bab 4

314 10 0
                                    

sin masih berlanjut..

zee yang kesal karena di ejek oleh marsha pun langsung mengelitiki marsha.

shani : " ehh udah2 jangan main kalo lagi makan "

sontak mereka berdua pun berhenti

shani :" kalian berdua bosen gak di rumah "
zee & marsha :" bosen banget cii "

shani : " gimana kalo kita jalan2 ke mall mau gak ? "

zee & marsha :" lest goo meluncur "

shani :" kalo gitu kalian makanan nya abisin terus siap2 ya "

setelah mereka selesai sarapan shani pun membereskan meja makan , zee dan marsha pun langsung naik ke kamar zee untuk siap2.

shani yang telah selesai membersihkan dapur pun naik ke kamar nya untuk siap2 dan tak luat iya mengecek handphone nya yg tengah di cas

setelah iya membuka hp nya iya melihat ad 20 panggilan tak terjawab dari pacarnya dan ad beberapa chat dari ibu nya.

setelah mereka bertiga siap di dalam mobil mereka pun berangkat menuju mall.

yapp dengan keadaan shani yang fokus menyetir dan kedua bocil bercanda di kursi belakang yang tak lain tak bukan adalah zee dan marsha.

saat mobil mereka melewati jalan di pinggiran laut mata shani langsung tertuju fokus pada 2 orang sosok yg sedang berpelukan.

shani pun memelankan laju mobil nya untuk memerhatikan 2 orang tersebut dan betul saja sosok itu ada pacar ke sayangnya yaitu vera bersama ariel

plot twist :
(vera sengaja merubah rencananya untuk ke taman menuju ke pantai karena takut di lihat oleh shani)

shani pun menepikan mobilnya dan memegangi dadanya entah kenapa dada shani terasa sesak dan tanpa di sadarinya air matanya telah mengalir di pipi mulus nya itu.

shani :" kok dada aku sakit banget ngeliat vera kek gitu yaa " ucap shani yang baru pertama kali merasakan sakit hati yang begitu dalam

hal tentu juga memancing emosi shani yang tanpa sadar membenturkan kepalanya ke setir mobil cukup keras sehingga membuat klason mobil nya berbunyi.

sontak zee dan marsha pun kaget melihatnya apa yang shani lakukan.

tak hanya zee dan marsha, vera dan ariel yang sedang berpelukan pun langsung menengok ke arah mobil tersebut.

yapps vera tak menyadari bahwa mobil tersebut adalah shani karena memang mobil tersebut tak pernah di pakai shani saat bersama vera.

di dalam mobil zee mencoba menenangkan kan shani yang saat itu sedang menangis sambil berteriak-teriak.

shani : " kamu jahat ver, aku benci kamu " ucap shani sambil menangis dan berteriak.

zee : " cii, cici kenapa siapa yang buat cici menangis kayak gini ?"

zee :" cii zee takut kalo cici kayak gini " ucap zee sambil memeluk cici nya itu

zee : " cici tenang yang ada zee disini " sambil memeluk shani

dirasa perasaan nya sudah cukup tenang shani pun melepas pelukannya dan mengusap air matanya.

zee : " cii udah yuk kita pulang aja yukk "

shani :" iyaa yukk, maaf yaa kapan2 lagi kita jalan ke mall nya "

zee :" iya cii gak ap2 kok yang penting cici bisa menenangkan diri dlu "

ucap zee yang memang memahami perasaan shani yang saat ini sedang hancur walaupun ia tidak tau apa yang membuat shani sehancur itu.

zee :"  sha kamu sendiri dulu yaa "

marsha :" iya zee gak ap2 kok " ucap marsha yang merasa takut dan bercampur kagum terhadap zee karena memiliki sisi dewasa saat cicinya menangis histeris.

zee : " udah cii sini aku aja yang nyetir " ucap zee yg mengetahui suasana hati shani sedang tidak baik-baik saja.

yapss shani pun pindah ke kursi belakang bersama marsha dan zee yang menyetir mobil

marsha : " cii mau aku peluk gak " ucap marsha yang coba melakukan apa yang dilakukan zee untuk menenangkan shani

shani langsung memeluk marsha dan marsha mengelus2 kepala shani yg membuat shani tertidur tapi matanya tak henti mengeluarkan air mata.

mereka pun sampai di rumah dn masuk kedalam rumah.

shani langsung masuk ke kamar nya zee yang melihat hal itu bermaksud ingin menyusul shani akn tetapi saat hendak membuka pintu kamar shani tenyata telah di kunci dari dalam.

zee : " cii,  zee gak boleh masuk yaa " teriak zee dari luar pintu

shani : " dek biarin Cici sendiri dlu yaa"

zee :"  oke cii nnti cici kalo butuh apa2 atau butuh aku langsung kekamar aku ya " ucap zee yg mencoba memahami keadaan shani saat ini.

zee pun mengajak marsha ke kamar nya
yapss mereka berdua harnya bermain game berdua sementara shani hanya menangis di sudut kamar nya sambil menutupi tubuh nya dengan selimut.

saat malam hari zee yg keluar kamar hendak turun untuk mengambil makan melihat ke arah pintu kamar shani yg tak mengeluarkan suara apapun dari dalam kamar nya

zee : " mungkin cii shani udah tidur kali yaa " pikirnya

yaps benar saja apa yang di fikirkan oleh zee shani memang sudah terlelap dalam tidur nya tapi masih dengan posisinya seperti tadi yaitu masih duduk di sudut kamar dengan di tutupi selimut seluruh tubuh nya.

oke next bab.....

obat luka lama ?Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