Bab 24:Rumah kedua .

5 4 0
                                    

Kehidupan memang sebuah rahasia.tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada ke esokan hari.

Rob terkadang berfikir , persahabatan nya dengan Steve dan Han sudah terjalin sejak mereka remaja.hingga dewasa.
Yang memisahkan mereka adalah bisnis orangtua yang sejak awal bersaing.
Berbeda dengan Rob yang tidak terikat siapapun namun dia justru saat ini yang bermasalah.

Rob datang ke kampus Roy dan mengajukan cuti sampai Roy sehat kembali.
Roy ada dalam Perawatan medis dan sangat rahasia di kediaman Steve.

Sudah dua minggu dia terbaring.hati Rob sangat sakit dan sedih..
Demi menjaga keselamatan dan mental Roy ,akhirnya Rob memutuskan membawa Roy tinggal di Desa bersama William dan Helen.

Kebetulan Lizie juga memilikki rumah singgah di Desa dan Rob bisa tinggal dimanapun yang dia suka.
Rob ingin mental adiknya stabil dulu sebelum kembali ber sekolah.

Hari itu,bersama Lizie, Rob dan Roy berangkat ke Desa

"Bawa barang barang pribadimu Roy, kau harus tenang .dan jangan lupa kau juga pantau pelajaran kuliah mu "kata Rob seraya mengemasi bawaan .

"iya.aku sudah minta kawanku mengirim file tugas kalau ada tugas.aku juga akan ikut kelas online."jawab Roy.

Rob mengusap kepala adiknya .hatinya dipenuhi amarah dan dendam tiada terkira pada Han.

Sepanjang perjalanan Roy hanya terdiam.kesedihan masih nampak di raut wajahnya.
Ayahnya menawarkan Roy unruk pindah dan tinggal bersama..Namun Roy menolak dengan alasan tak ingin berpisah dengan Rob dan ingin menyelesaikan kuliah nya.

Rob tidak keberatan jika Roy tinggal dengan Ayah mereka.itu bagus.

"Kita.hampir sampai "Lizie melepas kesunyian.

"Kita mau ke rumah William bukan ? Tanya Roy .

"Iya.kau boleh pilih mu tinggal di rumah William atau tinggal di rumah singgahku.di rumah singgahku juga ada beberapa asisten untukmu "kata Lizie

Roy terdiam."aku tak ingin merepotkan keluarga William.nanti aku akan tinggal di rumah singgahmu saja "

"Terserah kau Roy .tapi kita ke rumah William dulu.mereka.sudah menyiapkan mkan siang untuk kita "kata Rob .

Roy mengangguk.

Udara desa sangat sejuk dan pemandangan yang hijau indah menghampar.
Domba dan kuda terlihat di hamparan rumput liar terlihat serasi dengan bukit yang mengelilingi desa ini

Keindahan alam yang telah memberi hidup kedua pada Rob .

Halaman rumah William terlihat asri dengan hiasan bunga .beberapa ekor Ayam terlihat sering berlarian.

William Helen dan kedua orangtua mereka sudah datang menyambut .

"Selamat datang Nona Lizie.Rob dan Roy "sapa Ayah William.

Lizie memeluk kedua orangtua tersebut.keramahan  dan kebaikan Lizie membuat seluruh penduduk Desa sangat menyukai dan menghormatinya..

"Ayo masuk.aku sudah memasak untuk kalian "Helen mempersilahkan mereka masuk dan menyiapkan makan siang .

Lizie sendiri segera menuju dapur dan membantu Helen.

"Roy akan tinggal dimana ? Apa tidak lebih baik disini saja ? Tanya William.

"Aku lebuh suka sendirian dan terbiasa sendiri.tapi aku akan datang kesini setiap hari "jawab Roy.

"Terserah kau saja asal nyaman Roy "Rob memeluk bahu adiknya.

"Kami sedang menuju musim tanam.kau bisa melihat penduduk ke ladang dan bercocok tanam"William.menjelaskan.

Roy terlihat senang "baiklah.

"Ayo ..makan siang sudah siap "teriak Lizie dari arah dapur.

Suasana hangat keluarga kedua Rob sangat membantu Roy.dia begitu cepat akrab dengan mereka.

