🐣18. Sore 🌇🌆

3.7K 449 220
                                    

Kalian kangen aku tak? Oh tidak ya sudah ☹️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian kangen aku tak? Oh tidak ya sudah ☹️

Part kali ini banyak, jadi spam komen ya 🤩


-Happy Reading-

•••





Matahari lumayan terik, karena waktu pun sudah menunjukkan waktu lima sore, tetapi matahari masih bersinar. Hembusan angin kian terasa, menyegarkan wajah yang penuh peluh itu.

Aldebara hanya memperhatikan Laskar yang bermain basket sendiri, ia asik memakan permen kaki yang tadi Laskar beli sebagai sogokan untuknya supaya ia mau menemani laki-laki itu.

Tampak terlihat Laskar yang sangat serius memasukkan bola basket tersebut kedalam ring, dengan decakan kecewa saat bola tidak masuk dengan mulus.

Tanpa rasa lelah, kembarannya itu terus berlatih. Keringat sudah membasahi punggung laki-laki itu, membiarkan peluh itu mengalir.

"Laskar, kapan kita pulang?"

Pertanyaan Aldebara sontak membuat permainan Laskar terhenti, ia melihat sang kembaran yang asik duduk seraya memakan permen kaki.

"Kenapa?" Tanya Laskar, berkacak pinggang. Nafasnya sudah terengah, dengan debaran jantung yang bekerja lebih cepat.

"Al haus, Laskar."

Laskar menghampiri Aldebara, duduk disamping laki-laki itu. Ia menyeka keringat dengan handuk kecil yang ia bawa tadi, lantas menegak minumannya yang ia bawa dari rumah hingga setengah.

"Minum ini," Laskar memberikan botol minum yang baru saja ia minum. Namun, Aldebara menggeleng, menjauhkan botol minum tersebut dari nya.

"Itu minuman Laskar."

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang