𝟑𝟏. 𝑩𝒆 𝒎𝒚 𝒈𝒊𝒓𝒍, 𝑲𝒆𝒊𝒔𝒚𝒂

117 21 2
                                    

HELLO, ALL MY FRIEND

THANKS KARENA MASIH MAU BACA KARYA AKU

KALIAN DARI MANA AJA NIH?

GIMANA KRITIKANNYA BUAT CERITA KALI INI?

LANGSUNG KETIK DIKOMENTAR YA

OH YA, BUAT TULISAN YANG TYPO, TOLONG DITANDAI AJA, BIAR NANTI AKU PERBAIKI, OK!!!

HAPPY READING ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

"Yan, kita putus aja yuk? " Celetuk Reyya tiba-tiba ditengah heningnya suasana markas.

"Uhuk! Uhuk! L-lo serius Rey?! " Kedua iris mata milik Keisya yang duduk disamping gadis itu membulat sempurna. Ada apa dengan titisan buaya betina satu ini?

Yang ditanyai mengangguk samar. Membuat sekelilingnya semakin menatapnya heran. Zayyan? Cowok itu hanya berdehem pelan sebagai jawaban. Toh, hubungannya dan gadis itu juga hanya sekedar hasil kegabutannya.

"Aduh! Bakal gamon nggak lo, yan? " Aslan tergelak pelan melihat ekspresi Zayyan yang datar, tidak mendramatis seperti biasanya.

Sementara itu Reyya hanya menatap sayu Zayyan yang masih sibuk dengan ponselnya. Setidak penting itukah dirinya bagi Zayyan? Padahal tadinya niat gadis itu juga hanya bercanda, tapi melihat respon Zayyan yang datar, entah mengapa seperti ada sedikit rasa nyeri dalam hatinya yang tak bisa diartikan apa maksud dari rasa nyeri itu. Apa Reyya sudah terlanjur menanam rasa untuk Zayyan? Mengapa rasanya sangat jauh berbeda dari pada saat dirinya memutuskan pacar-pacarnya yang lain?

Entahlah, Reyya sendiripun tak faham dengan dirinya saat ini. Memang mereka sama-sama mempermainkan hubungan ini, tapi mengapa ada sedikit ruang dalam hati Reyya yang berharap bahwa ia bisa memiliki Zayyan selama-lamanya dan berharap bahwa hanya dialah wanita yang boleh menjadi kekasih Zayyan.

Sebelum butiran itu pecah dari kedua kelopak mata Reyya, gadis itu dengan cepat bangkit dari duduknya untuk pamit pulang karena ini juga sudah hampir larut malam.

"Eh, Rey, mau kemana? " Tanya Angkara.

"Mau baliklah, lo ngga liat ini udah malem? " jawabnya sedikit ketus.

Eh?!

Angkara mengernyit, tak faham dengan Reyya. Kan yang dia putusin Zayyan, kok yang kena imbasnya Angkara?

"Heh, yan! Noh, cewek lu kenape? " Theo menyenggol sedikit sikut milik Zayyan agar cowok itu mengalihkan atensinya dari ponselnya.

Zayyan melengos pelan, " Lo ngga denger tadi dia udah bilang putus? Fine dong, ngga ada hubungan apa-apa lagi"

Kini Theo yang mengernyit heran. Begitu pula dengan Keisya, samuel, aslan, dan juga Angkara. Ini ada apa sebenarnya? Apakah kedua titisan buaya ini sudah sama-sama jatuh hati?

Mendengar jawaban itu membuat hati Reyya seperti semakin diiris belati. Mungkin ini adalah karma baginya yang selama ini juga selalu mempermainkan perasaan para mantannya. Matanya terasa panas saat ini, ia sadar, dia juga yang bodoh saat ini, mengapa juga dia harus menaruh hati pada Zayyan yang jelas-jelas adalah Playboy kelas kakap yang patut diacungi dua jempol.

Reyya mengaku jika dirinya lah yang kalah dalam hal ini. Tanpa mau berlama-lama lagi gadis itu dengan cepat melangkah keluar dari markas.

Tiba-tiba saja sebuah tangan dengan cepat mencekal lengan miliknya. Hal itu spontan membuatnya langsung menoleh untuk memastikan siapa pelakunya. Hati kecilnya berharap besar bahwa itu adalah 'Zayyan'.

AlegraOù les histoires vivent. Découvrez maintenant