Rob sedikit lega bisa melihat kenyamanan yang Roy dapat dari Desa .bahkan Roy sudah mendapat hadiah kuda untuk belajar.
Senyum Roy membuat hati Rob senang sekaligus sedih.

Rob sendiri juga harus kembali ke kota esok hari.
Urusanya dengan Han belum selesai.
Di juga masih mengejar Chris unruk dia habisi.

Sore yang cerah.Rob berjalan di perbukutan disisi kebun sayur mlik keluarga William
Ada batu besar disana.tempat favorite yang dulu sering dia singgahi saat dia frustasi tak bisa mengingat apapun

Rob memetik ilalang panjang dan menggigitnya.
Sejak kematianya , orangtua mereka memiliki hubungan bagus dengan Roy.
Dan mereka sampai saat ini belum tahu kalau Rob masih hidup.

Rob punya rencan akan berkunjung ke rumah ibu dan Ayahnya kelak.
Saat semua urusanya sudah selesai.

Tapi Roy justru menginginkan secepatnya.kasihan Ayah dan Ibu."

Rob terkenang masa kecil yang bahagia dengan kedua orangtuanya.meski akhirnya justru mereka bermusuhan.

Rob duduk dibatas batu dengn santai .

"Ryan ..."sebuah suara memanggilnya dengan nama Ryan

Rob menoleh ,dia melihat Helen datang dengan sekeranjang kue dan buah strawberry.

Rob tersenyum "kenapa kau panggil aku Ryan ? Kemarilah.

Helen berjalan mendekat dan duduk disamping Rob.
Dia menyodorkan keranjang kue pada Rob.

,makanlah...aku tahu kau suka kue ini.aku membuatnya kemaren saat tahu kau akan datang "kata Helen.

Rob meraih kue dari keranjang Helen."kau tahu apa yang aku suka "

Helen tersenyum "tentu saja.karena aku yang setiap hari memasak dan merawatmu sebelum kau sehat .

Rob menatap Helen dengan lekat.dia menyayangi Helen.namun sebatas sebagai seorang kakak.

"Terima kasih ,kau telah mwrawatku dengan baik.aku takkan pernah melupakan semua.dan Desa ini adalah rumah kedua buatku "Rob mengusap lembut kepala Helen.

Wajah Helen memerah.dia tersipu dan jantung nya berdetak dengan kencang

"Rob...aku minta maaf padamu "ucap Helen lirih.

Rob keheranan "minta maaf? Atas apa. kau meminta maaf padaku.

Helen tertunduk dan menjalin jemarinya diatas pangkuan nya.

Rob menyentuh pundak Helen."apa coba katakan ?

"Sejujurnya aku menyukaimu.aku menyukakmu sejak lama .namun aku tak berani mengatakan padamu .aku malu "jawab Helen dengan berterus terang .

Tentunya Rob terkejut "kau ....menyukaiku ?

Heem mengangguk perlahan.

Rob memutar tubuh Helen menghadapnya. di pegangnya kedua sisi wajahnya
"Lihat aku.kau terlalu sempurna untukku.hidupku ini penuh dengan bahaya.dan juga aku jujur padamu ,bahwa aku tidak menyukai wanita.aku penyuka sesama jenis.itu adalah penyakitku.

Helen terdiam dengan mata berkaca kaca "tidak bisakah kau menyukai aku.?

Rob memeluk Helen."aku menyukaimu.aku menyayangimu tapi sebatas kau adalah adikku sama seperti Roy.sayang yang seperti itu akan bertahan selamanya daripada mencintai.dan aku akan menyayangimu selamanya sebagai bagian dari keluargaku .

Helen tak bisa berkata kata.dia mencintai Rob namun dia juga tahu , Rob takkan menyukainya.

"Jangan bersedih .aku takkan meninggalkanmu.dan aku yakin kau akan mendapatkan pria normal yang mencintaimu .ok "Rob mencubit pipi Helen.

Helen sedih.namun dia tak bisa berkata apapun.
Dia menangis di pelukan Rob.seseorang yang dia cintai .

********

Bersambung

Mksh masih setia dengan ku.jangan lupa tinggalin jejak ya gaes.😍😍😍

FIGHT FOR LOVEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora