5. Kesempatan

360 84 54
                                    

"Coba aku cicip punyamu."

Jungkook menyodorkan sandwich goreng tepungnya pada Sora, dan gadis itu lekas melahap satu gigitan darinya. Saat itu biru langit hilang oleh mendung yang merebak dengan cepat. Angin kencang mulai bertiup. Beberapa kali Jungkook membenarkan mantelnya yang terselip di antara kaki selagi ia dan Sora terus melangkah menyusuri blok apartemen mereka.

"Ummh! Ternyata lebih enak yang ini," seru Sora dengan mulut penuh. Pipinya yang menggelembung kadang tertutupi oleh anak-anak rambut yang jadi berantakan oleh tiupan angin. Jungkook merapikannya, menyelipkan ke balik telinga gadis itu, lalu ibu jarinya menyeka satu titik mayonaise yang mengotori ujung bibir Sora untuk kemudian dicecapnya tanpa ragu.

"Kau mau menukarnya dengan punyamu? Ambil saja," tawar Jungkook. Dia meraih bahu Sora agar gadis itu berjalan merapat dengannya.

"Jangan. Punyaku tinggal sedikit lagi. Punyamu masih lebih separuh," Sora menyodorkan kembali sandwich tersebut pada Jungkook, tapi pria itu menolak.

"Kemarikan punyamu."

"Aa, Jungkook!" Sora tak sempat menghalangi tangan Jungkook yang merebut sandwichnya. Dia pasrah ketika Jungkook melahapnya hanya dalam satu suapan.

"Sori, sudah habis," ucap Jungkook sambil terus mengunyah. Matanya mengerling jahil, bibirnya tersenyum. Dia lalu memaksa Sora menghabiskan sandwichnya. "Makan saja, karena punyamu sudah kuhabiskan."

"Jungkook, kau baru makan sedikit, sedangkan punyamu ini masih banyak. Ayo kita bagi dua saja."

Jungkook menggeleng keras, "Untukmu saja"

"Tapi ini jatah makan siang kita."

"Aku sudah kenyang. Tadi Taehyung membagi bekalnya denganku."

"Sungguh?"

"Sungguh."

"Kalau begitu, oke."

Jungkook puas melihat Sora memakan sandwichnya dengan lahap. Diam-diam, dia menyentuh perutnya yang masih keroncongan. Tidak ada yang membawa bekal, tidak ada juga yang membaginya bekal. Dia hanya senang membahagiakan Sora dengan apa pun yang dia punya, meski harus mengorbankan jatah makan siangnya.

Apartemen mereka semakin dekat. Sora mempercepat langkahnya, berlari kecil, lalu Jungkook menyusulnya tanpa kesulitan berarti hingga mereka memasuki gedung. Di dalam lift, Sora menyandarkan kepalanya yang lelah pada lengan atas tangan Jungkook.

"Berapa hari lagi kau gajian?" tanya Sora.

Jungkook mengangkat bahu sekilas, "Kalau lancar, lima hari lagi. Tapi kadang-kadang tim keuangan pusat membuatnya jadi terlambat sekitar satu atau dua hari."

"Jadi seminggu lagi?"

"Anggap saja begitu."

Sora melepaskan satu embusan napas dari dadanya yang terasa berat. "Kalau dalam waktu tiga hari kita belum juga membayar sewa, pemilik unit akan memberikan denda pada kita," keluhnya.

"Nanti aku akan coba berbicara padanya. Aku akan membujuknya untuk meloggarkan waktu tenggat," balas Jungkook.

"Maaf, ya, aku belum bisa banyak membantu. Hari gajianku masih dua minggu lagi."

"Biaya sewa kan memang urusanku," Jungkook mencubit gemas pucuk hidung Sora, "Jangan dipikirkan. Mumpung ini hari liburmu, pergunakan untuk hal-hal yang baik saja. Jangan tambah beban pikiranmu."

Sora balas tersenyum dan menggelayut manja pada lengan Jungkook. Lift berdenting, pintu besinya perlahan terbuka, tapi ada sesuatu yang terdengar ganjil. Suara ricuh yang tak lazim. Suara separuh berbisik yang ramai, terdengar khawatir tapi juga bertanya-tanya. Lalu suara gesekan benda berat pada permukaan lantai. Sora dan Jungkook saling memandang, lalu dengan ragu melangkah keluar dari lift.

Buy Me Love | MYG x OC x JJKWhere stories live. Discover now