fujoshi_(harunori)

1K 88 9
                                    

Yoshi menatap sanksi wanita dengan cengiran lebar didepan nya. Melepas paksa tangan yg dipegangnya.

"Gk ada ya kak! Aku gk mau!" putus yoshi.

"Ayo laaaah... Sekali iniii aja. Masa kamu gk mau nyenengin kakakmu yg cantik ini" bujuk karin. Dia memasang wajah memelas agar adik laki-laki semata wayang nya ini mengabulkan permintaan nya.

"Gk! Pokoknya gk! Titik! " kukuh yoshi.

Dia bukan adik yg kurang ajar. Jika permintaan kakaknya adalah dibelikan sesuatu, pasti akan yoshi belikan. Tapi masalahnya permintaan kakaknya sangat diluar nalar.

"Yaelah dek.. Udah biasa juga peluk-pelukan gitu" gerutu karin sebal.

"Itu tuh gk disengaja kak. Klo posisinya di atur dan depan kamera, ya gk mau lah." jelas Yoshi seraya berjalan masuk ke kamar nya, diikuti oleh sang kakak dibelakang.

"Ck_ aku cepuin juga nih ke haruto klo kamu gay. Biar dia gk mau temenan sama kamu lagi" Ancam Karin.

Yoshi berbalik dengan cepat menghadap sang kakak yang tersenyum menantang.

"Aku aduin ke ibu klo kakak sering beli pilm porn* di makelar mesum" ancam Yoshi balik.

"aaa~hhh... Adek mah gituuu, yaudah kakak GK akan mau datang ke acara band kamu lagi!!" Gerutu Karin, ngambek.

🎵Gomawo ~

Yoshi mengabaikan sang kakak yang sedang menggerutu. Melihat layar ponsel yang menampilkan nama teman dekat nya.

"Halo, haru? "

Karin seketika berhenti menggerutu. dia tersenyum penuh rencana sambil tetap mengikuti adiknya masuk kedalam kamar.

"Ama siapa aja?"

"KAKK!!" Teriak Yoshi karena Karin tiba-tiba merebut ponselnya.

"Halo haruuu" sapa Karin pada si penelpon sambil menjauh dari jangkauan si adik

"Mau ajak Yoshi main ya?"

"Bisa GK main kesini dulu? Ada yg mau kakak omongin"

"Okee, ditunggu yaa" ucap Karin sebelum menutup telpon. Dia tersenyum pada adik nya yg menatap nya dengan wajah masam. Lalu mengembalikan ponsel di tangannya.

"Hehehe.. dandan yang cakep ya adik ku sayang.." ujar Karin sebelum keluar dari kamar adiknya.

Yoshi menghela nafas pasrah. Yah beginilah wanita,jika ada yang dia inginkan, pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan nya.

.
.
.
.
.

"Kamu kenapa iya in si ruu" ucap Yoshi pada haruto yang ada didepannya.

"Kak Karin kayak mohon banget, jadi GK enak nolaknya" ucap haruto

Jadi inilah mengapa yoshi menolak keras permintaan sang kakak. Dia merasa tidak enak pada haruto yg dijadikan korban kreatif kakaknya.

"Oke, selanjutnya, tangan haruto taruh di samping kepala Yoshi ya." Aba Karin dari depan kamera. Wajahnya terlihat sangat cerah melihat dua pemuda yang tampak sangat serasi di depan sana. Keinginan nya untuk memotret adik dan teman kecil adiknya ( yg sebenarnya adalah crush adiknya) akhirnya terkabul.

Haruto mengikuti arahan. Meletakkan tangan nya disebelah kepala yoshi. Membuatnya sedikit menunduk karna perbedaan tinggi mereka.

"Agak sedikit ditekuk tangannya" aba karin lagi.

"Ambigu ya posisinya" ujar haruto sambil tertawa canggung.

"Klo kamu gk suka, kita udahin aja" ujar yoshi, berniat mendorong dada haruto untuk menjauh dari nya.

"Wahhh.. Tahan posisi itu!" Ucap karin bersemangat.

Yoshi yang Kaget dan hendak melepas tangannya ditahan oleh haruto.

"Kata kak karin tahan posisi ini" ujar haruto memegang tangan yoshi dan menahannya didada nya.

Yoshi menelan ludahnya dengan susah payah. Menatap haruto yg juga sedang menatap nya. Entah jantung nya yg terlalu keras berdetak hingga seperti ingin meledak atau hanya ilusinya, Tapi yoshi seperti merasakan detak jantung haruto juga berpacu dengan cepat.

"Klo aku gay.. apa kamu bakal jauhin aku?" Bisik yoshi pelan.

"Klo kamu gay, aku bakal jadi gay juga" balas haruto

Yoshi melebarkan matanya. Dia kira tadi hanya bermonolog dalam hati.

"Jadi, kamu suka sama siapa?" Tanya haruto pelan.

"Kenapa?" Tanya yoshi Balik, tidak menjawab pertanyaan haruto.

"Mau tau aja" sahut haruto.

Yoshi menggeleng.
"Kenapa kamu mau jadi gay juga?" Tanya yoshi lebih jelas.

"Haruto, coba tangkup pipi yoshi" aba karin sambil tersenyum lebar melihat suasana di depan sana.

Haruto menangkup pipi yoshi.
"Karna aku gk mau kamu deket sama cowok lain selain aku" sahut haruto menatap tepat pada manik yoshi.

Jantung yoshi seperti disko yg tk beraturan. Tubuhnya meremang saat di rasa jari haruto bergerak mengelus pipinya.

Haruto menatap wajah merona yoshi. dan,Oh shit! Pikiran kotor melintas di otak nya. Padahal setiap hari mereka melakukan kontak fisik. Tapi baru kali ini haruto sangat ingin menerkam manusia didepan nya.

"Ka-kamu.. Suka aku?" Tanya yoshi ingin memastikan.

"Hmm. Suka. Sangat suka" jawab haruto kembali mengelus pipi yoshi.

Haruto tau yoshi terlalu tampan hingga terlihat cantik. Dan selama ini dia selalu memperhatikan, bahwa wajah yoshi semakin menarik saat merona seperti saat ini.

Kedua mata itu saling menatap lama. Dan mungkin karna jarak mereka terlalu dekat, membuat mereka tk sadar siapa yang mulai menyatukan bilah bibir mereka.

Tk ada reaksi terkejut dari keduanya. Seakan mereka memang memiliki keinginan yang sama.

Bibir yg awalnya hanya menempel itu, bergerak pelan. Dipimpin oleh haruto, tangan yoshi dibawa mengalung pada lehernya. Keduanya Menikmati setiap momen dengan hikmat. Seolah dunia hanya milik mereka sekarang.

Ya_
Dunia di sana hanya milik mereka.

Karin tersenyum puas melihat Hasil jepretan nya. Ini, Foto-foto yang akan menambah koleksi pribadi pada albumnya. Dia membawa kameranya keluar dari studio fotonya. Membiarkan dua orang yang sudah lama saling memendam perasaan itu menikmati waktunya.

𝓔𝓷𝓭

tidak untuk di baca_(Yoshi x all) Место, где живут истории. Откройте их для себя