original nature

45 7 0
                                    

•not something that was intentional.
.
.

~'KRIK [suara pintu]

Suara pintu terbuka dengan pemandangan yang sangat luar biasa, bagaimana bisa rumah model klasik nuansa serba putih menggambarkan kedamaian sejuk saat memasukin ruangan tamu.

"wah. Rumah kau bagus sekali"ucap chenle

jisung melihat lelaki ini memang sangat lucu saat mata besarnya mengagumi setiap melihat isi rumahnya

"Kamar mu disana?. Aku ingin ke kamar"

"Tunggu"

"Apa lagi"

Chenle melihat jisung dengan perasaan aneh mana mungkin chenle tidur di tempat orang sendirian jika terjadi sesuatu bagaimana bisa chenle meminta bantuan jisung yang jelas dia seorang atlet dan badannya juga bagus walapun aku sedikit mengakuinya kalo jisung itu sebenarnya sangatlah sempurna

"kau membiarkan aku tidur sendirian di rumah mu. Bagaimana kalo aku mencuri di rumah mu"

"Aku tidak yakin dengan itu"bales jisung dengan dingin dan berjalan menuju tangga atas

"kenapa?"

"karena kau memiliki tas bermerek Gucci"ucap jisung

"oh"

Chenle memiringkan kepalanya, dan memang sie chenle ini anak orang kaya tapi bagaimana bisa jisung segitu yakinnya. Hmm jika saja dia tau kalo chenle bukan umur 19tahun tapi 27 tahun, mungkin saja jisung akan memanggilnya dengan sebutan subaenim

"tapi aku ingin tidur bersama mu?"

"Kenapa kau banyak sekali maunya?, sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku"ucap jisung

~kesempatan kedua aku akan memperbaiki semuanya~

"aku ingin tidur bersama mu, itu saja bolehkan"ucap chenle

"hufh, baiklah cepat naik aku tidak akan membiarkan kau untuk kesempatan lagi"

"Oke. Makasih park jisung"

jisung yang sudah mandi dan dengan aruma yang khas dia punya aroma yanv manis dan segar. Sementara itu bergantian chenle mandi dan memakai kaos jisung walapun agak kebesaran, karena dari postur aja jisung lebih besar dan tinggi.

Jisung yang sudah naik kasur dan memakai selimut di ikutin chenle yang ikut tidur bareng jisunng di satu kasur milik jisung

"kau tau kenapa kamu lebih suka sendirian?"ucap chenle yang melihat jisung dengan wajahnya dari arah samping

"Karena aku tidak suka keramaian"

"Aku juga tidak suka ramai"

"aku tidak yakin dengan itu"bales jisung yang melihatnya dengan wajah tidak percaya

"kenapa, aku mengatakan yang serius"

"bodoh, kau tidak sadar kau itu sangat berisik dan cerewet bagaimana mungkin orang seperti mu tidak suka keramaian"ucap jisung

"apa salahnya"desis chenle manyun dengan jawaban pahit jisung, kalo saja dia tau aslinya pasti jisung mengatakan hal yang menyedihkan

"Sudah, aku ingin tidur"finis jisung untuk tidak melanjutkan obrolan yang tidak penting

"tapi aku bersyukur aku bisa bersama dengan mu walapun tidak selamanya"gumang chenle dengan nada pelan dan di tutupi dengan mata yang ngantuk

"bisakah aku bersama mu walapun hanya 212 hari, ku mohon aku ingin menghabiskan banyak hal bersama mu"
.
.
.



~opportunity in time
.
.
.

"BANGUN CHENLE"

"HAH"

Eunsok melihat wajah yang merasa aneh saat chenle syok kalo ini dunia asli atau berbeda.

"dimana jisung"

"Kau bicara apa? Dari tadi kau tidur dan belum bangun. Kau mimpi"ucap eunsok

"Sungguh, aku bermimpi? Tapi bisakah aku melakukannya lagi"

Chenle yang panik dan mulai kalo dirinya ingin mengetahui banyak hal lagi tentang jisung bahkan dia ingin sekali bersama jisung

"heii...heii.. sadar chenle, jisung udah gak ada? Dan yang kau fikirkan hanya jisung cerita novel mu"ucap eunsok

"Apa kau tidak bisa membantu ku"

"Chenle,"

"Kau tidak bisa membantu ku, hiks..hiksz.. kau bilang kau bisa membantu ku"

"Chenle, ini dunia 2024 aku bahkan tidak memiliki ilmu"

Chenle yang diam dan menangis mana mungkin dia bangun lagi dan merasakan kalo ini dunia yang nyata, aku ingin sekali kembali kedunia jisung berada apa tuhan tidak bisa memberikan aku kesempatan dan waktu aku ingin sekali bersamanya.

"kau benar eunsok, aku yang salah"

Chenle membangunkan badannya untuk berdiri walapun gemeteran dia masih tidak tau apa yang akan dia lakukan sekarang

"kau mau kemana?"

"Aku ingin pulang"

"Aku akan mengantarkan mu"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri terima kasih eunsok, aku pamit"

"Hati-hati chenle"

Chenle berjalan dan menaiki mobil miliknya kemana tujuaannya saat ini apakah dipikirannya saat ini hanyalah perasaan duka didalam hatinya.



REUNION [JICHEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang