Virus : 03

305 59 10
                                    

[ Disclaimer cerita hanya karangan pribadi. Just fiksi tidak untuk di bawa ke real. ]

Virus

••••••••

Langit yang sepenuhnya berubah menjadi gelap semakin membawa hawa mencengkam pada kedua anak adam yang kini tengah berjalan dengan hati-hati untuk keluar dari wilayah apartement Zayyan

Tak ada yang bisa di bilang baik-baik saja dari kondisi sekitar saat ini, kerusakan terlihat cukup parah pada area yang mereka lalui, listrik mati pada beberapa bangunan yang terlihat rusak, bahkan beberapa rumah terlihat terbakar dengan sisa sisa api yang masih berkobar, dengan gonggongan anjing malam yang terdengar memilukan

Zayyan tak pernah berfikir bahwa dirinya akan berada pada situasi seperti ini, mata cantiknya hanya dapat menatap pias pada sekelilingnya yang hancur dengan mengenaskan

"Hei, fokus Zayyan. " Ujar Sing dengan lembut, menyadari bahwa pria mungil yang tengah ia genggam dengan erat ini sedang mengalami shock seketika.

"Aku masih ingat bahwa tadi pagi kawasan ini masih baik-baik saja, bahkan bibi tua pada samping apartement ku masih menyapa dan memberikan pie apel untuk ku. " Si manis bergumam lirih, membuat Sing merasa iba mendengarnya, jujur saja ia pun tak jauh berbeda dengan Zayyan, namun seberusaha mungkin dirinya mencoba untuk menjadi sosok kuat nan pelindung untuk si manis,karena jika ia takut, maka bagaimana dengan Zayyan nanti? Mereka masih ingin hidup.

"Jangan terlalu di pikirkan Zayyan, keadaan sudah seperti ini dan kita tidak bisa untuk diam dan pasrah begitu saja"

Si manis memejamkan sejenak kedua matanya, menarik nafas pelan sebelum kembali menatap Sing yang terlihat teduh di bawah sinar rembulan itu. Benar, dirinya harus bisa melewati ini semua, ia dan Sing masih hidup, maka sebisa mungkin keduanya harus bisa berhasil bertahan hidup dan mencoba mencari tahu tentang semua hal yang terjadi.

"Ayo."

Tungkai mereka kembali melangkah memecah keheningan malam, tujuan utama mereka kini adalah keluar dari distrik ini dan menuju pusat kota untuk mencari kedua orang tua Sing, meski harapan yang mereka yakini hanya lah tiga puluh persen, setidaknya mereka ingin tahu bagaimana kondisi Si Cheng dan Tong Yao.

// srekk //

"Sing.... "

"Aku tau, jangan bersuara dan tetap di belakang ku. " Sing menahan pergerakan keduanya, dalam gerakan cepat dirinya segera menarik Zayyan untuk bersembunyi pada sebuah gang sempit yang gelap, dan mencoba membuat si manis agar tidak mengeluarkan suara sedikit pun

Geraman monster terdengar seketika, mendekat ke arah mereka, dengan takut Zayyan meremas sedikit erat pergelangan tangan kiri Sing yang kini tengah memeluk erat pinggang nya, sementara pria tampan itu tengah waspada dengan senjata api yang sudah siap pada tangan kanan nya

Monster itu terlihat mengendus-endus disana, berjalan semakin dekat pada gang dimana keduanya tengah bersembunyi. Dan hampir saja monster itu mengintip, suara gonggongan dari seekor anjing berjenis Doberman terdengar nyaring, membuat monster itu seketika menoleh dan menyalak galak pada sosok anjing yang kini tengah menggonggong-ngi nya itu, kaki kaki bercakar itu segera berbalik arah untuk mengejar sang anjing yang kini sudah berlari dengan gesit menghindari kejaran monster itu

Membuat helaan nafas lega kini dapat Sing hembusan setelah sempat menahan nya, ia sedikit memajukan tubuhnya untuk mengintip, memastikan bahwa keadaan telah aman, dirinya segera kembali menarik lembut lengan Zayyan untuk keluar dari sana

"Kita harus pergi ke toko perlengkapan di ujung distrik ini, aku ragu senjata ini bisa membunuh makhluk seperti tadi hanya dengan beberapa tembakan sementara peluru ku saja sedikit. "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VIRUS [ SingZayLeo ]Where stories live. Discover now