannya terjatuh tanpa diduga.

"S - Sakura-chan?!"

Sakura langsung memalingkan wajahnya dan terlihat mencoba tak terlihat terganggu serta langsung berjongkok untuk memungut bento yang untungnya tidak berantakan karena terlindungi Tote bag, Sakura menghindari tangan Naruto yang ingin menolongnya.

Sakura sama sekali tidak sanggup untuk menatap Naruto, hingga perempuan itu hanya melihat pada dua asisten suaminya. "Konohamaru, Udon. terimakasih karena berusaha menahanku. Aku akan pulang saja."

Tanpa menoleh pada Naruto, Sakura berjalan cepat untuk meninggalkan lokasi, mengabaikan Naruto yang terus memanggilnya, menghapus jejak air mata yang sialnya menetes tanpa Sakura inginkan.

...

Kembali pada beberapa waktu sebelumnya...

Naruto memijat pelipisnya karena merasa pening sejak tadi menatap layar komputer, saat kedua matanya terpejam, laki-laki itu menyunggingkan senyuman manakala otaknya kembali mengingat bagaimana akhir-akhir ini hubungannya dengan Sakura menjadi jauh lebih baik.

Contohnya saja kini Sakura salalu memasak untuknya ketika sarapan, bahkan saat Naruto pulang kerja pun Sakura sudah menyiapkan makan malam untuk mereka, rasanya begitu membahagiakan.

Hingga keributan pun mengusik ketenangan Naruto dan laki-laki itu mengernyit saat pintu ruangannya terbuka secara kasar lalu menampilkan sosok gadis tak asing baginya diikuti oleh asisten pribadinya.

"Maaf, Naruto-sama, saya sudah melarangnya untuk masuk, tapi gadis ini keras kepala,"

Shion, gadis itu adalah orang yang sejak dulu mengejarnya tanpa henti, kabar terakhir yang Naruto dengar adalah Shion melanjutkan pendidikan ke London, namun entah mengapa gadis itu kini kembali datang dan mengusiknya lagi seperti semasa sekolah.

Gadis itu berlari ke arah Naruto dan tersenyum manis. "Naruto-kun, kau banyak berubah! Dan kau semakin tampan! Aku merindukanmu!"

Naruto mundur dan mengangkat tangannya saat Shion ingin memeluknya sebagai penolakan. "Shion, keluar dari ruanganku."

Gadis itu menggeleng kuat. "Tidak! Aku kembali untukmu!"

Naruto menghela napas. "Aku sudah menikah."

Kejujuran Naruto berhasil membuat Shion membelalakkan matanya. "K - kau... Kau sudah menikah?! Dengan siapa?! Siapa gadis itu!?"

Konohamaru yang awalnya akan menggeret Shion pun langsung teralihkan saat Udon menelponnya, kedua mata Konohamaru melotot saat Udon mengatakan Sakura berada di kantor.

Sesaat memperhatikan keributan di depannya, Konohamaru memutuskan untuk pergi guna mencegah Sakura agar tidak masuk, karena Konohamaru yakin jika laki-laki itu membujuk Shion untuk pergi itu tidak akan berhasil dan bisa saja berkemungkinan gadis itu akan bertemu dengan Sakura di luar lalu semuanya akan semakin rumit.

Naruto berdecak saat melihat kepergian Konohamaru, ingin mengejarnya namun lengan Shion lebih dulu melilit tangannya, Shion bergelayut manja. "Naruto-kun, aku merindukanmu ~"

Dengan berusaha tidak kasar, Naruto melepaskan pelukan Shion pada lengannya. "Shion lepaskan, aku sudah menikah!"

"Aku tidak perduli! Aku sangat mencintaimu, Naruto-kun!"

"Menyingkir atau aku akan memanggil satpam untuk mengusirmu." Naruto mengancam.

Yang mana justru menghadirkan seringai pada bibir Shion. "Lakukan saja, aku tahu kau tidak akan kasar padaku ~"

Tidak ada cara lain, Naruto pun menyeret Shion dan terpaksa membiarkan gadis itu tetap memeluk lengannya, niatnya jika mereka sudah berada di luar ruangan maka Naruto akan langsung menghempaskan gadis genit ini.

Namun, yang tidak Naruto duga adalah... sosok Sakura berada di depan ruangannya dan sialnya istrinya itu melihat posisi dirinya yang masih bersama Shion, terlebih lengan Shion yang melilit lengannya dengan manja.

Hantaman begitu kuat menyerang perasaan Naruto ketika melihat raut kekecewaan pada wajah Sakura, terlebih saat perempuan itu tak sudi menatapnya dan pergi dengan kedua mata yang berkaca-kaca, hati Naruto seperti tercubit mengetahui kini dirinya berhasil menyakiti perasaan istrinya.

"Sakura-chan!" Naruto akan menyusul Sakura namun tertahan karena Shion yang masih mencekal lengannya.

Dengan perasaan berapi, Naruto melepaskan tangan Shion di lengannya secara kasar, tatapan tajam pria itu tunjukan pada si gadis. "Jangan pernah mendekatiku lagi dan jangan mengusik rumah tanggaku!"

Tatapan Naruto mengarah pada Konohamaru dan Udon. "Urus jalang ini." Naruto menunjuk Shion sebelum kemudian berlari mengejar Sakura.

Mau bagaimana dan seperti apapun caranya, Naruto harus bisa menemukan Sakura secepatnya dan meluruskan kesalahpahaman ini.

...

Bersambung...

𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐲 𝐁𝐞𝐬𝐭𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ✓Where stories live. Discover now