-17- jadi semuanya salah aku? (1)

2.5K 173 5
                                    

haii haiii, coba tebak dari judul bab ini kira-kira bakalan ada apa ya???

bab kali ini adalah bab yang aku tulis berdasarkan request salah satu pembaca aku.

semoga kalian menyukai bab kali ini, dan di bab ini akan ada nama nama peran pendukung yang semuanya nama buatan aku.

btw kalian juga bakalan dapet spoiler untuk cerita Rajif yang akan aku publish setelah bab cerita Mayted mencapai bab 20.

oh iya jangan lupa play music galau kalian HEHEHE 🌚

happy reading 🐈🐈

****
Pagi ini rencananya kalian akan pergi bersama bapak ke sebuah tempat.

bukan acara formal, hanya acara biasa. bapak ingin mengajak para pekerja nya untuk mengunjungi sebuah tempat makan.

memang terlihat seperti kegiatan yang biasa orang lain lakukan bersama keluarga mereka.

tapi tidak ada salahnya juga kan kalau bapak mengajak para pekerja nya, toh di sini mereka adalah keluarga juga.

"asik jalan jalan nih."ujar Agung. "yaelah kaya bocah aja Lo."

Agung melirik Rajif sinis. "berisik banget, sana urus dedek gemes Lo."

"nyenyenye, urus sana baju gambar kodok punya Lo yang udah gue buang."setelah itu Rajif bejalan menghampiri kamu.

"WOILAH ITU BAJU GAMBAR KODOK KESAYANGAN GUE"Agung pun berlari menuju tong sampah yang ada di dapur dan mencari baju bergambar kodok miliknya.

Rajif menghampiri kamu yang sedari tadi diam dan tidak bicara sedikitpun. "kamu kenapa?"

kamu tersadar dari lamunan. "eh mas Rajif, saya gapapa kok."

"tumben bengong aja, pak teddy kemana? biasanya kalian bareng."tanya Rajif.

"katanya sih lagi ke tempat makan yang mau kita kunjungi buat ngatur tempat."balas kamu. "loh bukannya itu udah di urus sama Rizky? tadi anaknya udah pergi sama Deril."

"hah? tapi perginya tadi pagi. dan pamit ke saya kaya gitu."ujar kamu.

sadar ekspresi wajah kamu yang bingung Rajif menepuk pundak kamu. "ga usah mikir aneh aneh, mungkin aja bentar lagi sampe. atau kemungkinan tadi bensinnya abis makanya belum balik ke sini dan nyuruh Rizky sama Deril yang ngurus kesana."

"m-mungkin aja begitu."gumam kamu.

Rajif terkekeh. "ya udah ga usah di pikirin."

"iyaa"

"oh iya saya mau tanya dong, kira kira perempuan itu lebih suka di kasih kado apa ya?"tanya Rajif.

"tergantung sih, biasanya dia suka apa dulu. abis itu kasih sesuatu yang dia suka aja soalnya pasti bakalan seneng banget."balas kamu.

"duh saya ga tau lagi dia suka apa."Rajif memegang keningnya. "saya lupa tanya ke dia, eh tapi mau tanya juga malu."

kamu tersenyum simpul. "ciee, buat siapa nih kado nya? buat dedek gemes kaya yang mas Agung bilang?"

"b-bukan ini buat adek saya. lagian jangan percaya sama omongan Agung dia sesat."ujar Rajif namun telinga nya terlihat memerah. "duh duh buat adek nya mas kenapa masih bingung dan malu buat tanya?"

"jangan jangan bukan buat adek nya mas Rajif yaa?"kini pipi Rajif ikutan memerah. "astaga oke oke saya jujur, tapi kamu jangan bilang siapa siapa ya."

"aman, btw ini buat siapa?"tanya kamu. "buat perempuan yang akhir akhir ini bikin hari hari saya berantakan soalnya kepikiran dia. saya emang baru kena sama dia dan baru ketemu sama dia di sebuah cafe yang sering jadi langganan adek saya."

Tentang Aku Dan Kamu [END]✓Where stories live. Discover now