SPT 28

42 11 2
                                    

Seperti biasa Izy berangkat sekolah dengan di antar oleh Zyan, saat sudah sampai di sekolah Izy langsung masuk ke dalam kelas dan mencari seseorang tak lain dan tak bukan seseorang yang Izy cari adalah Aksa.

Izy ingin bertanya langsung kepada Aksa perihal identitas Aksa namun Aksa belum ada di kelas. Izy duduk di kursinya ia mengambil buku di tasnya dan membaca buku tersebut sembari menunggu Aksa datang.

Saat sedang asik membaca buku Izy harus di kejutkan dengan suara cempreng Qilla yang menggema di dalam kelas.

Izy menatap Qilla yang sudah duduk di kursinya "Bisa enggak kalau masuk kelas tuh nggak usah teriak teriak, pengang kuping gue denger suara lo"

Qilla yang mendengar ucapan Izy hanya tersenyum seraya menampilkan gigi rapihnya "sorry. Lo kenapa sih gue liat liat kok lo kayak beda ya mukanya, kayak lagi memendam sesuatu"

"Sok tau lo" Sarkas Izy kembali fokus dengan buku yang ada didepannya.

"Biasa aja kali nada bicaranya sensi amat sih, PMS ya bu" Ledek Qilla.

Izy hanya diam tak menggubris ledekan yang dilontarkan oleh Qilla.

"Nih Aksa kemana sih udah jam segini kok belum dateng" Batin Izy melihat kursi milik Aksa yang masih kosong.

"Kok gue jadi ragu ya buat tanya ke Aksa, gue belum siap denger jawaban yang sebenarnya. Kalau selama ini dugaan gue benar gimana? Gue belum siap denger pernyataan kalau cowok yang selama ini gue cari udah meninggal"

"Arghhh kenapa jadi gini sih? Pusing gue lama lama" Izy mengacak acak rambutnya frustasi.

Qilla yang melihat sahabatnya seperti itu pun merasa heran "Zy lo kenapa?" Tanya Qilla menepuk pundak Izy.

Izy sedikit kaget karena Qilla yang menepuk pundaknya "Hah kenapa Qil?"

"Lo kenapa dari tadi kok bengong terus, habis itu tadi lo ngapain ngacak acak rambut lo sendiri sampai berantakan begitu?" Jawab Qilla menunjuk ke arah rambut Izy yang sudah berantakan.

Izy yang mendengar jawaban dari Qilla pun mengambil ponselnya dan melihat apa benar rambutnya berantakan "loh rambut gue kok jadi berantakan begini" Ucap Izy saat melihat rambutnya yang berantakan.

Qilla memutar bola matanya malas "ya berantakan lah tuh rambut kan lo sendiri yang ngacak acak"

"Oh iya ya, gue lupa" Ucap Izy menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Dasar enggak jelas lo"

Izy merapikan kembali rambutnya saat sedang merapikan rambutnya Aksa datang dengan bersamaan dengan guru mata pelajaran pertama masuk ke dalam kelasnya.

Izy pun mengurungkan niatnya untuk bertanya dan Izy akan bertanya kepada Aksa ketika jam istirahat telah tiba.

Setelah dua jam pelajaran akhirnya bel istirahat pun berbunyi, Izy segera merapihkan buku bukunya yang berserakan diatas meja.

"Lo kenapa? Kok dari tadi diem tumben kagak tantrum" Tanya Aksa yang saat ini telah berdiri di samping Izy.

Izy menatap Aksa sekilas dan kembali merapikan bukunya "ada yang mau gue omongin sama lo temuin gue di rooftop sekolah" Ucap Izy berjalan keluar kelas.

"Izy tungguin gue" Teriak Qilla saat melihat Izy yang berjalan meninggalkannya.

"Dia kenapa? Tumben banget tuh bocah kayak gitu" Batin Aksa yang merasa aneh dengan sikap Izy hari ini.

Aksa berjalan menyusul Izy yang sudah lebih dulu keluar kelas, Aksa berjalan menuju rooftop seperti yang di bilang Izy tadi.

"Qilla lo bisa pergi dulu nggak ada yang mau gue omongin sama Aksa" Ucap Izy saat melihat Aksa yang sudah sampai.

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Mar 14 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

CINTA SEBATAS PATOK TENDA {TERBIT}Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu