SPEND TIME WITH YOU.

1.2K 74 12
                                    


Jam di dinding menunjukkan pukul 10.07, Pria yang sedang mengenakan baju Polo T-Shirt berwarna putih itu yang dipadukan dengan celana pendek selutut berwarna cream. Dirinya sedang menyeruput segelas kopi yang ia buat. Sesekali matanya melirik jam dinding.

Perlu diketahui sang Mayor adalah orang yang sangat waktu dan tidak suka terlambat. Sudah hampir sebulan lebih dirinya mengenal Ella, ia juga tau bagaimana tabiat anak itu ketika bersiap siap dan berapa lama waktu yang dibutuhkan olehnya.

Dengan menyeruput sisa kopinya, dirinya meletakkan gelas di wastafel kemudian berjalan melangkah menuju kamar Estella yang berada di lantai dua kediaman Kertanegara.

Ketika dirinya tiba di depan sebuah pintu kayu yang lumayan tinggi berwarna putih, dengan sebuah hiasan ukiran bertuliskan "Estella Room" dirinya entah mengapa langsung merasa gugup, tergugu diam di tempatnya berdiri. Namun mengingat waktu yang terus berjalan dengan perlahan iya mulai mengetuk pintu kamar itu.

"Estella, Ini saya Teddy. Kamu sudah bangun belum?" itulah ucapan pertama Mayor ketika mengetuk pintu kamar itu untuk yang pertama kali, namun belum ada jawaban juga. Ia kembali mengetuk pintu 3 kali lagi sambil memanggil Estella, namun nihil hasilnya.

Dengan ragu ragu ia memegang gagang pintu kamar itu, dengan niatan ingin membuka pintu itu. Namun sebelum ia berhasil, pintu itu telah terbuka dari dalam. Menampakkan seorang gadis yang sedang mengusap usap matanya, dengan rambut berantakan dan jelas sekali masih memakai satu pasang piyama, menandakan memang gadis itu baru bangun tidur.

Teddy yang kaget dengan hal itu, langsung mundur selangkah. Jika ingin jujur dirinya merasa terpukau dengan penampilan gadis ini, sungguh menggemaskan dalam benaknya, rasanya ia ingin mengeluarkan handphonenya untuk mengambil foto Ella.  "Aduh siapa sih, ngetuk ngetuk pagi gini, ganggu tau" Estella bergumam dengan tangannya yang sibuk mengucek matanya, belum sadar akan lawan bicaranya siapa.

"Katanya kamu ingin jalan sama saya, sekarang sudah jam 10.11, saya tidak suka orang terlambat." terbuyar dari lamunannya, Teddy tersadar akan tujuan awal dia datang ke depan kamar ini. Sontak mendengar suara itu Ella langsung membuka matanya, melotot kaget ternyata yang ada di hadapan adalah Mayor Teddy.

"Eh Mas Teddy, Maaf Ella kesiangan" hanya gumaman itulah yang berhasil ia keluarkan dari mulutnya, masih terpana dengan penampilan pria tampan di hadapannya ini. "Sekarang kamu siap siap, saya tunggu di bawah. Saya tidak suka orang yang suka terlambat." Teddy kembali berucap, raut mukanya terlihat tanpa ekspresi sama sekali.

Mendengar ucapan dan intonasi serta melihat raut muka pria itu, Ella jelas panik bukan main "Eh iya Mas, maaf. Aku siap siap sekarang." Tanpa menunggu jawaban dari sang Mayor, Ella dengan reflek langsung menutup atau lebih tepatnya membanting pintu kamarnya tepat dihadapan Teddy.

Sedetik kemudian dirinya tersadar akan apa yang baru dilakukannya, dengan perlahan ia membuka pintu itu kembali, memberi celah untuk kepalanya mengintip keluar "Hehehe, maaf mas, panik soalnya" kali ini Ella berujar lebih lembut sambil tersenyum kikuk dan menutup pintu secara perlahan.

Sedangkan pria yang berada diluar pintu kamar itu kemudian tersenyum tipis menatap pintu kamar itu. Rasanya dirinya ingin tertawa melihat ekspresi panik anak gadis itu, mukanya sungguh menggemaskan, tatapan dari matanya yang bulat itu. Sungguh, Mayor berusaha untuk selalu mengingat detail ukiran wajah cantik itu dalam pikirannya.

Kini Ella sudah siap dengan balutan dress putih polos yang tidak terlalu pendek, dipadukan dengan sebuah handbag bermerk dior berwarna putih senada. Rambut gelombangnya ia biarkan terurai panjang, polesan makeup dimukanya juga simpel, tidak norak dan tampak menawan dan elegan.

unexpected love✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя