Lara_34⚠️

698 40 1
                                    

A fanfiction

.

LARA

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau
mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga jangan lupa >_<

Ketua yayasan menghentikan langkahnya ketika sesuatu yang sebelumnya tak terlintas di kepala muncul dengan sendirinya, ia menoleh pada dua anak yang sibuk merapikan bekas makan malam, tidak seperti semalam yang terlihat begitu ramai kini cukup sepi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ketua yayasan menghentikan langkahnya ketika sesuatu yang sebelumnya tak terlintas di kepala muncul dengan sendirinya, ia menoleh pada dua anak yang sibuk merapikan bekas makan malam, tidak seperti semalam yang terlihat begitu ramai kini cukup sepi.

"kalian hanya berdua, dimana 3 yang lain?"

Jeno mengepalkan tangannya kuat, rasanya ia ingin memaki pria di depannya dengan segala jenis nama hewan buas, dia juga tidak tau dimana keberadaan 3 anak itu, dan Jaemin juga bukan tipe orang yang akan mangkir dari tugasnya tanpa alasan, tapi untung saja ada Mark.

"mereka sibuk persiapan ulangan, jadi tidak datang" bohong Mark, menurut Jeno lumayan juga.

Mark memang terlihat sangat dewasa dan bijaksana, perawakannya yang tinggi dan memiliki rahang tajam kian menambah kesan bijaksana itu.

Siwon mencoba paham meskipun rasanya tidak mudah "kalau mereka baik-baik saja, sepertinya tidak ada masalah, tapi saya harap kalian tetap datang sesuai jadwal supaya tugas kalian bisa selesai cepat"

"iya pak" jawab Jeno ogah banget.

"ya sudah lanjutkan, saya akan mengecek beberapa hal"

Dua anak ini mengangguk, membiarkan Siwon melangkah menjauh meninggalkan dua anak ini untuk mengecek beberapa barang di tempat lain dan Jeno refleks melempar kaus tangannya kesal "ini pasti ulah si brengsek itu!" seru Jeno tak bisa menahan emosi.

Tapi Mark malah tertawa kecil "kamu suka Jaemin?"

"hah" Jeno memasang wajah jengkel "apa hubungannya dengan itu"

Mark masih melanjutkan kegiatannya "biasanya orang akan sadar pentingnya orang lain ketika orang itu udah nggak ada di sekitar kita, kamu mungkin belum menyadarinya"

Jeno mendesah "itu karna kamu nggak tau apapun tentang Jaemin, nggak usah bawa-bawa soal cinta, makan tuh cinta"

Mark cukup telaten merapikan beberapa hal di depannya "aku sering ketemu Jaemin di Indoapril, dia sering beli obat entah sakit apa, tapi kayaknya dia banyak luka setelah sama kamu, karna itu aku juga sering ke Uks menemui Haechan, belajar buat ngobatin orang lain"

LARA (Nomin) END✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora