LAGI MIKIRIN SIAPA KOK BELUM TIDUR? PART 6 B

76 15 11
                                    

Helloooooooooooooooooo~~~

Jumpa lagi sama Bangse hari ini. Ini part 6B, semoga kalian suka yaaa. 

Betewe, kalo ditanya film Michael Bay favorit, kalian bakal jawab apa? QUICK!


Cium sayang dari siniii,

CHRISTIAN SIMAMORA

--



Waktu berlalu begitu cepat—tahu-tahu sudah malam Minggu lagi.

Berbeda dengan minggu kemarin, Saras nggak punya rencana untuk meninggalkan rumahnya yang nyaman. Sepanjang minggu ini dia bekerja lebih intens dari biasanya—mendiskusikan persiapan online promo dengan tim, belajar lebih banyak tentang marketplace dari video tutorial yang dikirimkan secara berkala ke alamat e-mail-nya, dan ohhh, hampir saja dia melupakan drama di antara staf gudang. Meskipun berhasil dibereskan dengan cepat, pertengkaran itu sempat jadi topik panas di WhatsApp Group staf Klimt Luxury.

Anyway, yang dia ingin sekarang hanyalah bersantai sambil bermalas-malasan di rumahnya sendiri. Saat bergelung di tempat tidur, Bumblebee mengoptimalkan kemampuan cakarnya untuk merangkak naik hingga akhirnya berhasil meringkuk di pangkuannya. Nggak sampai dua menit, kucingnya itu mendengkur dengan puas.

Ngomong-ngomong, Saras sudah menyusun rencana untuk menikmati malam Minggu ini selayaknya ikan kering sejati; segelas besar kopi yang diletakkan di atas nakas (dan tenaaang, sepanjang pengalamannya, kopi instan nggak akan bisa membuatnya sampai nggak bisa tidur—she drinks it purely because she loves the taste), film bagus di Netflix, dan mangkuk plastik penuh berisi popcorn (Oza sendiri yang bilang, asal varian asin atau yang berbumbu, bisa dipastikan adalah cemilan sehat buat yang sedang diet. Selain karena dibuat dari biji-bijian utuh, popcorn juga berserat tinggi—bagus juga untuk yang mengidap penyakit jantung atau yang mengidap penyakit diabetes). Dia menyesap kopinya dan mendesah puas saat meringkuk lebih dalam ke bantal yang sengaja disusun tinggi di dekat kepala tempat tidurnya.

Bumblebee tampaknya menikmati atmosfer santai itu dan kita menggeliat manja di pangkuannya. Saras pun membelai bulu lembut Bumblebee dengan jarinya dan tersenyum saat kucing itu mengeong pelan sebagai jawaban. Seharusnya sekarang dia kembali berkonsentrasi pada film yang sedang ditontonnya. But nope. Dia malah terpikir untuk mengambil handphone dari nakas dan WhatsApp-an dengan Oza.

Di usianya sekarang, Saras cenderung mensyukuri segala yang dia punya ketimbang menyesali yang belum kesampaian. Dia memiliki keluarga yang baik dan teramat menyayanginya (kecuali Satria—but that's a story for another day), juga rekan kerja yang end up jadi teman baik di luar jam kantor. Saras betah bekerja di Klimt Luxury, bosnya baik dan fair, dan yang paling dia syukuri: nggak ada office politics seperti yang pernah didengarnya dari teman-teman seangkatannya.

Dan sekarang ada tambahan satu lagi: Oza. Cowok itu literally muncul di DM dan mengubah hidupnya. Program yang dibuatnya, juga tips-tips workout dan seputar makanan sehat membantunya menurunkan berat badan. Sudah banyak orang yang memujinya kurusan. Berkat usaha keras nge-gym selama berbulan-bulan ini, selain lingkar pinggangnya yang tambah ramping, otot-ototnya pun mulai kelihatan. Dan seperti yang dijanjikan cowok itu, sedikit demi sedikit Saras bisa memperbaiki hubungannya dengan makanan. Nggak pernah lagi binge eating, dan dia juga hampir nggak pernah lagi menggunakan akun GrabFood-nya.

Nggak hanya trainer, Saras juga menganggapnya sebagai teman. Tapi belakangan ini, diam-diam dia menyadari kalau dirinya menganggap Oza lebih dari itu. Which is bad, soooo fucking bad. Naksir teman sendiri hanya terdengar bagus di lagu dan film romantis, kenyataannya justru lebih banyak jelek ketimbang bagusnya. Tahu nggak kenapa?

LAGI MIKIRIN SIAPA KOK BELUM TIDUR?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang