01. BabyGirl (Boy)

863 118 11
                                    

Rumah berlatarkan coklat muda bercorak batik, kursi kayu jati dengan bentuk tradisional, wangi nuansa teh memenuhi ruangan.

"Tuan.. saya mohon kasih kesempatan lagi, saya akan segera mengembalikan uang nya." ucap lelaki paruh baya, beliau sedang menunduk dengan disamping kiri istrinya.

"Iya tuan, saya mohon kasih kesempatan" kini wanita paruh baya itu memohon

"Begini Pak Phaopun, saya sejujurnya tidak ingin mengatakan ini." ucap Tuan Wannakul pemilik rumah

"Katakan saja apa yang Tuan Wannakul ingin, akan saya beri"

"Anda yakin Pak Phaopun? Anda tidak memberi syarat dari pertanyaan saya?"

"Jika itu tidak memberatkan suami saya dan saya, akan kami lakukan Tuan" sahut wanita paruh baya

"Baik, saya dengar kalian memiliki anak bernama Naret Promphaopun?"

"Be-benar Tuan.." sepertinya kedua suami istri kini mengetahui apa maksud Tuan Wannakul

"Kudengar juga ia memiliki paras yang cantik-"

"Langsung saja, kunikah kan anakku dengan anak kalian" ucap Tuan Wannakul

Tentu saja kalimat itu membuat mereka menatap Tuan Wannakul, lalu memandang satu sama lain.

"Ta-tapi Tuan, Naret masih berumur 17 tahun... bagaimana kalau menunggu dia tamat sekolah?" mohon Ibu Phaopun

"Tidak bisa, anakku sudah cukup umur untuk menikah. Menikah lah dengan anakku, maka hidup anak kalian akan terjamin, semua kami punya." ucap Tuan Wannakul meyakinkan

"Kalian boleh berdiskusi terlebih dahulu dengan anak kalian, ingat ini bukan pilihan. Minggu depan kalian datang kepada saya dan bawa Naret Promphaopun." klimaks Tuan Wannakul

Pasangan suami istri itu hanya pasrah dan pamit dari pekarangan rumah Tuan Wannakul.

"Ayah, bagaimana kita bilang kepada Naret? Ibu tidak tega dengan nya, kita yang memiliki hutang tetapi Naret yang menanggung nya." peremuan itu terisak menjantuhkan kepalanya dipundak sang suami

"Ayah juga bingung, Naret adalah anak semata wayang kita. Ayah sangat tidak rela." kini mereka saling memeluk memikirkan beban yang akan di pikul oleh anaknya

Bukan tidak percaya dengan keluarga Wannakul, hanya saja kenapa Naret harus menanggung semua ini.

"Ayah! Ibu! Naret pulang!" anak laki-laki berumur 17 tahun itu pulang dengan seragam sekolahnya

"Ayah? Ibu? Kenapa kalian berpelukan tapi tidak mengajakku?" dengan polosnya bocah itu mengucapkan kalimat itu.

"Anak cantik Ibu sudah pulang." Ibu melepas pelukan dari sang suami dan beralih mengusap surai rambut anak nya

"Ibu.. Naret laki-laki, bisakah Ibu berhenti memanggil ku cantik?" keluh Naret

"Oke baiklah, anak ibu yang tampan apakah dirimu lapar? Dan Ibu baru sadar kenapa kamu pulang larut, lihat ini sudah lewat jam pulang sekolah mu."

"Ah itu.. Naret bertemu dengan seseorang yang.." ucap nya dengan ragu

"SANGAT TAMPAN" lanjut Naret

"Wah benarkah?Apakah sekarang anak Ibu sudah dewasa?" goda Ibu

Naret tersipu "Ibu.. jangan begitu"

"Ekhem, jadi sudah ada yang menggantikan Ayah di hati Naret ya?" ucap Ayah berlagak sedih

"Tidak tidak! Ayah tetap ada dihatiku selamanya" sahut Naret memeluk Ayah

"Naret akan tetap anak Ayah dan Ibu sampai kapanpun, Naret mencintai kalian!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BabyGirl (Boy) || PoohPavelWhere stories live. Discover now